Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Alasan Balikan dengan Mantan Belum Tentu Keputusan Bijak

ilustrasi bertengkar (pexels.com/RDNE Stock project)
Intinya sih...
  • Masalah lama bisa terulang, perlu evaluasi dan komitmen yang jelas.
  • Rasa rindu bisa menipu, bedakan antara rindu dan cinta yang layak diperjuangkan.
  • Proses move on jadi sia-sia, balikan bisa mengacaukan proses penyembuhan.

Kamu mungkin pernah berada di posisi bimbang antara membuka kembali hati pada mantan atau tetap melangkah maju. Rasa kangen dan kenangan indah sering kali membuat keputusan jadi bias logika. Dalam momen rapuh, kehadiran mantan terasa seperti solusi paling nyaman.

Namun, apa iya kembali padanya adalah pilihan paling bijak? Banyak yang menyesal setelah balikan karena ternyata masalah lama tetap ada. Sebelum tergoda untuk mengulang cerita lama, simak dulu alasan-alasan penting kenapa balikan dengan mantan belum tentu ide yang baik.

1. Masalah lama bisa terulang

ilustrasi bertengkar (pexels.com/Budgeron Bach)

Saat hubungan berakhir, pasti ada penyebab yang membuatnya tak bisa dipertahankan. Jika kamu dan dia belum benar-benar menyelesaikan akar permasalahan, besar kemungkinan hal itu akan muncul lagi. Balikan tanpa perubahan berarti hanya mengulang luka yang sama.

Jangan mudah percaya pada janji perubahan jika belum ada tindakan nyata. Hubungan sehat butuh dua orang yang sama-sama berusaha, bukan hanya salah satu pihak. Tanpa evaluasi dan komitmen yang jelas, hubungan itu akan berjalan di tempat.

2. Rasa rindu bisa menipu

ilustrasi merenung (pexels.com/Maria Geller)

Kangen memang perasaan yang kuat, tapi bukan alasan cukup untuk kembali. Kadang, yang kamu rindukan bukan sosok mantan, melainkan momen-momen manis bersamanya. Ini bisa membuatmu lupa akan sakit hati yang pernah kamu alami.

Perasaan ingin kembali bisa muncul saat kamu sedang merasa kesepian. Dalam kondisi seperti itu, keputusanmu rentan dipengaruhi emosi sesaat. Cobalah bedakan antara rindu dan cinta yang masih layak diperjuangkan.

3. Proses move on jadi sia-sia

ilustrasi merenung (pexels.com/MART PRODUCTION)

Setelah putus, kamu pasti sudah melewati banyak fase untuk bisa bangkit. Balikan dengan mantan bisa mengacaukan seluruh proses penyembuhan itu. Kamu akan kembali ke titik awal dan butuh waktu lebih lama untuk pulih jika hubungan tak berjalan baik.

Move on bukan hanya soal melupakan, tapi juga belajar menerima dan tumbuh. Jika kamu kembali ke hubungan lama tanpa kemajuan, semua pelajaran itu bisa jadi sia-sia. Jangan biarkan dirimu terjebak dalam siklus yang menyakitkan.

4. Harapan sering kali tak realistis

ilustrasi merenung (pexels.com/Darina Belonogova)

Banyak orang balikan dengan harapan situasi akan berubah jadi lebih baik. Namun, harapan tanpa dasar yang kuat hanya akan menimbulkan kekecewaan. Terlalu berharap pada seseorang yang sama bisa membuatmu lupa untuk melihat realita.

Idealnya, kedua pihak harus memiliki niat yang sama untuk memperbaiki diri. Tapi jika hanya kamu yang berharap, hubungan akan berjalan pincang. Jangan biarkan ekspektasi membutakanmu dari kenyataan yang ada.

5. Ketergantungan emosional berbahaya

ilustrasi bertengkar (pexels.com/RDNE Stock project)

Terkadang, keinginan untuk balikan muncul karena kamu merasa tak bisa hidup tanpanya. Ini bukan cinta sejati, melainkan bentuk ketergantungan emosional. Ketergantungan semacam ini tidak sehat untuk hubungan jangka panjang.

Hubungan yang sehat seharusnya membuatmu merasa bebas dan berkembang. Jika kamu merasa cemas atau takut kehilangannya terus-menerus, itu pertanda ada yang salah. Jangan biarkan rasa takut menuntun keputusan penting dalam hidupmu.

6. Bisa menghalangi hubungan baru yang lebih sehat

ilustrasi merenung (pexels.com/cottonbro studio)

Dengan terus menoleh ke masa lalu, kamu menutup peluang hadirnya orang baru. Seseorang yang mungkin lebih cocok dan mampu membahagiakanmu justru tak mendapat kesempatan. Hubungan masa lalu bisa jadi penghalang untuk membuka hati.

Menjaga kenangan itu wajar, tapi bukan berarti kamu harus hidup di dalamnya. Belajarlah membuka diri terhadap kemungkinan baru. Kamu berhak mendapatkan cinta yang sehat dan membahagiakan.

7. Tidak semua cinta harus dimiliki kembali

ilustrasi merenung (pexels.com/Ron Lach)

Kadang, cinta itu tetap ada tapi tak perlu diwujudkan dalam hubungan. Menyayangi seseorang bukan berarti harus kembali menjalin hubungan dengannya. Ada kalanya, melepaskan adalah bentuk cinta yang paling tulus.

Dengan tidak balikan, kamu bisa menghargai kenangan tanpa harus menghidupkannya lagi. Cinta sejati pun bisa berbentuk doa dan harapan baik dari kejauhan. Percayalah, merelakan bukan berarti kalah.

Balikan dengan mantan memang terdengar romantis, tapi tidak selalu logis. Kadang, lebih bijak untuk menyayangi diri sendiri dengan tidak mengulang masa lalu. Kamu layak bahagia dengan cinta yang baru dan sehat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyu Kurniawan
EditorWahyu Kurniawan
Follow Us