8 Sifat Suami yang Dibenci Allah, Pahami!

- Menjadi suami yang tidak mengajarkan ilmu agama kepada istri dan anak-anaknya merupakan perilaku yang dibenci Allah SWT.
- Allah sangat membenci suami yang tidak merasa cemburu terhadap istrinya, serta lalai memberi nafkah kepada keluarganya.
- Suami yang benci terhadap pasangan, tidak mau membantu dalam pekerjaan rumah, menyebarluaskan aib, memperlakukan istri dengan buruk, dan berselingkuh juga termasuk perilaku yang dibenci Allah SWT.
Dalam ajaran Islam, jika seseorang menikah maka ia telah menyempurnakan setengah agamanya. Bahkan bisa dikatakan bahwa pernikahan adalah ibadah terpanjang. Islam juga mengajarkan untuk tidak asal-asalan memilih pasangan, terutama memilih calon suami.
Laki-laki memiliki peran dan tanggungjawab besar ketika sudah menjadi seorang suami. Bukan hanya memberi nafkah, tapi mengajarkan dan membimbing istrinya. Oleh sebab itu, ada baiknya untuk mencari tahu lebih dalam tentang karakter dan perilaku. Berikut delapan sifat suami yang dibenci Allah SWT!
1. Tidak mengajarkan ilmu agama

Berumah tangga bukan hanya soal dunia, tapi juga ibadah yang akan dipertanggungjawabkan di akhirat. Untuk itu, penting bagi seorang suami mengerti ilmu agama. Bukan hanya untuk dirinya sendiri, melainkan juga istri beserta anaknya.
Suami punya kewajiban untuk mengajarkan apa yang boleh dan tidak boleh dalam agama kepada istri. Jika istri lupa atau lalai, suami wajib mengingatkan dan membimbing. Jangan sampai membiarkan istrinya larut dalam dosa. Sebab, suami juga akan diminta pertanggungjawabannya. Hal ini sudah disebutkan dalam firman Allah SWT, seperti di surah At-Tahrim.
"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (QS. At-Tahrim: 6)
2. Tidak merasa cemburu

Rasa cemburu yang berlebihan kepada pasangan memang tidak bagus, tapi bukan berarti harus dihilangkan. Allah SWT sangat membenci suami yang tidak merasa cemburu (Dayyuts) kepada istrinya. Apalagi membiarkan istrinya berinteraksi bebas dengan pria non-mahram tanpa batasan syariat. Sebagaimana hadis Rasulullah SAW:
ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ ﻣُﺪْﻣِﻦُ ﺍﻟْﺨَﻤْﺮِ ﻭَﺍﻟْﻌَﺎﻕُ ﻭَﺍﻟﺪَّﻳُّﻮْﺙُ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻳُﻘِﺮُّ ﺍﻟْﺨَﺒَﺚَ ﻓِﻲ ﺃَﻫْﻠِﻪِ
Artinya: "Ada tiga golongan yang Allah SWT haramkan surga atas mereka (yaitu) pecandu bir, anak yang durhaka kepada dua orang tuanya, dan dayyuts yang membiarkan kemaksiatan pada istrinya (keluarganya)." (Shahih At Targhib wat Tarhib no. 2512)
3. Lalai memberi nafkah

Kewajiban utama seorang suami adalah memeberikan nafkah kepada istri dan anak-anaknya. Nafkah meliputi meliputi makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Oleh sebab itu, pernikahan bukan hanya soal keinginan tapi kesiapan dan kemampuan, terutama soal finansial.
Nyatanya, masih banyak di luar sama, suami yang mampu tapi tidak memberikan nafkah yang layak. Sebaliknya, istri terkadang harus bekerja untuk memenuhi kebutuhannya. Kelalaian dalam memberikan nafkah termasuk dalam dosa besar. Mengenai hal ini, Allah SWT sudah bersabda dalam firmannya di surah Al-Baqarah.
"Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani lebih dari kesanggupannya." (QS. Al-Baqarah: 233)
4. Benci terhadap pasangan

Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, begitu juga seorang istri. Maka hendaknya seorang suami tidak membenci istrinya hanya karena kekurangannya. Sebaliknya, cobalah melihat hal-hal baik dari pasangan untuk mencegah kebencian yang berlarut-larut. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadis riwayat Muslim.
"Janganlah seorang suami yang beriman membenci isterinya yang beriman. Jika dia tidak menyukai satu akhlak darinya, dia pasti meridhai akhlak lain darinya." (HR. Muslim)
5. Tidak mau membantu dalam pekerjaan rumah

Suami yang ideal adalah yang meneladani Rasulullah SAW, di mana Rasulullah SAW membantu istrinya dalam pekerjaan rumah tangga. Sayangnya, banyak masyarakat yang masih beranggapan bahwa pekerjaan rumah adalah tanggungjawab istri. Padahal pekerjaan rumah tangga adalah kewajiban bersama.
كَانَ فِي مِهْنَةِ أَهْلِهِ فَإِذَا حَضَرَتِ الصَّلاَةُ قَامَ إِلَى الصَّلاَةِ
Artinya: "Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam dalam kesibukan membantu istrinya, dan jika tiba waktu sholat maka beliaupun pergi shalat." (HR. Bukhari)
6. Menyebarluaskan aib

Ketika rasa kesan dan marah mendominasi, seseorang tak segan untuk menyebarluaskan keburukan pasangannya. Suami yang menyebarkan keburukan atau aib istri sangatlah Allah SWT benci. Menyebarkan aib adalah pengkhianatan terhadap amanah pernikahan yang merusak martabat pasangan. Seperti yang dijelaskan dalam firman Allah SWT:
"Mereka adalah pakaian bagimu dan kamu adalah pakaian bagi mereka." (QS. Al-Baqarah: 187)
7. Memperlakukan istri dengan buruk

Sudah seharusnya pasangan suami istri memperlakukan satu sama lain dengan baik. Faktanya banyak kasus kekerasan atau KDRT yang dilakukan suami kepada istri. Padahal dalam Islam, suami adalah figur pelindung bagi wanita.
Perlakuan buruk tidak hanya sebatas kekerasan fisik, tetapi juga kekerasan verbal. Misalnya mencaci-maki, berkata dengan nada tinggi dan keras, merendahkan, serta mengancam. Suami yang suka berbuat zalim kepad istrinya adalah suami yang dibenci Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat An-Nisa ayat 34:
"Kaum laki-laki itu adalah pelindung bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar." (QS. An-Nisa: 34)
8. Berselingkuh

Perzinaan adalah salah satu dosa besar yang sangat dibenci Allah SWT. Suami yang berselingkuh bukan hanya menghancurkan kepercayaan istri, tapi juga melanggar janji kepada Allah SWT. Itu sebabnya, Islam selalu mengajarkan untuk menjaga pandangan dan hati. Perintah menjaga pandangan terdapat dalam firman Allah SWT di surah An-Nur.
"Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat." (QS. An-Nur: 30)
Pernikahan adalah ibadah yang bernilai sangat tinggi di sisi Allah SWT. Oleh sebab itu, memilih laki-laki yang tepat untuk menjadi suami sekaligus ayah yang baik sangatlah penting. Jadi, untuk para wanita jangan mudah terpesona dan jatuh hati pada rupa dan harta.


















