Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Ubah Kebiasaan Sulit Menolak Permintaan Orang Lain, Perhatikan!

ilustrasi berhenti merasa bersalah (unsplash.com/Zan)
ilustrasi berhenti merasa bersalah (unsplash.com/Zan)

Tak sedikit orang di dunia ini yang merasa kesulitan saat menolak permintaan orang lain. Bahkan, mereka juga mendahulukan kepentingan orang lain di atas kepentingan mereka sendiri.

Oleh sebab itu, kemampuan untuk menolak permintaan orang lain sangatlah diperlukan untuk menjaga keseimbangan hidup dan tak merugikan diri sendiri. Jika kamu salah satu orang yang mengalami sulitnya menolak permintaan orang lain, maka kamu perlu mengerti tips-tips di bawah ini.

1. Memahami prioritas pribadi

ilustrasi memprioritaskan hal utama (istockphoto.com/tolgart)
ilustrasi memprioritaskan hal utama (istockphoto.com/tolgart)

Tahapan pertama yang harus dilakukan adalah memahami betul prioritas pribadi. Kamu bisa menentukan apa saja yang menurutmu penting untuk dirimu sendiri, baik itu dalam hal pekerjaan, keluarga, kesehatan, hingga aktivitas pribadi lainnya.

Dengan mengerti dan memahami apa yang menjadi prioritasmu, maka kamu akan mempunyai fondasi yang kuat untuk menolak permintaan yang tak sesuai dengan tujuan dan nilai-nilai pribadi yang telah kamu tentukan.

2. Membuat batasan yang jelas

ilustrasi sebuah batasan (unsplash.com/Markus Spiske)
ilustrasi sebuah batasan (unsplash.com/Markus Spiske)

Langkah kedua yang tak kalah penting adalah membuat batasan yang jelas. Kamu bisa menentukan jenis permintaan yang masih bisa dipertimbangkan, ditoleransi, dan ditolak dengan tegas serta konsisten melakukannya.

Sebagai contoh, saat ada teman yang meminjam uang, padahal kamu sedang tidak memiliki dana yang cukup untuk meminjamkannya, maka kamu harus menolaknya dengan tegas. Misalnya lagi, kamu tak ingin meminjamkan barangmu, maka kamu juga musti menolaknya dengan tegas.

3. Melatih diri untuk mengatakan 'tidak'

ilustrasi untuk mengatakan "tidak" (unsplash.com/Andy T)
ilustrasi untuk mengatakan "tidak" (unsplash.com/Andy T)

Mengatakan "tidak" dengan tegas dapat menjadi tantangan tersendiri bagi banyak orang. Dengan demikian, penting untuk melatih diri untuk memiliki kemampuan mengatakan "tidak" dengan tegas. Akan tetapi, tetap menggunakan cara yang tidak menyinggung perasaan.

Kamu bisa mencoba untuk berlatih dengan teman atau anggota keluargamu. Selain itu, kamu juga harus memiliki alasan yang jelas mengapa kamu tidak bisa memenuhi permintaan mereka. Dengan latihan yang cukup, kamu akan mempunyai kepercayaan diri yang mumpuni untuk menolak permintaan yang tidak sesuai dengan keinginanmu.

4. Berhenti merasa bersalah

ilustrasi berhenti merasa bersalah (unsplash.com/Zan)
ilustrasi berhenti merasa bersalah (unsplash.com/Zan)

Terkadang setelah menolak, mungkin ada rasa bersalah di dalam hati. Namun, kamu harus berhenti merasa bersalah karena kamu juga mempunyai hak untuk menjaga keseimbangan hidupmu dan mengutamakan diri sendiri.

Kamu sebaiknya tak membiarkan rasa bersalah menghambatmu untuk mengambil keputusan yang benar menurut versimu. Kamu juga harus memahami bahwa menolak permintaan orang lain bukan berarti kamu tak memperdulikan atau tak mau memberikan bantuan. Kamu hanyalah sedang menentukan standar, mana yang harus dilakukan dan mana yang sebaiknya dihindari.

5. Mengajukan alternatif atau bantuan lain

ilustrasi menawarkan bantuan (unsplash.com/Toa Heftiba)
ilustrasi menawarkan bantuan (unsplash.com/Toa Heftiba)

Ketika menolak permintaan, kamu bisa menawarkan alternatif atau bantuan lain yang disesuaikan dengan kemampuanmu, tanpa memaksakan atau merugikanmu maupun orang lain.

Sebagai contoh, saat ada orang yang meminta bantuan terkait pekerjaan tertentu yang kamu tak dapat memenuhinya, kamu bisa menawarkan bantuan yang berupa saran atau mengarahkannya pada sumber daya lain yang mungkin bisa membantu. Cara ini bertujuan agar meminimalisir kecewa atau rasa bersalah diantara kamu ataupun dia.

Mengubah kebiasaan sulit menolak permintaan orang lain memerlukan kesadaran diri yang tinggi, ketegasan, dan kemampuan untuk menentukan batasan yang jelas. Oleh karena itu, kamu perlu untuk menerapkan cara-cara di atas. Semoga sukses, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ratna Herlina
EditorRatna Herlina
Follow Us