Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Gandeng Weaken Amorē, Namoy Budaya Remix Lagu Aku Bisa Milik Flanella

Namoy Budaya x Weaken Amore.jpg
Namoy Budaya x Weaken Amore (Dok. Namoy Budaya)
Intinya sih...
  • Menghadirkan rasa baru yang bisa dirasakan tubuh dan hati sekaligus
  • Tentang Namoy Budaya dan Weaken Amorē
  • Kolaborasi ini dirancang bukan sekadar membawakan ulang lagu lama, tapi menghadirkan rasa baru yang bisa dirasakan tubuh dan hati sekaligus.

Jakarta, IDN Times - DJ sekaligus produser musik reggae, rocksteady, dub, Namoy Budaya, seperti tak pernah kehabisan akal dalam merilis karya musik yang seru. Kali ini Namoy Budaya menggandeng Weaken Amorē, band Lovers Rock asal Malang untuk me-remix secara resmi lagu legendaris era 2000-an dari Flanella yang berjudul “Aku Bisa” melalui label musik FAM.

Jika versi asli “Aku Bisa” dari Flanella terasa penuh dengan kekesalan dan kepedihan pasca putus, maka versi Namoy Budaya dan Weaken Amorē justru menghadirkan suasana yang lebih sendu. Nuansa merana, rapuh, dan hampa mendominasi, mencerminkan perasaan bahwa meskipun seseorang bisa melanjutkan hidup tanpa sang mantan, ada kehampaan yang tetap tinggal.

“Lagu ini mengingatkan gue pada era 2000-an pas lagi nongkrong di warnet. Meskipun gue sedang baik-baik aja, gue bisa jadi mendadak galau setiap mendengar lagu ini” Ujar Namoy Budaya dalam siaran persnya.

1. Menghadirkan rasa baru yang bisa dirasakan tubuh dan hati sekaligus

Namoy Budaya 1.jpg
Foto profil Namoy Budaya (Dok. Namoy Budaya)

Musik yang dibuat dari hati memang terasa magis bak sihir yang menghipnotis pendengarnya. Hal tersebut mendasari Namoy Budaya dan Weaken Amorē untuk menggubah ulang lagu “Aku Bisa” menjadi nuansa sendu a la lovers rock, hingga tak sadar kita telah dibuat joget oleh musiknya.

Kolaborasi ini dirancang bukan sekadar membawakan ulang lagu lama, tapi menghadirkan rasa baru yang bisa dirasakan tubuh dan hati sekaligus.

“Di balik ritme yang mengayun pelan, pengen ada cengcet-nya gitu, jadi biar orang bisa galau tapi juga joget,” ujar Namoy Budaya.

2. Tentang Namoy Budaya dan Weaken Amorē

Weaken Amore2 .jpg
Foto profil Weaken Amore (Dok. Weaken Amore)

FYI guys, Namoy Budaya adalah moniker dari Binar Abiyasa, yang merupakan seorang DJ sekaligus produser musik reggae, roacksteady, dan dub asal Kota Lampung. Belakangan, Namoy Budaya cukup aktif merilis lagu versi remix dari musisi tanah air dalam versi reggae, rocksteady, dub, diantaranya lagu dari Sal Priadi “Zuzuzaza”, lagu grup band .Feast berjudul “Nina”, lagu milik grup band Teenage Death Star berjudul “Thunder Boarding School”, dan yang terbaru lagu milik Flanella berjudul “Aku Bisa”. Selain mengerjakan proyek remix dan aktif ber-DJ, ia juga telah merilis karya orisinal berjudul “Olah Reggae” dan single kolaborasi bersama Rizkia Laras berjudul “Hati”. 

Sementara, Weaken Amorē adalah grup musik lovers rock asal Malang yang beranggotakan Pauline Sidabalok (vokal), Alif Reda Brilianto (gitar utama), Andi Kristanto (gitar), Hans Reinhart Abraham (gitar), Reza Christian Putra (bass), dan Ilham Ramadhan (drum). Terbentuk sejak 14 Januari 2024, kini Weaken Amorē telah merilis sejumlah karya berupa double single berjudul “Diamond” dan “Salvation”, serta single lepasan “Cigarettes”.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyu Kurniawan
EditorWahyu Kurniawan
Follow Us