5 Filosofi di Balik Tradisi Perayaan Imlek yang Wajib Kamu Tahu

Imlek menjadi perayaan tahun baru yang ditunggu-tunggu oleh keturunan Tionghoa. Mulai dari tradisi kumpul-kumpul keluarga, angpau, hingga memasak masakan khas Imlek menjadi tradisi yang menarik untuk diikuti. Dari setiap tradisinya ternyata menyimpan filosofi dan makna mendalam yang layak kamu ketahui.
Apalagi jika saat ini kamu sudah menikah dan menjadi kepala keluarga. Sehingga untuk membimbing keluargamu, mengetahui filosofi di balik setiap traadisi pada perayaan Imlek wajib kamu ketahui untuk semakin memaknai perayaan Imlek tahun ini. Selain itu, dengan memahami filosofinya, sebagai cowok kamu juga bisa lebih semangat untuk menjalani berbagai tradisi ini. Mau tahu apa saja filosofi di balik tradisi yang dilakukan saat Imlek? Cek penjelasannya di bawah ini ya, Bro!
1. Bersih-bersih rumah

Saat menjelang Imlek, sudah menjadi tradisi bagi keturunan Tionghoa untuk membersihkan rumah. Tak sekadar bersih-bersih biasa karena ingin menyambut hari besar, namun tradisi bersih-bersih rumah ini memiliki filosofi yang mendalam. Tradisi membersihkan rumah diartikan sebagai membersihkan nasib buruk sehingga ada ruang untuk nasib baik datang menghampiri. Karena debu dan kotoran di dalam rumah merupakan simbol nasib buruk yang harus disingkirkan untuk menyambut nasib baik di tahun yang baru.
Sebagai cowok, ini adalah saat yang tepat untuk membantu keluarga membersihkan rumah. Sehingga, kamu ikut andil untuk memberikan kesejahteraan dan keberuntungan di lingkungan rumah yang bersih. Ini juga bisa menumbuhkan semangat untuk semakin menjemput keberuntungan dengan semangat baru karena kondisi rumah yang bersih.
2. Menghias rumah dengan warna merah

Perayaan Imlek memang identik dengan warna merah. Bagi masyarakat Tionghoa yang merayakannya, mereka akan menghias rumah dengan dekorasi serba merah. Tak sekadar agar rumah terlihat lebih meriah untuk menyambut Imlek, namun warna merah menyimpan filosofi mendalam. Warna merah dipercaya mampu mengusir roh jahat serta dalam sejarahnya, warna merah konon digunakan untuk mengusir makhluk mitologi pemangsa manusia bernama Nian.
Sehingga untuk menyambut tahun yang baru, warna merah digunakan agar lingkungan rumah bersih dari aura negatif. Selain itu, warna merah juga dianggap sebagai simbol keberuntungan. Kamu sebagai cowok, bisa ikut membantu mendekorasi rumah dengan berbagai macam dekorasi menarik seperti lampion, hiasan dinding, hingga berbagai seni kaligrafi. Tunjukkan kreativitasmu dengan mendekorasi rumah untuk perayaan Imlek, Bro!
3. Pemberian angpau

Tak lengkap rasanya jika perayaan Imlek tanpa angpau. Tradisi memberi uang dengan amplop merah ini memang sudah menjadi hal yang ditunggu-tunggu. Biasanya angpau diberikan orang yang sudah berkeluarga kepada keluarga terdekat atau anak-anak. Pemberian angpau memiliki filosofi untuk berbagi keberuntungan dan saling membantu keluarga terdekat agar memulai tahun baru dengan lebih baik.
Jika kamu tahun ini memberi angpau, maka ini bisa dimaknai sebagai rasa untuk menunjukkan kasih sayang kepada keluarga yang kamu beri angpau. Jika tahun ini kamu termasuk yang menerima angpau, ini adalah simbol bahwa kamu mendapat berkah dan energi positif untuk menyambut awal tahun yang lebih baik.
4. Menyalakan kembang api dan petasan

Pesta kembang api dan petasan menajadi salah satu tradisi yang menarik dan khas saat perayaan Imlek. Tak hanya agar perayaan lebih meriah. Namun menyalakan kembang api dan petasan juga memiliki makna filosofis. Dipercaya pada zaman dahulu, makhluk mitologi Nian yang suka memangsa manusia takut dengan suara petasan yang kencang.
Sehingga saat ini, menyalakan kembang api dan petasan dimaknai sebagai prosesi untuk mengusir nasib buruk dan menyambut nasib baik di tahun yang baru. Sebagai cowok, kamu bisa mengagendakan pesta kembang api dan petasan. Sehingga keluarga kamu bisa merayakannya dengan nyaman dan aman.
5. Menyajikan berbagai makanan khas Imlek

Perayaan Imlek juga identik dengan berbagai makanan yang khas. Tak hanya sebagai pengisi perut untuk merayakan tahun baru. Namun setiap makanan yang disajikan ternyata memiliki filosofinya sendiri lho, Bro. Misalnya mi panjang umur atau siu mie yang biasanya dimakan secara utuh hingga ke ujung. Bentuknya yang panjang melambangkan harapan agar diberi umur dan keberkahan yang panjang.
Ada juga kue keranjang yang sangat khas saat Imlek. Teksturnya yang lengket melambangkan bahwa keluarga harus rukun dan akrab. Selain itu, biasanya kue keranjang disusun bertingkat dari ukuran kecil ke besar. Ini merupakan simbol harapan agar rezeki terus meningkat menjadi besar.
Selain itu juga ada kue mangkuk yang biasanya diletakkan di atas susunan kue keranjang. Kue mangkuk bentuknya mekar seperti bunga. Ini melambangkan agar rezeki tak hanya meningkat ke atas tapi juga mekar dan berkembang.
Ternyata setiap tradisi yang dilaksanakan saat Imlek memiliki filosofinya sendiri ya, Bro. Sehingga harapannya kamu bisa lebih memaknai setiap tradisi yang dilakukan saat Imlek setelah mengetahui masing-masing filosofinya.



















