Bintang Hadirkan Instalasi Imersif Dunia Tanpa Syarat, Imajinatif!

Jakarta, IDN Times - Bir BINTANG yang telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia selama lebih dari tujuh dekade, kembali menghadirkan pengalaman menarik dengan meluncurkan instalasi imersif bertajuk 'BINTANG Dunia Tanpa Syarat'. Instalasi ini diadakan di M Bloc Space, Jakarta, dari tanggal 8 hingga 16 Februari 2025.
Melalui pengalaman imersif ini, BINTANG ingin menciptakan ruang untuk melampaui perbedaan dan stereotip sosial, serta merayakan keberagaman yang menjadi kekuatan dalam kebersamaan. Berbagai tema sosial seperti gap generasi, zodiak, penampilan fisik, hingga stereotip profesi diangkat dalam tujuh ruangan tematik yang mengajak pengunjung untuk berpikir terbuka.
Instalasi ini juga menampilkan berbagai aktivitas menarik, seperti penampilan artis, live podcast, dan workshop kreatif. BINTANG Dunia Tanpa Syarat bertujuan untuk menciptakan ruang inklusif di mana setiap orang dapat merayakan perbedaan dan menyatukan kebersamaan tanpa batas.
1. Instalasi imersif untuk rayakan keberagaman

BINTANG Dunia Tanpa Syarat merupakan instalasi imersif yang menampilkan tujuh ruangan tematik dengan tujuan untuk melampaui berbagai stereotip sosial. Setiap ruangan mengangkat isu-isu sosial yang seringkali membatasi individu untuk menjadi diri sendiri. Pengunjung diajak untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut dan membuka pikiran mereka terhadap perbedaan.
Ruangan-ruangan ini tidak hanya memaparkan stereotip, tetapi juga menawarkan refleksi mendalam tentang bagaimana masyarakat dapat lebih inklusif dan menerima keragaman. Pada akhir instalasi, pengunjung diminta untuk menanggalkan label sosial yang mereka terima dan menempelkannya pada totem merah BINTANG sebagai simbol kebebasan dari stereotip dan batasan sosial.
"Dunia Tanpa Syarat lahir dari insight kehidupan sehari-hari, di mana kita sering banget merasa di judge dengan ekspektasi sosial. Itu yang akhirnya BINTANG lihat sebagai isu untuk dibahas lebih jauh bukan hanya sekadar lewat percakapan, tetapi jadi pengalaman nyata di exhibition ini," terang Ratih Novrita Sari, Marketing Manager BINTANG Indonesia.
2. Kolaborasi dengan Haluu untuk pengalaman yang lebih menarik

Bekerja sama dengan Haluu, BINTANG Dunia Tanpa Syarat tidak hanya menawarkan ruang pameran tetapi juga pengalaman imersif yang interaktif. Selain instalasi, pengunjung dapat menikmati penampilan artis, seperti Sal Priadi, OomLeo Berkaraoke x El Rumi, dan Dikta Wicaksono. Acara ini juga menampilkan live podcast yang dibawakan oleh tokoh-tokoh, seperti Iyas Lawrence dan Kevin Julio.
Kolaborasi ini memberikan dimensi baru dalam pengalaman budaya pop yang menggabungkan musik, seni, dan refleksi sosial. Dengan berbagai penampilan dan aktivitas, BINTANG ingin memberikan pengalaman yang menghibur sekaligus mendalam tentang pentingnya menghargai perbedaan.
3. Pesan kebebasan dari stereotip

BINTANG Dunia Tanpa Syarat mengusung tema kebebasan dari berbagai label sosial yang sering kali membatasi individu. Jessica Setiawan, Marketing Director Multi Bintang Indonesia, menyatakan bahwa instalasi ini bertujuan untuk menciptakan ruang di mana semua orang dapat terhubung tanpa memandang stereotip atau penilaian sosial. Kebersamaan sejati dapat terwujud ketika perbedaan dirayakan, bukan ditekan.
Pada instalasi ini, pengunjung diajak untuk menanggalkan label-label yang mereka terima, seperti zodiak atau penampilan fisik, dan menempelkannya pada totem BINTANG merah raksasa. Ini menjadi simbol pernyataan kebebasan dari stereotip dan undangan untuk merayakan keunikan individu dalam kebersamaan yang inklusif.
"Selain itu, ada beberapa kegiatan menarik juga yang bisa dicoba, seperti DIY charm dan ada es goyang. Kita mau exhibition ini menjadi suatu safe zone untuk menerima semua orang," pungkas Ratih.
Melalui instalasi 'BINTANG Dunia Tanpa Syarat', Bir BINTANG menghadirkan ruang inklusif untuk merayakan perbedaan dan kebebasan dari stereotip sosial. Acara ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajak pengunjung untuk berpikir terbuka dan merangkul keberagaman.