5 Kesalahan Cowok saat Kuliah yang Harus Dihindari

Mencari uang ketika kuliah memang akan memakan banyak waktu, namun kamu bisa membagi waktu tersebut dengan cara memilih sebuah pekerjaan freelance yang tidak mengganggu jam kuliah maupun belajarmu. Banyak dari mahasiswa di Indonesia yang tidak peka terhadap hal ini. Padahal mencoba mencari uang juga akan meningkatkan kreativitas, ilmu, pengalaman, dan soft skill-mu dibidang yang kamu kerjakan.

Sebagai cowok yang cerdas, kamu harus memanfaatkan waktu senggangmu untuk hal ini. Gak harus banyak dulu penghasilannya, yang penting kamu bisa merasakan bagaimana susahnya mencari uang dan mendapatkan pengalaman di dunia kerja. Dengan mencoba mencari uang sendiri, kamu akan lebih siap dibanding teman-temanmu yang hanya nunggu uang saku bulanan.

Ngejar IPK itu memang wajib, bro. Akan tetapi, yang gak dibolehin jika kamu hanya mengejar IPK tanpa memikirkan skill terapan. Skill terapan akan berfungsi ketika mencari pekerjaan, karena dunia pekerjaan dan perkuliahan berbeda.

Pada saat wawancara, HRD jarang menanyakan tentang IPK. Justru sekarang pertanyaan yang sering muncul adalah, seperti “Kamu bisa apa?” atau “Pengalaman dan sertifikasi keahlianmu apa?”. Hal tersebut yang membuat cowok ketika kuliah harus mengembangkan skill terapan agar bisa menghadapi tantangan dunia kerja setelah lulus.

Organisasi harusnya menjadi wadah untuk mengasah skill. Namun, banyak para cowok yang gak lulus-lulus karena di organisasi kerjaannya Cuma nongkrong dan menghabiskan waktu gak jelas. Hal ini yang akan menghambat peluang kerja dan lulus dengan cepat.

Organisasi memang menguntungkan jika kamu bisa membangun networking atau jaringan yang mampu mengasah skill dan pengetahuanmu. Namun, ketika organisasi hanya membuatmu semakin terjerumus pada hal-hal negatif yang merugikan dirimu, sebaiknya kamu meninggalkannya. Kamu bisa networking melalui seminar, workshop, lingkungan di luar kampus, dan orang-orang yang berpengaruh positif terhadap hidupmu.

Ini adalah hal yang sering dilakukan cowok ketika kuliah dan sangat merugikan diri sendiri. Jangan gunakan waktumu yang terus berjalan untuk kesenangan diri secara terus-menerus. Kebanyakan hal-hal yang dilakukan yaitu, seperti pacaran, main gak jelas, atau malas-malasan di kost.

Akibat dari membuang-buang waktu tersebut hanya akan merugikan diri sendiri dan menciptakan penyesalan ketika saat skripsi tiba. Jadinya, nilai bagus gak dapat, relasi gak dapat, tabungan gak dapat, dan skill nol besar. Agar kamu tidak menyesal, sebaiknya hindari hal-hal tersebut dan fokus untuk pengembangan dan kebermanfaatan diri aja deh, bro!

Pergaulan adalah hal krusial yang harus diwaspadai dan dipilih dengan bijak. Banyak cowok ketika berkuliah terjerumus pada pergaulan yang toxic dan terjebak di lingkaran setan tersebut, sehingga sulit untuk keluar dan malah semakin terjerumus. Lingkungan tersebut biasanya membawa dampak buruk dan merugikan teman yang lainnya.

Kamu harus hati-hati akan hal ini. Alangkah baiknya sebagai cowok yang berpikir rasional bisa memilih dan memilah pergaulan yang bisa membuat pikiran berkembang atau growth mindset. Pergaulan yang sehat akan meminimalkan dampak buruk dan kegagalan dalam perkuliahan.

Bagi orang tua masa perkuliahan cowok memang cenderung sudah dilepas dan dianggap mampu berpikir sendiri untuk menghadapi masalah kehidupan. Namun, banyak hal yang ternyata di luar prediksi orang tua yang bisa membuat para cowok tersebut malah terjerumus pada hal-hal negatif yang membuat mereka melakukan kesalahan-kesalahan saat menjalani perkuliahan. Jadi, untuk kamu para cowok, ketika kamu menjalani kuliah jangan mudah terjerumus pada hal-hal negatif yang merugikanmu, ya!

1. Apa kesalahan paling umum yang dilakukan cowok saat kuliah?

Salah satu kesalahan paling umum adalah tidak mencoba mencari uang sendiri. Banyak mahasiswa mengandalkan uang saku tanpa memanfaatkan peluang freelance atau kerja sampingan untuk belajar mandiri dari sisi finansial.

2. Kenapa hanya fokus pada IPK saja bisa menjadi masalah?

Karena dunia kerja tidak hanya menilai nilai rapor. Banyak perusahaan lebih melihat skill terapan, pengalaman, dan kemampuan konkret daripada sekadar IPK tinggi. Tanpa kemampuan praktis, lulusan bisa kesulitan bersaing.

3. Apakah aktif organisasi saja cukup kalau tidak membangun relasi?

Tidak. Terlalu banyak organisasi tanpa usaha membangun networking bisa sia-sia. Organisasi seharusnya dijadikan sarana membangun hubungan dan memperluas koneksi, bukan hanya aktivitas tanpa tujuan.

4. Apa bahaya jika terlalu banyak senang-senang selama masa kuliah?

Terlalu sering mencari hiburan tanpa keseimbangan dapat menghabiskan waktu, mengurangi fokus studi, dan menghambat progres akademik. Hal ini dapat berdampak buruk ketika masa skripsi tiba atau saat menghadapi tugas besar.

5. Bagaimana cara menghadapi pergaulan toxic di kampus?

Pilih teman dan lingkungan yang positif. Hindari kelompok yang membawa pengaruh negatif dan cari komunitas yang mendukung perkembangan diri. Pergaulan yang sehat membantu menjaga mood dan tujuan kuliah tetap di jalur yang benar.