Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Profil John Sykes, Gitaris Legendaris yang Tutup Usia Lawan Kanker

Gitaris legendaris, John Sykes (dok/johnsykes.com)

Gitaris legendaris band rock Whitesnake, John Sykes, telah meninggal dunia pada 20 Januari 2025, pada usia 65 tahun. Melalui pernyataan yang dipublikasikan di situs resminya, keluarga mengungkapkan bahwa Sykes mengembuskan napas terakhirnya setelah berjuang dengan keras melawan kanker.

"Dengan rasa sedih yang mendalam, kami mengumumkan bahwa John Sykes telah meninggal dunia setelah berjuang keras melawan kanker," mengutip laman resmi John Sykes.

Sykes dikenang sebagai sosok yang penuh dedikasi dalam dunia musik heavy metal. Di bawah ini sudah IDN Times rangkum buat kamu perjalanan karir John Sykes, mulai dari debut pertamanya, perjalanan solo, hingga masuk ke dalam 100 gitaris metal terbaik. Simak, yuk!

1. Memulai kariernya di band metal Inggris pada awal 1980

Gitaris legendaris, John Sykes (dok/johnsykes.com)

John Sykes memulai karier musik profesionalnya pada awal 1980-an, dengan bergabung dalam band heavy metal asal Inggris, Tygers of Pan Tang. Bersama band ini, ia merilis dua album yang menjadi salah satu pilar musik heavy metal klasik, Spellbound (1981) dan Crazy Nights (1982). Namun, karena perbedaan visi musik, Sykes memutuskan untuk hengkang pada 1982 dan kemudian bergabung dengan band hard rock legendaris Thin Lizzy.

Di Thin Lizzy, ia turut berkontribusi dalam album Thunder and Lightning (1983), yang membawa nuansa heavy metal modern. Setelah Thin Lizzy bubar, ia melanjutkan kariernya dengan Whitesnake.

2. Berada di puncak kejayaan bersama Whitesnake, meraih album paling sukses dalam sejarah musik rock

Gitaris legendaris, John Sykes (dok/johnsykes.com)

John Sykes bergabung dengan Whitesnake pada 1984, membawa energi segar ke band yang dipimpin oleh David Coverdale. Sykes memainkan peran besar dalam pembuatan album Whitesnake (1987), yang menjadi salah satu album rock terlaris dengan lebih dari 8 juta kopi terjual di Amerika Serikat.

Album ini melahirkan hit besar seperti Here I Go Again dan Is This Love, yang tetap populer hingga kini. Gaya bermain gitar Sykes yang semangat dan melodius menjadi salah satu elemen kunci kesuksesan album ini.

Meskipun hubungan profesionalnya dengan Coverdale retak hingga berujung Sykes dipecat sebelum album dirilis, kontribusinya tetap diakui sebagai pencapaian besar dalam kariernya.

3. Memulai perjalanan solo usai keluar dari Whitesnake

Gitaris legendaris, John Sykes (dok/johnsykes.com)

Setelah meninggalkan Whitesnake, John Sykes membentuk band Blue Murder pada akhir 1980-an, bersama drummer Carmine Appice dan bassis Tony Franklin. Album debut Blue Murder (1989) mendapatkan respons positif, meskipun kesuksesan komersial yang diharapkan tidak tercapai.

Blue Murder merilis dua album studio dan satu album live sebelum akhirnya bubar pada pertengahan 1990-an. Ia kemudian melanjutkan perjalanan karier musiknya secara solo, dengan merilis beberapa album, di antaranya Out of My Tree (1995) dan Loveland (1997).

Dalam proyek solonya, Sykes mengeksplorasi berbagai genre musik, mulai dari balada yang penuh emosi hingga heavy metal yang lebih intens.

4. Masuk ke 100 gitaris metal terbaik

Gitaris legendaris, John Sykes (dok/johnsykes.com)

Kepergian John Sykes meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, penggemar, dan komunitas musik. Keluarga menggambarkannya sebagai sosok yang baik hati, penuh karisma, dan ia selalu bersyukur atas dukungan penggemarnya.

"Dia akan dikenang oleh banyak orang sebagai seorang pria dengan bakat musik luar biasa, namun bagi mereka yang tidak mengenalnya secara pribadi, dia adalah sosok yang penuh perhatian, baik hati, dan karismatik, yang kehadirannya selalu mampu menerangi ruangan. Dia pasti mengikuti iramanya sendiri dan selalu mendukung yang lemah. Di hari-hari terakhirnya, ia mengungkapkan rasa cinta dan terima kasih yang tulus kepada para penggemarnya yang setia mendukungnya selama bertahun-tahun," mengutip laman resmi John Sykes.

Sykes, yang dikenal lewat kontribusinya di Thin Lizzy dan album solo, dikenang sebagai simbol dedikasi dalam musik rock dan metal. Meskipun lebih menganggap dirinya gitaris blues rock—genre yang menggabungkan unsur blues dan rock—gaya bermainnya tetap memengaruhi dunia musik ini.

Kemampuan Sykes membawa teknik yang khas membuatnya masuk dalam daftar "100 Gitaris Heavy Metal Terhebat Sepanjang Masa" versi Guitar World, salah satu majalah musik paling terkenal di dunia mengulas gitaris. Selain itu, pada 2011, ia juga diakui sebagai salah satu "50 Pahlawan Gitar yang Tidak Mainstream".

 

Penulis: Syifa Putri Naomi

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Putri Ambar
Wahyu Kurniawan
Putri Ambar
EditorPutri Ambar
Follow Us