Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Cara Mengasah Kemampuan Storytelling, Penting buat Konten Kreator!

ilustrasi konten kreator (pexels.com/Karolina Grabowska)
ilustrasi konten kreator (pexels.com/Karolina Grabowska)
Intinya sih...
  • Banyak membaca dan mengamati gaya cerita orang lain untuk memperkaya kemampuan storytelling
  • Latih kemampuan menyusun alur cerita yang jelas dengan pembuka menarik, isi yang runtut, dan penutup yang meninggalkan kesan
  • Gunakan pengalaman pribadi sebagai bahan cerita untuk keaslian dan nilai tambah dalam konten
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Storytelling atau kemampuan bercerita bukan hanya keterampilan bagi penulis buku atau pembicara publik. Di era digital seperti sekarang, kemampuan ini menjadi salah satu senjata penting bagi konten kreator. Sebuah cerita yang menarik mampu membuat audiens betah menyimak, merasa terhubung, bahkan terdorong untuk mengambil tindakan.

Sayangnya, tidak semua orang terbiasa menyampaikan cerita dengan cara yang memikat. Kabar baiknya, storytelling bisa dilatih dan diasah agar semakin kuat. Buat kamu yang ingin jadi konten kreator yang lebih engaging, berikut empat cara mengasah kemampuan storytelling. Keep scrolling!

1. Banyak membaca dan mengamati gaya cerita orang lain

ilustrasi membaca buku (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi membaca buku (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Salah satu cara paling sederhana untuk memperkaya kemampuan storytelling adalah dengan memperluas referensi. Membaca buku, artikel, naskah film, atau bahkan mendengarkan podcast bisa membuka wawasan tentang bagaimana sebuah cerita disusun. Dengan banyak membaca dan mengamati, kamu akan lebih peka pada struktur cerita, pilihan kata, hingga cara menyampaikan emosi.

Perhatikan bagaimana penulis atau pembicara membuat audiens merasa penasaran sejak awal, lalu membawa mereka pada alur yang runtut hingga mencapai klimaks. Dari sana, kamu bisa menemukan inspirasi untuk membentuk gaya ceritamu sendiri.

2. Latih kemampuan menyusun alur cerita yang jelas

ilustrasi seorang konten kreator yang tertekan (pexels.com/SHVETS production)
ilustrasi seorang konten kreator yang tertekan (pexels.com/SHVETS production)

Cerita yang baik bukan hanya tentang isi, tetapi juga tentang struktur. Alur yang berantakan membuat audiens kehilangan fokus, meski topiknya sebenarnya menarik. Karena itu, penting untuk melatih kemampuan menyusun alur cerita dengan jelas. Gunakan kerangka sederhana: pembuka yang menarik, isi yang runtut, dan penutup yang meninggalkan kesan.

Misalnya, dalam membuat konten video, kamu bisa memulai dengan pertanyaan pemicu rasa penasaran, dilanjutkan dengan cerita utama yang mengalir, lalu ditutup dengan pesan kuat yang mudah diingat. Semakin sering kamu melatih pola ini, semakin natural kemampuan storytelling-mu akan berkembang.

3. Gunakan pengalaman pribadi sebagai bahan cerita

ilustrasi podcast
ilustrasi podcast (pexels.com/George Milton)

Salah satu kekuatan terbesar dalam storytelling adalah keaslian. Cerita yang berasal dari pengalaman pribadi biasanya lebih mudah menyentuh hati audiens karena terasa jujur dan relatable. Kamu tidak harus memiliki pengalaman luar biasa untuk bisa bercerita. Yang terpenting adalah tentang proses bagaimana kamu menyampaikan cerita, bukan soal ceritanya seperti apa.

Bahkan hal sederhana seperti perjalanan sehari-hari, tantangan kecil yang pernah kamu hadapi, atau momen lucu bersama teman bisa jadi bahan konten yang menarik. Dengan menambahkan sudut pandang unikmu, cerita tersebut bisa memberikan nilai lebih dan membuat audiens merasa dekat denganmu.

4. Rutin berlatih dengan membuat konten kecil-kecilan

ilustrasi konten kreator (pexels.com/Karolina Grabowska)
ilustrasi konten kreator (pexels.com/Karolina Grabowska)

Storytelling adalah keterampilan yang semakin tajam jika sering digunakan. Jangan tunggu sampai ada proyek besar, mulailah berlatih dengan membuat konten kecil-kecilan. Misalnya, buat cerita singkat di Instagram Story, tulis thread menarik di X (Twitter), atau buat video pendek di TikTok.

Setiap kali berlatih, evaluasi bagaimana respons audiens. Apakah mereka tertarik, berkomentar, atau membagikan kontenmu? Dari sana, kamu bisa belajar memperbaiki gaya penyampaian, pilihan kata, hingga ekspresi yang digunakan. Semakin sering kamu melatih diri, semakin natural pula kemampuanmu dalam meramu cerita.

Guys, storytelling adalah kunci penting bagi konten kreator untuk membangun keterhubungan dengan audiens. Makanya jangan malas untuk belajar melatih skill ini, ya. Ingat, cerita yang baik bukan hanya tentang hiburan, tetapi juga tentang bagaimana kamu bisa menyampaikan pesan yang membekas di hati audiens. Jadi, jangan ragu untuk terus mengasah kemampuan ini agar kontenmu semakin berpengaruh dan berkesan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us

Latest in Life

See More

Ramalan Shio 23 September 2025, Shio Kelinci Hatimu Tenang dan Damai

22 Sep 2025, 21:45 WIBLife