d’Masiv dan Ghea Indrawari Tutup Pesta Rakyat untuk Indonesia 2025

- Ghea Indrawari membuka konser dengan lagu "Bucketlist" dan "Malaikat", tampil energik dalam dress putih.
- d'Masiv menghentak panggung dengan hits "Setengah Mati" dan "Natural", serta membawakan ulang lagu Chrisye, "Pergilah Kasih".
- Pesta Rakyat untuk Indonesia 2025 menjadi ruang kolaborasi bagi pengusaha UMKM dan masyarakat untuk belajar, berkembang, dan terhubung.
Jakarta, IDN Times - Penampilan Ghea Indrawari dan grup musik d’Masiv dalam Panggung Karya menjadi pamungkas dari rangkaian acara Pesta Rakyat untuk Indonesia 2025 di Smesco Indonesia, Jakarta, Sabtu (23/8/2025). Sepanjang dua jam, ribuan Ghealways dan Massiver melarutkan energi mereka dengan bernyanyi dan berjoget bersama.
Seperti apa sih aksi penampilan mereka di Pesta Rakyat untuk Indonesia 2025? Baca ulasannya sampai selesai!
1. Penampilan Ghea Indrawari menghipnotis penonton yang hadir

Ghea membuka konser Panggung Karya lewat lantunan lagu “Bucketlist” dilanjutkan dengan single “Malaikat”. Perempuan kelahiran Singkawang, 10 Maret 1998 ini tampil manis dan energik dalam balutan busana dress putih yang classic tapi tetap chic khas Ghea.
“Senang banget Ghea bisa hadir di acara Pesta Rakyat untuk Indonesia 2025. Malam ini, aku akan temenin dengan beberapa lagu. Jadi, enjoy. Kalau tahu lagunya, boleh nyanyi bareng. Siapa tahu pas ngelamun terus, eh ini lagu apa kisahku?," ujar Ghea yang disambut sorak para penggemarnya.
Penyanyi hits “Jiwa yang Bersedih” ini tampil dengan format full band. Sesekali, Ghea memanggil para dancer untuk mengikuti irama upbeat lagunya. Di segmen lain, Ghea mulai menampung kerisauan para penggemarnya yang mungkin tengah menghadapi masalah atau cobaan. Bukan Ghea namanya jika tak membuat penggemarnya sing a long.
Suara unik jebolan Indonesian Idol tahun 2018 ini sukses menghipnotis seisi ruangan untuk larut bernyanyi dengan nada-nada syahdunya. Encore penampilannya malam ini ditutup dengan hits “Jiwa yang Bersedih” yang sukses dibawakan Ghea dengan lengkingan yang menyayat hati.
2. d'Masiv bawakan lagu hits mereka

Setelah Ghea turun panggung, giliran d’Masiv yang menghentak Panggung Karya. Band jebolan kompetisi band A Mild Live Wanted tahun 2007 ini langsung mengajak Masiver (sebutan penggemar d'Masiv) bernyanyi lewat hits mereka “Setengah Mati” dan selanjutnya “Natural”.
“Gue harap kalian semua bersama dengan orang-orang yang kalian sayangi, yang kalian respect. Jangan sampai kalau kalian sukses, lupa sama orang yang kalian sayang,” ujar Ryan.
Tak hanya tembang-tembang hits lama mereka, d’Masiv juga membawakan lagu terbaru mereka, “Bahagia Sejak Pertama” yang bernuansa lebih groovy.
Tak ketinggalan, band asal Tangerang, Banten ini juga membawakan kembali lagu Chrisye yang mereka aransemen ulang, “Pergilah Kasih”. Lagu yang ditulis Chrisye pada 1989 itu kini disenandungkan kembali oleh para penggemarnya yang menggema di dalam arena convention hall di Smesco Indonesia.
Sabtu malam di penutupan Pesta Rakyat untuk Indonesia 2025 ini tampak spesial karena para penonton yang menyesaki Panggung Karya tak hanya berasal dari fans garis keras Ghea maupun d’Masiv. Tetapi juga, para pengusaha UMKM binaan yang selama dua hari ini saling bertemu dan berbagi dalam Pesta Rakyat untuk Indonesia 2025.
3. Ruang kolaborasi bagi pengusaha UMKM dan masyarakat

Pesta Rakyat untuk Indonesia 2025 adalah festival tahunan yang bertujuan memperkuat ekonomi kerakyatan melalui peningkatan kualitas SDM dan pemberdayaan UMKM oleh PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna). Acara ini menjadi ruang kolaborasi bagi pengusaha UMKM dan masyarakat untuk saling terhubung, belajar, dan berkembang.
Para pengusaha UMKM saling terhubung dalam Ruang Karya untuk mengembangkan bisnis mereka, belajar langsung dari kisah-kisah sukses pengusaha binaan Sampoerna yang tergabung dalam program Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC).
Pada hari pertama pelaksanaan Pesta Rakyat untuk Indonesia 2025, Sampoerna juga menjalin kemitraan strategis dengan sejumlah BUMN untuk memperkuat jaringan Sampoerna Retail Community di seluruh pelosok Indonesia.
Di bawah Payung Program Keberlanjutan "Sampoerna untuk Indonesia", Sampoerna berkomitmen untuk mengembangkan UMKM melalui program Sampoerna Retail Community dan SETC. Program SRC membina lebih dari 250.000 toko kelontong tradisional di seluruh Indonesia melalui pelatihan, digitalisasi, serta integrasi teknologi untuk meningkatkan omzet dan daya saing.
Sementara, melalui program SETC, Sampoerna telah melatih lebih dari 97.000 peserta, membina 1.600 UMKM, dengan lebih dari 200 UMKM berhasil ekspor, dan 80 persen telah terdigitalisasi. Didukung dengan fasilitas pelatihan seluas 27 hektare di Pasuruan, Jawa Timur, SETC menjadi pusat pengembangan UMKM yang berdaya saing global.