Warganet di media sosial selalu kreatif membuat istilah-istilah viral yang unik dan lucu. Jika sebelumnya viral istilah 'ilmu padi' yang diambil dari filosofi hidup makin berisi makin merunduk, baru-baru ini banyak warganet yang memopulerkan istilah 'ilmu token listrik'.
Lantas, dari mana asal usul istilah ini dan apa arti ilmu token listrik? Ketahui jawabannya di bawah ini, yuk!
Istilah ilmu token listrik bermula dari akun X @dwikiaprinaldi yang mengunggah teks bertuliskan, "Ilmu token boskuuuu makin berisi makin dieeemm." Hingga Senin (25/3/2024), unggahan tersebut sudah disukai lebih dari 23 ribu kali dan di-repost 8,3 ribu kali oleh warganet.
Unggahan tersebut juga mendapatkan banyak komentar dari pengguna X. Ada yang membalas dengan emotikon tertawa, tidak sedikit juga yang menimpalinya dengan istilah 'ilmu-ilmu' lainnya. Contohnya, "ilmu padi, makin kenyang makin ngantuk", "ilmu hujan, makin deres makin pules", dan "ilmu sapu lidi, makin banyak makin kuat".
Istilah ilmu token listrik bisa mengandung dua arti yang bertolak belakang, tapi sama-sama diambil dari sebuah benda bernama token listrik. Jika kita mengisi token di meteran listrik, maka mesinnya tidak akan mengeluarkan bunyi. Begitu juga sebaliknya.
Arti ilmu token listrik yang pertama memiliki konotasi positif, yaitu makin berisi makin diam. Maksudnya, seseorang yang makin berilmu atau berpengalaman tentang suatu hal, maka dia cenderung akan lebih diam dan tidak asal berbicara.
Arti ilmu token listrik yang kedua juga bisa diambil dari kondisi jika token pada meteran listrik sisa sedikit atau kosong, maka mesinnya akan mengeluarkan bunyi yang berisik.
Oleh sebab itu, makna istilah ilmu token listrik ini justru berkonotasi negatif, yaitu seseorang yang tidak tahu apa-apa biasanya justru menjadi orang yang paling berisik dan terlalu banyak bicara asal.
Arti ilmu token listrik yang kedua ini lebih mirip dengan peribahasa 'tong kosong nyaring bunyinya', tapi mungkin dibuat lebih relevan dengan zaman sekarang?
Nah, itulah arti ilmu token listrik yang belakangan viral di media sosial. Warganet di Indonesia ada-ada saja, ya!