5 Cara Mencuci Sajadah yang Perlu Kamu Ketahui, Ibadah Makin Khusyuk!

Sajadah atau praying rug merupakan perangkat ibadah salat umat muslim. Digunakan sebagai alas salat, sajadah memiliki corak dan motif yang unik serta terbuat dari berbagai macam material. Sayangnya, tak sedikit yang mengabaikan cara mencuci sajadah yang benar.
Tak hanya merusak warna atau tekstur sajadah, cara mencuci sajadah secara asal-asalan bisa menyebabkan kotoran tetap menempel. Hal ini juga bisa diperburuk dengan proses pengeringan yang tidak tepat sehingga membuat sajadah berbau apek.
Agar ibadah salat dapat lebih khusyuk, ada baiknya kamu mempelajari proses pencucian sajadah yang ideal. Tak perlu bingung, simak lima cara mencuci sajadah yang bisa kamu praktikkan di rumah berikut ini.
1. Ketahui bahan dari sajadah

Sebelum mencuci sajadah, kamu perlu memperhatikan dan memahami jenis bahan yang digunakan pada sajadah. Dengan begitu, kamu bisa menyesuaikan proses pencucian dengan bahan dari sajadah.
Bila sajadahmu terbuat dari bahan polyester, maka sajadah tidak akan membutuhkan perawatan khusus. Namun, sajadah dengan kain beludru perlu melewati proses pencucian yang semestinya agar tidak merusak tekstur kain.
Tak hanya itu, hindari mencuci sajadah yang terbuat dari kain sutra dengan air dan detergen biasa, sebab mampu menghancurkan serat kain. Solusinya, kamu bisa menggunakan metode dry cleaning untuk menghilangkan bau tidak sedap dan kotoran yang menempel.
2. Pisahkan dari cucian lain

Tak sedikit yang mencuci sajadah bersama pakaian yang lain. Padahal, cara mencuci sajadah tahap ini cukup krusial dan perlu dicermati. Sajadah yang memiliki warna cerah dan mencolok umumnya mengalami luntur saat proses awal pencucian. Begitu pula sajadah dari bahan bludru bila terkena air.
Untuk itu, sebelum dicuci, sebaiknya kamu menyediakan wadah khusus untuk sajadah kotor. Dengan memisahkan sajadah dari pakaian lain, kamu mencegah risiko kelunturan.
3. Gunakan cairan pembersih noda

Tak hanya pada baju, kotoran yang membandel juga bisa kamu temukan pada sajadah. Apalagi, kalau sajadahmu jarang dicuci. Menjemur sajadah saja tidak cukup sebab kotoran dan debu bisa menempel di serat-serat terdalam sajadah dan hanya bisa dibersihkan saat dicuci secara menyeluruh.
Untuk menghilangkan noda dan kotoran, kamu bisa mengandalkan cairan pembersih noda. Kini cairan pembersih noda dilengkapi dengan inovasi pembersih noda sekali oles dan digosok dengan lembut. Saat noda mulai hilang, kamu bisa melanjutkannya ke proses pencucian dengan air dan sedikit detergen.
Bila kamu kesulitan membersihkan noda yang menggumpal pada sajadah sutra, kamu bisa memanfaatkan jasa profesional. Selain lebih ahli, tenaga profesional lebih memahami cara pencucian yang akurat sehingga sajadah terhindar dari risiko kerusakan.
4. Peras dengan lembut

Usai dicuci, sajadah perlu dibilas dengan air bersih dan diperas. Banyak yang menyepelekan cara memeras sajadah yang benar. Padahal, jenis material yang digunakan pada sajadah berbeda dengan pakaian.
Memeras air terlalu kuat dapat memelintir serat kain melebihi batas regangnya. Alhasil, bukannya kering, serat kain malah rentan mengalami kerusakan.
Untuk menjaga kualitas sajadah, ada baiknya kamu memeras sajadah dengan lembut tanpa memelintirnya terlalu kuat. Menggunakan bantuan mesin pengering juga tidak dianjurkan sebab berisiko mempengaruhi kualitas serat atau rajutan pada sajadah.
5. Hindari terik matahari langsung

Tips menjemur sajadah yang tepat adalah dengan membentangkan dan menggantungnya di tempat dengan sirkulasi udara yang lancar. Menggunakan energi angin membuat sajadah kering dengan sendirinya tanpa bantuan mesin.
Menjemur sajadah di bawah sinar matahari secara langsung juga perlu dihindari. Paparan sinar matahari dapat mengakibatkan bahan mudah lapuk dan warna sajadah cepat pudar.
Demikian lima cara mencuci sajadah yang perlu kamu ketahui. Sesuaikan proses pencucian dengan bahan yang digunakan pada sajadah. Dengan sajadah yang bersih, ibadah salat akan semakin khusyuk.