Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ASEAN SEDP 4.0_D1-286.jpg
Suasana dalam Program ASEAN LIVE Creators for Change 2025 (Dok. TikTok)

Intinya sih...

  • Program ASEAN LIVE Creators for Change membekali 20 kreator muda dengan mentorship, dukungan dana, dan alat-alat untuk mengadakan sesi TikTok LIVE yang berdampak mulai dari edukasi, kewirausahaan, hingga budaya.

  • ASEAN Foundation berharap dapat terus mendukung kreator muda yang menggunakan platform digital untuk mendorong pembelajaran, inklusivitas, dan apresiasi budaya di seluruh kawasan.

  • Pemenang program ASEAN LIVE Creators for Change adalah Jhonatan (@jhonatanyuditya_pratama), Leni (@lenirezi), and Sir Pedot (@sirpedot) yang menunjukkan bahwa TikTok LIVE dapat menjadi ruang untuk belajar, menjembatani budaya, dan merayakan identitas.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - ASEAN Foundation dan TikTok LIVE berkolaborasi dalam Program ASEAN LIVE Creators for Change 2025 yang mempertemukan para kreator muda dari berbagai negara di Asia Tenggara dalam sebuah perjalanan kreatif untuk menunjukkan dalam tujuan berbeda, mereka bisa menemukan ruang yang sama di TikTok. 

Director of Public Policy for Southeast Asia TikTok, Chanida Klyphun mengatakan, Program ASEAN LIVE Creators for Change mencerminkan misi TikTok untuk menginspirasi kreativitas dan menghadirkan kegembiraan.

“Kami sangat tergerak melihat para kreator menggunakan TikTok LIVE untuk menyebarkan pengetahuan, melestarikan budaya, dan menjaga bahasa daerah tetap hidup. Storytelling digital membuka jendela ke dunia sekaligus menyoroti kekayaan keragaman Asia Tenggara,” ujar Chanida melalui keterangan resminya.

1. Membekali 20 kreator muda dari seluruh kawasan

Suasana dalam Program ASEAN LIVE Creators for Change 2025 (Dok. TikTok)

Chanida menjelaskan, sebagai kolaborasi antara ASEAN Foundation dan TikTok, program tersebut membekali 20 kreator muda dari seluruh kawasan dengan mentorship, dukungan dana, dan alat-alat untuk mengadakan sesi TikTok LIVE yang berdampak mulai dari edukasi, kewirausahaan, hingga budaya.

“Berlangsung dari 2024 hingga 2025, inisiatif ini tidak hanya mendorong pengaruh digital yang bertanggung jawab, tetapi juga memperkuat kemampuan generasi muda dalam menceritakan kisah mereka sendiri di ASEAN yang semakin terhubung,” tutu Chanida.

Selain itu, lanjut Chanida, melalui program tersebut, para peserta juga memperoleh keterampilan praktis mulai dari pengaturan teknis, perencanaan konten yang konsisten, hingga memahami audiens secara lebih mendalam.

“Fondasi ini memungkinkan mereka untuk melanjutkan misi masing-masing dengan lebih percaya diri dan menghasilkan dampak yang lebih nyata bagi komunitas mereka,” katanya.

2. Dapat terus mendukung kreator muda

Suasana dalam Program ASEAN LIVE Creators for Change 2025 (Dok. TikTok)

Sementara itu, Executive Director ASEAN Foundation, Piti Srisangnam berharap, melalui kolaborasi dengan TikTok LIVE, ASEAN Foundation dapat terus mendukung kreator muda yang menggunakan platform digital untuk mendorong pembelajaran, inklusivitas, dan apresiasi budaya di seluruh kawasan,.

Sebagai informasi, setelah rangkaian program selesai, dari 20 kreator berpartisipasi, dipilih 3 kreator sebagai pemenang, yaitu Jhonatan (@jhonatanyuditya_pratama), Leni (@lenirezi), and Sir Pedot (@sirpedot).

Mereka dinilai memiliki dampak yang kuat terhadap sosial melalui konten yang diproduksi, melalui cara pandang dan cerita yang mereka bawa. Ketiganya menunjukkan bahwa TikTok LIVE dapat menjadi ruang untuk belajar, menjembatani budaya, dan merayakan identitas.

3. Profil singkat 3 kreator pemenang

Suasana dalam Program ASEAN LIVE Creators for Change 2025 (Dok. TikTok)

Buat kamu yang penasaran, berikut profil singkat 3 pemenang tersebut:

  1. Jhonatan Dari Borneo: Budaya dayak dalam sorotan digital

Sebagai pemenang pertama, Jhonatan asal Borneo menyalurkan semangat budaya Dayak melalui karya-karya digitalnya. Baginya, identitas Dayak bukan sekadar simbol seremonial, tetapi nilai hidup sehari-hari seperti rasa syukur, keseimbangan, dan kedekatan dengan alam.

“Program ASEAN LIVE Creators for Change menjadi pengingat bahwa kreativitas bukan sekadar hiburan, tetapi sarana pemberdayaan,” ujarnya.

  1. Leni: Membawa bahasa daerah Indonesia kembali mainstream

Leni, pemenang kedua, memulai perjalanannya dari keprihatinan terhadap masa depan bahasa-bahasa daerah di Indonesia. Data dari lembaga bahasa dan UNESCO menunjukkan penggunaan yang terus menurun, bahkan beberapa bahasa menghilang dari percakapan sehari-hari. Kekhawatiran ini terasa personal baginya karena tumbuh di Belitung Timur, sementara ia sendiri tidak sepenuhnya fasih berbahasa Belitong.

“Saya berharap program ini terus berlanjut agar lebih banyak anak muda terdorong berkontribusi bagi daerah dan negara mereka,” ujarnya.

  1. Sir Pedot: Membuka ruang belajar digital bagi semua pelajar Malaysia

 Firdaus, pemenang ketiga yang dikenal sebagai Sir Pedot, memulai perjalanan kontennya dari niat sederhana: membuat pengetahuan lebih mudah diakses pelajar secara digital. Sebagai dosen di Malaysia, ia melihat banyak anak muda membutuhkan panduan tentang topik-topik yang tidak diajarkan di kurikulum formal, mulai dari beasiswa, literasi digital, public speaking, hingga pemahaman budaya Asia Tenggara.

“Membawakan sesi LIVE membutuhkan keberanian. Pelatihan ini membuat saya lebih fokus dan membantu saya menciptakan konten yang lebih jelas dan terarah,” kata Firdaus.

Editorial Team