7 Perbedaan Gaya Hidup Old vs New Money, Pahami Guys!

Gaya hidup old money dan new money memang sering jadi sorotan karena perbedaan sikap dan pilihan mereka dalam menjalani kehidupan. Keduanya sama-sama kaya, tapi punya cara berbeda dalam menunjukkan kekayaannya. Old money dikenal sebagai orang kaya lama yang biasanya berasal dari warisan turun-temurun.
Sementara itu, new money adalah orang yang baru meraih kekayaan dalam waktu relatif singkat. Meski sama-sama berada di kelas ekonomi atas, nilai dan cara hidup mereka bisa sangat kontras. Artikel ini akan membahas tujuh perbedaan gaya hidup antara old money dan new money yang paling mencolok.
1. Cara berpakaian

Old money cenderung memilih pakaian yang klasik dan timeless, seperti jas wool, rok midi, dan warna-warna netral. Mereka lebih mengutamakan kualitas dibandingkan kuantitas, bahkan jika itu berarti membeli lebih sedikit. Merek-merek mewah tetap dipakai, tapi logonya nyaris tak pernah mencolok.
Sebaliknya, new money kerap tampil mencolok dengan tren terbaru dan fashion statement yang berani. Brand mahal menjadi simbol status yang harus terlihat jelas. Semakin banyak logo dan kemilau, semakin baik menurut mereka.
2. Pilihan kendaraan

Old money sering kali memilih kendaraan mewah yang understated, seperti Mercedes-Benz klasik atau Range Rover yang elegan. Mereka tidak terlalu peduli apakah orang lain tahu harga mobilnya. Asal nyaman, aman, dan berkualitas, itu sudah cukup.
New money biasanya memilih mobil sport terbaru dengan warna mencolok dan suara mesin yang menggelegar. Mereka menyukai perhatian yang datang dari mobil mahal mereka. Aksi pamer di media sosial pun jadi bagian dari gaya hidup.
3. Gaya liburan

Liburan old money cenderung bersifat privat dan eksklusif, seperti tinggal di vila keluarga di Eropa atau pesiar di kapal pribadi. Tujuannya bukan untuk pamer, melainkan untuk menghindari keramaian dan menikmati waktu bersama keluarga. Mereka lebih menyukai pengalaman otentik dan budaya lokal.
Sementara itu, new money lebih tertarik pada destinasi hits dan foto-foto instagramable. Liburan adalah momen untuk menunjukkan gaya hidup glamor kepada dunia. Hotel bintang lima dan first class menjadi standar yang harus dipenuhi.
4. Cara mengelola keuangan

Old money dikenal bijak dalam mengelola keuangan karena mereka terbiasa hidup dalam tradisi pengelolaan kekayaan jangka panjang. Mereka berinvestasi di aset yang stabil, seperti properti dan saham biru. Konsultasi dengan penasihat keuangan adalah hal yang lumrah bagi mereka.
New money sering kali lebih impulsif dalam pengeluaran karena kekayaan yang datang cepat membuat mereka merasa bisa membeli apa saja. Mereka lebih mudah tergoda investasi berisiko tinggi demi keuntungan cepat. Gaya hidup konsumtif pun kerap jadi jebakan.
5. Etika sosial

Old money sangat menjunjung tinggi tata krama dan sopan santun, baik dalam lingkungan formal maupun informal. Mereka diajarkan sejak kecil untuk bersikap rendah hati dan tidak mencolok. Hubungan sosial lebih dipandang sebagai jaringan jangka panjang, bukan ajang pamer.
Di sisi lain, new money kadang lebih bebas dalam bersikap, bahkan cenderung flamboyan. Gaya bicara dan interaksi mereka bisa terkesan lebih santai atau bahkan terlalu santai. Hubungan sosial pun kadang lebih didorong oleh keuntungan dan eksistensi.
6. Sikap terhadap pendidikan

Old money biasanya memprioritaskan pendidikan tinggi dari institusi ternama sebagai simbol prestise dan warisan keluarga. Mereka melihat pendidikan bukan hanya sebagai alat meraih karier, tapi juga sebagai bentuk pembentukan karakter. Banyak dari mereka adalah alumni sekolah-sekolah elite.
New money juga menghargai pendidikan, tapi pendekatannya bisa lebih praktis. Mereka mungkin lebih tertarik pada kursus cepat atau pelatihan bisnis yang langsung memberikan hasil. Pendidikan formal bukan satu-satunya jalan menuju kesuksesan menurut mereka.
7. Sumber kekayaan

Old money mendapatkan kekayaannya dari warisan keluarga yang telah dibangun selama generasi. Kekayaan mereka biasanya tersebar di banyak aset yang stabil dan dikelola oleh keluarga atau yayasan. Mereka punya sistem yang memastikan kekayaan tetap terjaga lintas generasi.
Sebaliknya, new money memperoleh kekayaan dari usaha pribadi, seperti bisnis, hiburan, atau investasi digital. Karena datang secara tiba-tiba, mereka kadang belum memiliki sistem manajemen keuangan yang mapan. Ini yang membuat gaya hidup mereka lebih dinamis, tapi juga lebih rentan.
Gaya hidup old money dan new money sama-sama punya keunikan tersendiri yang dipengaruhi oleh asal-usul kekayaan mereka. Tak ada yang sepenuhnya lebih baik, semua kembali pada cara masing-masing individu dalam mengelola dan menjalani hidupnya. Yang penting, kekayaan seharusnya membawa manfaat, bukan sekadar gengsi.