Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi berbicara (freepik.com/drobotdean)
ilustrasi berbicara (freepik.com/drobotdean)

Pernahkah kamu sulit mengatakan "tidak" saat diminta bantuan, meski itu merugikan dirimu? Jika iya, kamu mungkin punya sifat people pleaser. Orang dengan sifat ini sering mendahulukan kebahagiaan orang lain.

Mereka tidak sadar bahwa ini bisa berdampak buruk pada kesejahteraan pribadi. Lama-lama, sifat ini membuat mereka kelelahan mental dan emosional. Dalam artikel ini, kita akan membahas 7 sikap people pleaser yang suka merugikan diri sendiri.

1. Takut mengecewakan orang lain

ilustrasi sedih (pexels.com/Timur Weber)

People pleaser selalu khawatir mengecewakan orang lain, bahkan ketika itu tak bisa dihindari. Ketakutan ini membuat mereka menerima tugas yang terlalu berat. Mereka takut dianggap egois jika tidak memenuhi harapan orang lain. Tekanan ini membuat mereka sulit menikmati hidup.

Padahal, mustahil selalu memenuhi ekspektasi semua orang. Sikap ini membuat kamu kelelahan dan kehilangan waktu untuk diri sendiri. Saat kamu memprioritaskan orang lain, kamu melupakan kebutuhanmu sendiri. Kondisi ini akhirnya merusak kesehatan mental dan fisikmu.

2. Tidak bisa berkata "tidak"

ilustrasi berbicara (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)

People pleaser sulit menolak permintaan orang lain, meski itu merugikan diri sendiri. Mereka sering merasa bersalah saat menolak. Perasaan ini muncul karena takut dianggap tidak peduli. Padahal, menolak dengan bijak adalah cara menjaga diri.

Kamu mungkin berpikir berkata "tidak" akan merusak hubungan. Padahal, batasan sehat penting untuk menjaga keseimbangan hidup. Jika kamu terus mengiyakan, kamu akan merasa terbebani. Dengan belajar berkata "tidak", kamu bisa mengurangi tekanan.

3. Selalu mencari persetujuan orang lain

ilustrasi berbicara (pexels.com/Jopwell)

People pleaser merasa tidak aman dan butuh validasi dari orang lain. Mereka bertanya, "Apakah tindakanku benar?" atau "Apakah mereka senang?" Kebutuhan validasi ini membuatmu kehilangan kepercayaan pada diri sendiri. Kamu lebih bergantung pada orang lain daripada mendengarkan intuisimu.

Sikap ini membuatmu cemas dan ragu dalam mengambil keputusan penting. Kecemasan ini menghambat produktivitas karena kamu selalu menunggu konfirmasi orang lain. Akhirnya, kamu jadi kurang efisien dalam menyelesaikan tugas dan mencapai tujuan.

4. Mengorbankan diri untuk kebahagiaan orang lain

ilustrasi berbicara (pexels.com/Mikhail Nilov)

People pleaser sering mengorbankan waktu dan tenaga demi orang lain. Mereka cenderung mengabaikan kebutuhan pribadi. Mereka berpikir kebahagiaan orang lain akan membuat mereka diterima. Namun, sering kali pengorbanan ini tidak dihargai.

Mereka merasa bertanggung jawab atas kebahagiaan orang lain. Sikap ini bisa membuatmu lelah secara emosional dan fisik. Perasaan tidak dihargai muncul karena orang lain terus menerima tanpa memberi timbal balik. Ini membuat hubungan jadi tidak seimbang.

5. Menghindari konflik

ilustrasi sedih (pexels.com/Keira Burton)

People pleaser lebih suka menuruti keinginan orang lain agar terhindar dari konflik. Meski hubungan tampak harmonis, menghindari konflik bisa menumpuk perasaan negatif. Jika terus dipendam, kamu bisa meluapkan amarah yang lebih besar.

Ini justru merusak hubungan lebih parah. Menghindari konflik membuat kamu kehilangan kesempatan menyuarakan pendapat. Kamu juga lebih rentan dimanfaatkan. Padahal, menghadapi konflik bisa memperkuat hubungan.

6. Merasa tanggung jawab untuk semua hal

ilustrasi murung (pexels.com/Andrea Piacquadio)

People pleaser sering merasa segalanya bergantung pada mereka. Mereka yakin jika tidak melakukannya, semua akan berantakan. Perasaan tanggung jawab yang berlebihan ini bisa membuatmu kewalahan. Kamu merasa orang lain tidak bisa tanpa bantuanmu.

Sikap ini menambah beban tanpa memperhitungkan batasan diri. Ini menyebabkan stres, kelelahan, bahkan burnout. Akhirnya, kamu marah karena orang lain tak memahami beratnya beban yang kamu tanggung. Membagi tanggung jawab penting untuk keseimbangan.

7. Tidak memperhatikan kebutuhan diri sendiri

ilustrasi bercermin (pexels.com/Min An)

People pleaser sering mengabaikan diri karena fokus pada orang lain. Mereka lupa merawat kesehatan fisik dan mental. Ini bisa berdampak buruk pada kesejahteraan pribadi. Dalam jangka panjang, sikap ini akan berdampak buruk pada kesejahteraan pribadi. 

Kamu mungkin merasa lelah atau mengalami masalah kesehatan karena kurangnya perhatian pada diri sendiri. Jika terus berlangsung, kamu akan burnout. Oleh karena itu, penting meluangkan waktu untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Ini membantu menjaga keseimbangan hidup.

Menjadi people pleaser bukan sifat buruk, tetapi bisa merugikan kesehatan jika tidak dikendalikan. Mengetahui batasan dan berani mengatakan "tidak" penting untuk menjaga kesejahteraan. Kamu tidak harus selalu memenuhi harapan semua orang. Prioritaskan kebutuhan pribadi agar hidup lebih bahagia dan seimbang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team