Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengenal 7 Karakteristik Orang yang Suka Memendam Perasaan, Pahami!

ilustrasi merenung (pexels.com/ROMAN ODINTSOV)

Setiap orang memiliki cara berbeda dalam menghadapi perasaan dan emosi yang mereka alami. Beberapa orang cenderung terbuka dan berbagi apa yang mereka rasakan, sementara yang lain lebih memilih untuk menyimpan perasaan mereka sendiri. Orang yang suka memendam perasaan sering kali sulit dikenali karena mereka tampak tenang dan tidak menunjukkan banyak emosi.

Mereka mungkin tampak kuat dan mandiri, tetapi di dalam hati mereka, ada banyak perasaan yang tidak terucapkan. Mengenal karakteristik ini bisa membantu kita memahami mereka lebih baik. Berikut adalah tujuh karakteristik utama dari orang yang suka memendam perasaan.

1. Sulit untuk terbuka

ilustrasi murung (pexels.com/Alex Green)

Salah satu ciri utama dari orang yang suka memendam perasaan adalah kesulitan untuk terbuka kepada orang lain. Mereka cenderung menjaga jarak emosional dan jarang berbagi perasaan mereka, bahkan kepada teman dekat atau keluarga. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti rasa takut akan penolakan atau kebiasaan yang terbentuk sejak kecil.

Orang-orang ini sering kali merasa lebih aman dengan menyimpan perasaan mereka sendiri daripada mengambil risiko untuk terbuka. Mereka mungkin merasa bahwa tidak ada yang benar-benar bisa memahami mereka sepenuhnya. Akibatnya, mereka lebih memilih untuk menyimpan perasaan mereka sendiri daripada berbagi dengan orang lain.

2. Cenderung menjadi pendengar yang baik

ilustrasi berbicara (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)

Orang yang suka memendam perasaan sering kali menjadi pendengar yang baik. Mereka lebih nyaman mendengarkan masalah dan perasaan orang lain daripada berbicara tentang perasaan mereka sendiri. Hal ini membuat mereka sering menjadi tempat curhat bagi teman-teman atau keluarga yang membutuhkan seseorang untuk mendengarkan.

Kemampuan mereka untuk mendengarkan dengan penuh perhatian sering kali membuat mereka disukai banyak orang. Namun, di balik sikap pendengar yang baik ini, mereka sebenarnya menyimpan banyak hal yang ingin mereka ungkapkan. Meski begitu, mereka tetap enggan untuk berbagi tentang perasaan pribadi mereka.

3. Tampak tenang dan terkendali

ilustrasi berbicara (pexels.com/William Fortunato)

Karakteristik lain dari orang yang suka memendam perasaan adalah penampilan yang tenang dan terkendali. Mereka jarang menunjukkan emosi yang kuat, baik itu marah, sedih, atau bahagia. Penampilan yang tenang ini bisa menjadi topeng untuk menutupi perasaan yang sebenarnya.

Mereka mungkin merasa bahwa menunjukkan emosi adalah tanda kelemahan atau mereka tidak ingin membebani orang lain dengan masalah pribadi mereka. Ketika menghadapi situasi yang menegangkan, mereka cenderung tetap tenang dan rasional. Namun, di dalam hati, mereka mungkin berjuang dengan perasaan yang tidak diungkapkan.

4. Sering menghindari konflik

ilustrasi bertengkar (pexels.com/Alena Darmel)

Orang yang suka memendam perasaan biasanya cenderung menghindari konflik. Mereka tidak suka berdebat atau bertengkar dan lebih memilih untuk menyimpan perasaan mereka sendiri daripada mengungkapkan ketidakpuasan atau kekecewaan. Menghindari konflik bisa membuat mereka tampak damai dan tenang, tetapi sebenarnya mereka mungkin menyimpan banyak perasaan negatif yang tidak diungkapkan.

Mereka merasa bahwa konflik hanya akan memperburuk keadaan, sehingga mereka memilih untuk diam. Keengganan mereka untuk menghadapi konflik sering kali membuat mereka terlihat pasif. Namun, dalam jangka panjang, ini bisa menyebabkan akumulasi stres dan frustrasi.

5. Memiliki batasan emosional yang kuat

ilustrasi tersenyum (pexels.com/Rahul Shah)

Mereka yang suka memendam perasaan sering kali memiliki batasan emosional yang kuat. Mereka tidak mudah tersentuh oleh emosi orang lain dan cenderung menjaga jarak dari situasi yang bisa memicu perasaan emosional. Batasan emosional ini bisa menjadi mekanisme pertahanan untuk melindungi diri mereka dari rasa sakit atau kekecewaan.

Mereka sering kali tampak tak tersentuh dan kuat di luar, tetapi sebenarnya mereka hanya berusaha melindungi diri mereka sendiri. Dengan menjaga jarak emosional, mereka merasa lebih aman dan terkendali. Namun, ini juga membuat mereka sulit untuk benar-benar terhubung dengan orang lain.

6. Cenderung mengalihkan perasaan dengan aktivitas

ilustrasi fokus (pexels.com/Pixabay)

Orang yang suka memendam perasaan sering kali mencoba mengalihkan perhatian mereka dengan berbagai aktivitas. Mereka mungkin sibuk dengan pekerjaan, hobi, atau kegiatan sosial untuk menghindari memikirkan atau merasakan perasaan yang sebenarnya. Mengalihkan perasaan dengan aktivitas bisa membantu mereka merasa lebih baik sementara, tetapi tidak menyelesaikan masalah yang mendasarinya.

Mereka mungkin tampak sangat produktif dan selalu sibuk, tetapi sebenarnya mereka berusaha menghindari perasaan mereka sendiri. Aktivitas ini menjadi cara mereka untuk melarikan diri dari emosi yang tidak diinginkan. Namun, tanpa menghadapi perasaan tersebut, masalah tetap ada di dalam diri mereka.

7. Sering merasa kesepian

ilustrasi merenung (pexels.com/cottonbro studio)

Meskipun mereka tampak tenang dan terkendali, orang yang suka memendam perasaan sering kali merasa kesepian. Karena mereka jarang berbagi perasaan mereka dengan orang lain, mereka bisa merasa tidak dipahami atau terisolasi. Kesepian ini bisa memperburuk perasaan negatif yang mereka rasakan dan membuat mereka semakin sulit untuk terbuka.

Mereka mungkin merasa bahwa tidak ada yang benar-benar bisa mengerti mereka. Perasaan kesepian ini bisa membuat mereka semakin menarik diri dari orang lain. Pada akhirnya, mereka merasa terjebak dalam lingkaran perasaan yang terisolasi dan kesepian.

Memahami karakteristik dan alasan di balik kebiasaan ini bisa membantu kita lebih memahami dan mendukung mereka. Mereka perlu merasa bahwa mereka tidak sendiri dan ada orang-orang yang peduli dengan perasaan mereka. Dengan pendekatan yang tepat, mereka bisa belajar untuk lebih terbuka dan merasakan hubungan yang lebih mendalam dengan orang lain.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyu Kurniawan
EditorWahyu Kurniawan
Follow Us