5 Pemikiran Cerdas Seorang Cowok Berkualitas tentang Selingkuh

11 Okt 2022, 18:00 WIB

ilustrasi teman (pexels.com/andreapiacquadio)

Ada kasus perselingkuhan yang dilakukan cowok hingga membuat banyak cewek merasa takut untuk mempunyai pasangan. Pada akhirnya, citra baik bagi sebagian cowok yang sebenarnya setia tertutup oleh tingkah mereka yang suka selingkuh tersebut. Padahal, ada banyak cowok yang punya pemikiran cerdas tentang selingkuh tersebut.

Dengan pemikiran mereka ini, hidup pasangan akan senang dan selalu nyaman tanpa takut hubungan mereka diganggu orang ketiga. Adapun pemikiran cerdas cowok mengenai selingkuh yang patut diapresiasi di antaranya ada di bawah ini.

1. Bikin rugi

ilustrasi sedih (pexels.com/inzmamkhan)

Selingkuh itu bikin rugi, hal ini menjadi salah satu pemikiran cowok berkualitas dalam hidup mereka. Mereka sangat menghargai pasangan dalam hubungan pastinya. Ada banyak hal buruk akibat selingkuh yang membuat mereka berpikir dua kali untuk melakukannya.

Rugi waktu, rugi materi, rugi perjuangan yang sebelumnya dilakukan untuk mendapatkan pasangan hingga lainnya. Bahkan, mereka akan berpikir jika selingkuh akan membuat mereka rugi akibat nantinya dijauhi anak dan orang-orang tercinta. Pikir kembali deh untuk selingkuh, Bro!

2. Hidupnya tak berkah karena selalu cemas

ilustrasi pusing (pexels.com/kellylacy

Sebagian cowok juga berpikir jika selingkuh akan membuat hidup mereka tidak berkah dan selalu cemas. Bagaimanapun menutupi sebuah kebohongan pastinya akan membuat resah. Terlebih harus membohongi semua orang yang ia sayang dan selalu ada dalam suka maupun duka dalam hidupnya.

Pemikiran cerdas ini justru akan membawa mereka pada sebuah kebaikan hubungan yang semakin harmonis. Membahagiakan pasangan tanpa adanya pengkhianatan dalam hubungan membuat mereka jadi sosok gentlemen. Jika kamu sepemikiran dengan hal ini, pertahankan ya, Bro!

3. Menyakiti pasangan sama saja menyakiti dirinya dan orang terdekat

ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/timurweber)

Pemikiran cerdas seorang cowok tentang selingkuh sama saja menyakiti dirinya dan orang-orang terdekat. Ketika mereka selingkuh, tidak hanya pasangan yang sedih dan kecewa. Baik orangtua, anak dan keluarga kedua belah pihak pasti akan menyayangkan hal ini.

Banyak kasus di mana anak-anak korban orangtua yang sama-sama selingkuh punya trauma masa kecil yang mendalam. Pastinya, hal ini tidak ingin dialami oleh sebagian besar cowok ketika sudah jadi ayah. Kebahagiaan anak salah satunya menjadi tanggung jawab mereka nih.

4. Selingkuh itu capek

ilustrasi pria (pexels.com/andrewneel)

Selingkuh itu capek, pemikiran cerdas ini juga tertanam dengan baik di pikiran cowok berkualitas. Capek harus ngumpet-ngumpet selama hubungan. Capek harus berpura-pura dengan pasangan jika semua baik-baik saja.

Belum lagi jika ketahuan, pasti akan merasa capek untuk menjelaskan semua kebohongan mereka pada pasangan. Daripada pusing sendiri, menghindari diri untuk selingkuh lebih baik. Pasangan cowok dengan pemikiran seperti ini pasti bahagia, nih!

5. Banyak yang harus dikorbankan ada akhirnya

ilustrasi pasangan saling diam (pexels.com/rodnaeproduction)

Selanjutnya ada pemikiran jika selingkuh nantinya akan ada banyak yang akhirnya dikorbankan. Pemikiran cerdas ini hanya ada pada cowok yang memang berkualitas dalam hidupnya. Cowok yang tukang selingkuh tidak akan mau memikirkan akibat buruknya kelak.

Ia hanya egois dan mementingkan kebahagiaannya semata, tidak kebahagiaan orang-orang yang ia sayang. Cowok berkualitas akan merasa takut jika selingkuh akan ada imbas pada anak-anaknya juga pasangan terutama. Anak-anak bisa mengalami patah hati, dan pasangan bisa merasakan trauma mendalam.

Mampu berpikir cerdas tentang selingkuh dan mau menjauhinya tidaklah akan membawa kerugian. Justru sebaliknya, kamu akan jadi seorang cowok berkualitas yang banyak diidamkan banyak orang, lho. Patut di acungi jempol!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.