Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mitos vs Fakta: Pria Selalu Tahu Apa yang Pasangannya Mau

ilustrasi pasangan di street food (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi pasangan di street food (pexels.com/RDNE Stock project)
Intinya sih...
  • Mitos: pria bisa membaca kode dengan mudahBanyak yang percaya bahwa pria bisa langsung mengerti “kode-kode” halus yang diberikan pasangan. Seolah-olah mereka punya radar khusus untuk memahami perubahan sikap atau mood.
  • Fakta: pria bukan pembaca pikiranPria tidak dibekali kemampuan telepati untuk memahami semuanya tanpa penjelasan. Mereka tetap membutuhkan informasi yang konkret agar bisa memberikan respons yang tepat.
  • Mitos: kalau benar-benar cinta, dia pasti pahamEkspektasi ini membuat banyak orang berpikir bahwa cinta otomatis membuat pasangan saling mengerti. Kenyataannya, cinta bukan jaminan seseorang selalu tahu isi
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pria sering dianggap sebagai sosok yang harus paham kebutuhan pasangannya tanpa diberi tahu. Banyak yang mengira pria memiliki insting otomatis untuk membaca suasana hati dan memahami keinginan pasangan. Padahal, ekspektasi itu tidak realistis dan justru memicu salah paham dalam hubungan. Komunikasi tetap menjadi kunci utama, bukan tebakan.

Anggapan bahwa pria selalu tahu apa yang pasangannya mau akhirnya membuat banyak hubungan terjebak drama. Ketika pasangan merasa tidak dimengerti, pria dianggap tidak peka atau tidak perhatian. Padahal, tidak semua orang pandai menebak perasaan orang lain. Di sinilah pentingnya memahami perbedaan antara mitos dan fakta.

1. Mitos: pria bisa membaca kode dengan mudah

ilustrasi pria dan wanita
ilustrasi pria dan wanita (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Banyak yang percaya bahwa pria bisa langsung mengerti “kode-kode” halus yang diberikan pasangan. Seolah-olah mereka punya radar khusus untuk memahami perubahan sikap atau mood. Akhirnya, ketika kode tidak ditangkap, pria dianggap tidak peduli. Padahal, tidak semua kode mudah dimengerti, bahkan terkadang membingungkan.

Dalam banyak kasus, pria butuh komunikasi yang jelas, bukan isyarat samar. Mereka lebih responsif ketika pasangan bicara langsung tentang apa yang diinginkan. Kode yang terlalu halus sering membuat pesan tidak tersampaikan. Akibatnya, salah paham sering muncul tanpa maksud apa pun.

2. Fakta: pria bukan pembaca pikiran

ilustrasi pria dan wanita
ilustrasi pria dan wanita (pexels.com/Liliana Drew)

Pria tidak dibekali kemampuan telepati untuk memahami semuanya tanpa penjelasan. Mereka tetap membutuhkan informasi yang konkret agar bisa memberikan respons yang tepat. Harapan berlebihan hanya membuat hubungan terasa berat sebelah. Semua orang, termasuk pria, bisa salah menafsirkan situasi.

Justru ketika komunikasi terbuka dilakukan, pria bisa menjadi sangat perhatian. Mereka cenderung fokus pada solusi ketika memahami masalah secara jelas. Karena itu, memberi tahu secara langsung bukan berarti mengurangi romantisme. Sebaliknya, justru memperkuat hubungan.

3. Mitos: kalau benar-benar cinta, dia pasti paham

ilustrasi pasangan di museum (pexels.com/Shvets Anna)
ilustrasi pasangan di museum (pexels.com/Shvets Anna)

Ekspektasi ini membuat banyak orang berpikir bahwa cinta otomatis membuat pasangan saling mengerti. Kenyataannya, cinta bukan jaminan seseorang selalu tahu isi pikiran orang lain. Perasaan bisa kuat, tetapi pemahaman tetap butuh proses. Menyamaratakan cinta dengan kemampuan memahami adalah kesalahpahaman yang umum.

Cinta justru berkembang ketika dua orang berkomunikasi dan saling belajar memahami kebutuhan satu sama lain. Tidak ada hubungan yang bisa berjalan hanya dengan menebak-nebak. Membangun koneksi emosional membutuhkan usaha dari dua pihak. Menyederhanakan cinta jadi kemampuan membaca pikiran justru menghilangkan esensinya.

4. Fakta: butuh komunikasi untuk saling mengerti

ilustrasi pria dan wanita
ilustrasi pria dan wanita (pexels.com/Kentut Subiyanto)

Hubungan yang sehat berdiri di atas komunikasi, bukan tebakan. Pria bisa lebih peka jika ia diberi ruang dan informasi yang jelas. Komunikasi membantu mereka memahami batasan, preferensi, dan perasaan pasangan. Di sinilah hubungan tumbuh menjadi lebih dewasa.

Ketika dua pihak terbuka, banyak konflik bisa dihindari. Pria bisa lebih mudah memberikan dukungan emosional ketika tahu apa yang sebenarnya dibutuhkan. Dengan cara ini, hubungan berjalan secara seimbang. Tidak ada lagi pertanyaan yang menggantung atau ekspektasi yang membebani.

5. Mitos: pria selalu salah kalau tidak peka

ilustrasi bicara solusi setelah emosi reda (pexels.com/Amela Darmel)
ilustrasi bicara solusi setelah emosi reda (pexels.com/Amela Darmel)

Pria sering dicap tidak peka jika tidak menangkap sinyal dengan cepat. Padahal, tidak semua orang memiliki kemampuan intuitif yang sama. Label ini akhirnya membuat pria merasa serba salah. Mereka pun merasa ditekan untuk selalu benar menebak perasaan orang lain.

Perlu diingat bahwa kepekaan itu bisa dipelajari. Pria bisa menjadi lebih perhatian jika komunikasi berjalan dengan baik. Memberi ruang untuk belajar membantu hubungan tumbuh lebih sehat. Menyematkan label tanpa memberi penjelasan hanya akan memperburuk suasana.

Pada akhirnya, pria tidak selalu tahu apa yang pasangannya mau, dan itu bukan hal yang buruk. Yang penting adalah bagaimana dua orang saling berkomunikasi dan mencari titik tengah. Menyamakan cinta dengan kemampuan membaca pikiran hanya akan menimbulkan tekanan yang tidak perlu. Sebaliknya, membangun komunikasi yang jujur adalah jalan terbaik.

Dengan komunikasi yang terbuka, hubungan bisa berkembang lebih matang dan stabil. Pria dapat menjadi lebih peka ketika diberi pemahaman, bukan tekanan. Begitu juga pasangan bisa merasa lebih dihargai ketika kebutuhannya disampaikan dengan jelas. Di sinilah hubungan menjadi lebih sehat, kuat, dan penuh pengertian.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyu Kurniawan
EditorWahyu Kurniawan
Follow Us

Latest in Men

See More

[QUIZ] Belum Nemu Pasangan Ideal? Coba Cek Kuis Ini, Kali Aja Dia Orangnya!

11 Des 2025, 16:00 WIBMen