Dalam kehidupan sosial dan profesional, konflik adalah bagian yang tidak dapat dihindari. Setiap individu memiliki sudut pandang, nilai, dan kepentingan yang berbeda, sehingga perbedaan pendapat merupakan hal yang wajar. Namun, sebagian orang memilih untuk menghindari konflik demi menjaga keharmonisan atau menghindari ketegangan emosional. Tindakan ini sering kali terlihat sebagai jalan aman dan bijaksana, padahal di balik itu tersimpan berbagai dampak negatif yang dapat merugikan diri sendiri maupun hubungan antar individu.
Menghindari konflik bisa terasa nyaman di permukaan, tetapi dalam ranah psikologis dan emosional, kebiasaan ini dapat meninggalkan luka yang tidak kasat mata. Ketegangan yang disembunyikan dalam waktu lama akan berubah menjadi stres kronis, kelelahan emosional, hingga menurunkan kualitas hidup. Selain itu, lingkungan profesional juga dapat terganggu karena keputusan yang tidak tegas dan komunikasi yang tidak terbuka.
Agar kamu dapat memahami, yuk simak ketujuh dampak negatif dari kebiasaan menghindari konflik berikut ini. Keep scrolling!