Sejarah Gitar di Dunia dan Indonesia, Popularitasnya Pasang Surut!

Sejumlah pengamat musik masih mendebatkan asal usul sejarah gitar. Tak sedikit yang meyakini gitar datang dari negara Spanyol pada abad ke-16. Gitar diperkirakan berasal dari guitarra latina, alat musik abad pertengahan dengan desain berlekuk dan dilengkapi empat senar berpasangan yang bisa menghasilkan bunyi berbeda-beda.

Gitar abad ke-16 hanya memiliki nada dasar, yaitu C – F – A – D, penyeteman dari empat bagian tengah lute dan vihuela. Tak hanya itu, instrumen petik ini juga berukuran relatif lebih kecil dengan lubang suarang yang tidak selebar gitar masa kini.

Pada masa itu, gitar mempunyai empat rangkaian senar yang membentang dari page box mirip biola ke jembatan pegangan yang dieratkan ke papan suara atau belly penopang tarikan langsung dari senar. Menariknya, bagian perut diberi lubang yang berhiaskan ukiran mawar.  

Sejarah  gitar juga mencakup perkembangan pada instrumen gitar. Sebelum tahun 1600, senar kelima ditambahkan pada gitar sebelum akhirnya kembali bertambah menjadi enam pada akhir abad ke-18. Dari sini muncul kunci nada seperti E-A-D-G-B-E.

Selain sinar, perkembangan gitar juga terjadi padaz bagian pasak penyetelan. Pada abad ke-19, fret awal yang diikat diganti dengan fret gading atau logam bawaan pada abad ke-18.

Tak cuma itu, posisi fingerboard juga dinaikkan sedikit di atas tingkat perut dan didesain melebar hingga ke tepi lubang suara. Bagian tubuh guitar dibentuk lebih luas dan lebih dangkal dengan papas suara yang sangat tipis supaya menciptakan peningkatan sonoritas.

Dalam segi internal, batang melintang yang memperkuat papan suara diganti dengan batang ragial yang menyebar di bawah lubang suara. Area leher yang sebelumnya dipasang pada balok kayu kini dibentuk menyerupai penahan yang menonjol ke dalam tubuh dan direkatkan ke belakang untuk menghasilkan stabilitas terhadap tarikan senar.

Pada abad ke-17, gitar semakin terkenal berkat turunnya popularitas lute dan vihuela. Pada masa ini, muncul sejumlah gitaris terkenal di Eropa, seperti Gaspar Sanz (1674-an), Robert de Visée (1650–1725), Fernando Sor (1778–1839).

Seiring merosotnya popularitas gitar menjelang akhir abad ke-19, Antonio Torres membuat perkembangan gitar semakin pesat dengan menciptakan gitar klasik. Gitar ini dirangkai dengan tiga gut dan tiga senar sutra yang dipintal logam.

Guna menghasilkan melodi yang lebih nyaring dan merdu, Torres memanfaatkan bahan nilon atau plastik. Jenis gitar yang diciptakan lainnya adalah gitar 12-senar atau double-course dan gitar kecil dengan five-course, seperti jaranan Meksiko dan charango Amerika Selatan.

Seiring berkembangnya zaman, instrumen petik ini hadir dalam beragam jenis, mulai dari ukulele, gitar akustik, gitar listrik, sampai bass. 

Berbeda dengan sejarah gitar di dunia, sejarah gitar di Indonesia dimulai dengan kedatangan orang-orang Portugis yang kala itu menjadi tawanan kolonial Belanda. Untuk mengusir kebosanan di dalam tahanan, mereka memainkan alat musik, yaitu gitar.

Seiring zaman, persebaran gitar di Indonesia diterima dengan baik karena instrumen ini dapat dikombinasikan dengan kesenian tradisional, misalnya musik keroncong.

Kemunculan sejumlah gitaris tanah air ternama usai kemerdekaan juga menunjukkan pesatnya perkembangan gitar di Indonesia. Salah satu gitaris yang sukses mengharumkan nama bangsa adalah Linda Sukamta dan Andre Irawan yang berhasil menjuarai The First South East Asian Guitar Festival pada tahun 1977 dan 1978.

Itulah sejarah gitar dan perkembangannya baik di dunia maupun di Nusantara. Semoga informasi di atas bermanfaat, Bro!