Hindari Memikirkan 5 Hal Berikut agar Terhindar Overthinking

Pengganggu ini menjadi masalah yang dihadapi kebanyakan orang. Banyak yang tidak mengetahui cara mengatasinya hingga berpasrah diri mengikuti alur yang orang lain buat untuknya. Berbagai macam topeng dan tipuan sulap dikerahkan demi pengakuan.

Jadilah buta, bisu, dan tuli akan hal tersebut. Suatu kewajaran tidak ada yang menyukai dan tidak wajar bila menyimpannya dalam hati. Dirimu adalah milikmu dan kamulah pengurusnya.

Sudah berusaha keras tetapi apa yang diharapkan tidak sesuai adalah hal biasa. Ekspektasi memang sangat menyenangkan imajinasi. Bagaikan perumusan matematis mendapat hasil yang pasti, tetapi sayangnya tidak begitu. Banyak faktor lain juga yang mempengaruhi hasil kita.

Seperti kata seseorang, kalaupun orang yang paling kaya adalah mereka yang paling bekerja keras, maka kuli bangunan berada di posisi pertama. Akan tetapi, tidak semuanya begitu, kan? Terimalah setiap hasil dengan ikhlas, fokuslah pada proses karena itu saja yang sesuai dengan ekspetaksimu.

Sering kita jumpai mereka yang merancang sedemikian rupa hidup mereka hingga ke masa depan. Itu akan terdengar sangat mencengangkan jika mencapai sesuatu yang kita dambakan, seperti kekayaan. Mungkin untuk sebagian kecil orang akan berhasil, tapi sisanya tidak. Hidup ini tidak terbagi rata bagi setiap orang. Perencanaan akan masa depan kecil kemungkinan berhasil.

Lagipula, kita bukanlah peramal. Satu-satunya yang bisa mengantarkan adalah setiap keputusan yang kita saat ini. Semakin banyak dan sering keputusan baik yang diambil, itulah gambaran kenyataan yang akan kamu terima.

Bagaikan mendaki anak tangga, hanya karena kamu sudah bersiap dengan baik dan sempurna untuk melangkah, bukan berarti kamu telah menginjakan kaki di anak tangga lainnya. Persiapan yang sempurna tanpa langkah nyata adalah omong kosong.

Singkirkan semua keraguan dalam dirimu. Paksa saja bagaimanapun ke depannya nanti, tidak ada yang tahu. Ciptakan langkah dan buat cerita versimu.

Tidak semua orang memilikinya, tapi dapat dikatakan sebagian besar ada pada diri seseorang. Baik itu bersumber dari keluarga, pertemanan, lingkungan, dan lain-lain. Cari tahu segala penyebab, alasan di baliknya, dan cara mengatasinya demi dirimu sendiri. Kalau perlu, minta bantuan seorang psikolog agar lebih akurat.

Biarkan keburukan tersebut berhenti pada dirimu, jangan diteruskan ke generasi berikutnya dan lingkungan di sekitarmu. Selamat, kamu adalah orang hebat yang mengatasi musuh terbesarmu, yaitu dirimu sendiri.