Kolektif Elektronik SaladKlab Rilis EP Perdana Bertajuk No Wassap

SaladKlab, sebelum nama tersebut dicetuskan, berawal dari project lagu EDM bergenre tech house yang dibuat oleh Fickry dan Coki (NTRL), yang saat itu sudah memiliki dua lagu yang sudah jadi dan siap untuk dirilis. Fickry dan Coki kemudian mengajak Bagusikalisasi dan Indra7 untuk berkontribusi sebagai remixer untuk project ini lewat ciri khas musiknya masing-masing. Setelah Bagus dan Indra7 membuat versi remix dari EP (Extended Play) yang rencananya akan dirilis melalui label musik elektronik dari Jepang, Housetribe Recordings, komunikasi kemudian berlanjut untuk membuat “kolektif” ini menjadi lebih serius.
Lewat beberapa pertemuan yang dilakukan, baik secara daring maupun bertemu langsung, ide untuk menjalankan kolektif ini dalam jangka waktu panjang dan berkonsep semakin kuat. Sampai di sini, pemilihan nama untuk kolektif ini belum tercetus. Ketika berkumpul di studio Coki, beberapa pilihan nama sempat diusulkan oleh kami berempat, hingga akhirnya nama SaladKlab menjadi pilihan yang disepakati bersama.
1. Asal-usul nama SaldKlab

Kenapa SaladKlab? Nama ini sebetulnya tercipta secara tidak sengaja. Saat berkumpul di studio Bagus beberapa waktu sebelumnya, seperti biasa ada celetukan khas tongkrongan,”Eh, pesan makan yuk?” Coki saat itu sedang dalam kondisi harus mengonsumsi makanan sehat. Lalu Bagus mengusulkan ide secara spontan,”Pesan salad aja apa? Emang lu semua pada doyan makan salad?” Sontak secara spontan semua menjawab,”Ya doyan lah!” Dari situ akhirnya kami saling mengetahui kalau ternyata di balik pola makan kami yang terbilang cukup “asal-asalan”, ternyata semuanya penikmat salad dan tidak ada yang mau mengakui terang-terangan.
Filosofi salad juga sebetulnya unik. Salad terdiri dari berbagai jenis sayuran yang dikumpulkan dalam satu wadah dan diberi beberapa bumbu tambahan supaya rasanya semakin enak dan menarik. Pun demikian dengan kolektif ini. Baik Fickry, Coki, Bagus, dan Indra7, memiliki latar belakang musik yang beragam, berbeda, dan output tersendiri dalam mengolah dan memainkan musik elektronik sesuai dengan gayanya masing-masing. Keanekaragaman dari masing-masing entitas ini menjadi sebuah keunikan tersendiri saat semuanya dikumpulkan dalam satu wadah. Dari situlah kemudian nama SaladKlab tercipta. Entitas baru ini mewujudkan diri dalam EP atau album mini berjudul No Wassap yang berisi empat track.
“Awalnya, sebelum EP ini tercipta, Fickry dan Coki sudah terlebih dulu membuat dua track yang berjudul ‘No Wassap’ dan ‘Play Right.’. Kemudian, karena saat itu intensitas pertemuan kami berempat (Indra7, Bagus, Coki, dan Fickry) sedang lumayan sering, Fickry dan Coki menawarkan kepada gue dan Bagus untuk membuat remix dari masing-masing track yang sudah jadi tersebut. Prosesnya berjalan organik saja sebenarnya,” ungkap Indra7 mewakili SaladKlab lewat siaran persnya.
2. EP No Wassap dirilis label asal Jepang

EP No Wassap dirilis oleh label asal Jepang, Housetribe Recordings, yang fokus pada musik-musik berbasis elektronik. Pemilihan No Wassap yang diangkat menjadi tajuk juga atas saran dari Housetribe Recordings. Karena label biasanya memiliki intuisi track mana yang kira-kira berkompeten untuk bisa masuk di chart digital streaming platform, seperti Beatport atau Traxsource, dan cocok dijadikan untuk judul rilisan.
“Saat awal membuat project ini, kebetulan Fickry sudah pernah membuat beberapa rilisan sebelumnya dengan Housetribe Recordings, Jepang. Jadi, saat proses pengerjaan EP ini selesai, label pertama yang ditawarkan memang langsung ke Housetribe, karena warna musik yang kami buat juga cocok dengan ciri khas dari label tersebut dan responsnya pun juga terbilang cepat. Tidak butuh lebih dari dua minggu untuk mendapatkan persetujuan rilis dari Housetribe,” terang SaladKlab.
Ke depan, SaladKlab akan terus fokus melepas track-track elektronik dengan keunikan masing-masing personel mereka. Sebagaimana salad yang terdiri dari berbagai jenis sayuran, tergabung dalam sebuah entitas tanpa harus melepas karakter “rasa” masing-masing.