Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bisma Karisma Ajak Penggemar Menyelami RIHLAH di Persinggahan Rihlah

WhatsApp Image 2025-07-22 at 06.46.05.jpeg
Suasana Persinggahan Rihlah dari Bisma Karisma (Dok. Bisma Karisma)
Intinya sih...
  • Persinggahan Rihlah menjadi kesempatan untuk menyapa pendengar dalam suasana yang lebih intim dan mendalam.
  • Persinggahan Rihlah rencananya akan dibawa ke beberapa kota lain di Indonesia.
  • Album RIHLAH terdiri dari delapan lagu bernuansa spiritual, seperti "Malam" dan "Aamiin".

Yogyakarta, IDN Times - Setahun setelah merilis album solo bertajuk RIHLAH, musisi dan aktor Bisma Karisma mempersembahkan pengalaman mendengarkan yang lebih mendalam melalui sebuah acara bertajuk 'Persinggahan Rihlah'. Acara ini merupakan bentuk refleksi sekaligus perayaan atas transformasi musikal dan spiritual Bisma, yang kini hadir dalam format lebih intim dan personal bersama para pendengarnya. Gelaran perdana berlangsung di Suara Dewandaru, Sleman, Yogyakarta, Minggu (20/7/2025).

Melalui 'Persinggahan Rihlah', Bisma karisma yang dikenal luas sebagai personel grup SMASH dan kini konsisten meniti karier solo dengan pendekatan musikal yang lebih kontemplatif dan spiritual mengajak audiens untuk tidak sekadar mendengarkan lagu, tetapi juga menyelami makna di balik setiap track yang lahir dari proses perjalanan musikalnya selama 15 tahun.

Album RIHLAH sendiri terdiri dari delapan lagu bernuansa spiritual, di antaranya “Malam” dan “Aamiin”. Lagu “Malam” merepresentasikan eksplorasi diri, sedangkan “Aamiin” merupakan bentuk penghormatan spiritual yang dalam.

1. Persinggahan Rihlah jadi kesempatan untuk menyapa pendengar dalam suasana yang lebih intim dan mendalam

WhatsApp Image 2025-07-22 at 06.46.05 (1).jpeg
Suasana Persinggahan Rihlah dari Bisma Karisma (Dok. Bisma Karisma)

"Acara 'Persinggahan Rihlah' ini menjadi kesempatan untuk menyapa pendengar RIHLAH dalam suasana yang lebih intim dan mendalam. Saya ingin menciptakan momen hangat yang terbuka untuk berbagi cerita, pengalaman batin, dan proses kreatif yang tertuang dalam lagu-lagu RIHLAH," ujar Bisma dalam keterangan persnya.

Konsep acara ini begitu unik. Para peserta duduk lesehan dalam ruangan remang yang diliputi aroma wewangian alami, sembari mendengarkan album secara utuh dengan ruang gerak kontemporer Bisma Karisma menyempurnakan atmosfer reflektif dan immersif sore itu. Setelah sesi mendengarkan bersama, Bisma membuka ruang diskusi untuk menjawab pertanyaan dan berbagi kisah di balik proses kreatif lagu-lagunya.

“Momen ini juga menjadi penanda rasa syukur setelah satu tahun RIHLAH lahir sebagai medium spiritual dan reflektif,” ungkapnya.

2. Persinggahan Rihlah rencananya akan dibawa ke beberapa kota lain di Indonesia

WhatsApp Image 2025-07-22 at 06.46.04 (2).jpeg
Suasana Persinggahan Rihlah dari Bisma Karisma (Dok. Bisma Karisma)

Sebagai penutup, Bisma menghadirkan pertunjukan musik meditatif bersama Tridhatu, musisi yg mengeksplorasi musik eksperimental. Personel Tridhatu beranggotakan dua orang yaitu Aristya Kuver dan Andy Sueb yang berasal dari Semarang dikenal melalui karya-karyanya yang berfokus pada healing, kesadaran, dan pengalaman mendalam melalui getaran frekuensi suara. Bisma dengan handpan dan penemuan ke asal usul nya dari Sunda bermain alat musik karinding. Kolaborasi mereka menambah kedalaman acara, menghadirkan resonansi yang menyatu dengan pesan pencarian dan pencerahan dari album RIHLAH. Musik menjadi medium koneksi antara tubuh, jiwa, dan semesta antara pencipta dengan pendengarnya.

Nama RIHLAH, yang diambil dari bahasa Arab berarti “perjalanan”, bukan hanya menggambarkan arah musikal Bisma saat ini, tetapi juga mencerminkan perubahan estetik dan spiritual dari sosok yang dikenal ceria sebagai personel boyband, namun mempunyai sisi ruang lain menjadi seniman yang menyuarakan pencarian diri dan kedalaman batin melalui musik.

Setelah Yogyakarta, Persinggahan Rihlah rencananya akan dibawa ke beberapa kota lain di Indonesia. Bagi para pencinta musik yang ingin menyelami sisi lain dari Bisma Karisma, acara ini menjadi ruang langka yang layak dinantikan pertemuan yang tidak hanya mendengar, tetapi juga mengalami.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyu Kurniawan
EditorWahyu Kurniawan
Follow Us