Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Sikap Pria yang Sering Dikira Romantis padahal Toksik, Hindari Bro!

ilustrasi sikap romantis tapi toksik
ilustrasi sikap romantis tapi toksik (pexels.com/Keira Burton)
Intinya sih...
  • Kelewat perhatian hingga terkesan mengatur hal-hal detail ke pasangan
  • Berusaha selalu melindungi tapi jadi posesif karena terlalu berlebihan
  • Cemburu berlebihan hingga membuat pasangan gak bisa bergaul dengan orang lain
  • Memberikan rasa cinta tapi dengan syarat dan imbalan dari pasangan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Menjadi pria yang romantis bagi pasangan, terkadang menjadi salah satu tujuan pria dalam hubungan percintaan. Namun, ada hal-hal yang dikira romantis oleh pria, padahal sebenarnya toksik dan merugikan pasangan lho, bro. Kadang sikap toksik yang disangka bentuk sikap romantis ini gak disadari dilakukan oleh pria.

Jika kamu gak ingin menjadi pria toksik dalam hubungan, maka kamu perlu tahu apa saja sikap toksik yang kadang disangka romantis dalam hubungan. Sehingga bisa kamu hindari dan menjadi pria yang lebih baik dalam memerlakukan pasangan. Jadi, langsung simak apa sikapnya ya, bro!

1. Kelewat perhatian hingga terkesan mengatur hal-hal detail ke pasangan

ilustrasi sikap romantis tapi toksik
ilustrasi sikap romantis tapi toksik (pexels.com/Timur Weber)

Wanita memang suka diperhatikan oleh pria. Namun, sebagian pria kelewat perhatian sehingga gak sadar dirinya terlalu mengatur pasangan wanitanya. Misalnya terlalu mengatur pakaian yang harus dipakai wanita. Sehingga wanita merasa kurang nyaman dan gak bisa mengekspresikan dirinya. Memberi perhatian adalah sikap yang baik kepada pasangan. Namun, jika terlalu berlebihan, juga kurang baik untuk hubungan.

Beri perhatian yang memang dibutuhkan oleh pasangan. Hindari terlalu mengatur hal-hal detail yang membuat pasangan merasa terkekang. Ganti kalimat bernada mengatur menjadi kalimat penawaran atau pertanyaan. Sehingga pasangan lebih leluasa menentukan sendiri apa yang dia inginkan. Beri ruang kepada pasangan, dengan tetap hadir di sampingnya, bro.

2. Berusaha selalu melindungi tapi jadi posesif karena terlalu berlebihan

ilustrasi sikap romantis tapi toksik
ilustrasi sikap romantis tapi toksik (pexels.com/Vera Arsic)

Sudah secara naluri bahwa pria akan berusaha melindungi wanita. Namun, jika perlindungan yang diberikan terlalu berlebihan, itu bisa membuat kamu menjadi posesif, bro. Posesif adalah bentuk seseorang yang terlalu mengendalikan, membatasi, hingga merasa memiliki seseorang, sampai orang lain merasa terkekang.

Misalnya ketika selalu melarang pasanganmu untuk melakukan hal-hal baru dengan maksud melindunginya. Padahal seharusnya kamu memberinya dukungan agar dirinya baik-baik saja, bukan melarang. Komunikasi dua arah dengan berdiskusi jika ada hal yang membuatmu khawatir, bisa menjadi bentuk melindungi tanpa kesan posesif. Karena pasangan juga ikut mengambil keputusan, gak sepihak dari dirimu saja, bro. Selalu beri pilihan kepada pasangan sebagai bentuk peduli kepadanya, bukan paksaan atau perintah yang bisa membuatnya terkekang.

3. Cemburu berlebihan hingga membuat pasangan gak bisa bergaul dengan orang lain

ilustrasi sikap romantis tapi toksik
ilustrasi sikap romantis tapi toksik (pexels.com/Mikhail Nilov)

Cemburu terkadang dianggap tanda cinta, karena merasa tidak ingin kehilangan pasangan. Namun, ketika cemburu berlebihan dan sampai melarang pasangan karena alasan yang tidak jelas, maka itu bukan romantis lagi, tetapi toksik, bro. Hal yang perlu kamu tahu, cemburu itu perasaan yang muncul dalam dirimu. Sehingga, kamu harus menyelesaikannya secara pribadi.

Karena cemburu akan berubah menjadi toksik ketika kamu mengekspresikannya ke pasangan dengan cara yang salah, seperti melarang tanpa alasan yang jelas. Hindari menuduh pasangan ketika cemburu. Ganti dengan mengungkapkan perasaan dirimu, ketimbang menuduh dan menyalahkan pasangan. Komunikasikan dengan bertanya kepada pasangan, alih-alih langsung menuduhnya ketika kamu merasa cemburu.

4. Memberikan rasa cinta tapi dengan syarat dan imbalan dari pasangan

ilustrasi sikap romantis tapi toksik
ilustrasi sikap romantis tapi toksik (pexels.com/RDNE Stock project)

Memberi rasa cinta dan kasih sayang ke pasangan memang romantis. Namun, ada pria yang memberi kasih sayang karena ada maunya. Misalnya baru mau memberi perhatian kalau pasangan sudah mau melakukan hal yang pria inginkan.

Memang, kamu memberinya perhatian yang terkesan romantis, tetapi itu artinya perasaan cintamu transaksional, bro. Kamu menganggap perasaan cinta sebagai reward karena pasangan sudah mau menurutimu. Ingat, hubungan percintaan itu give and give, yaitu saling memberi perasaan cinta dan sayang tanpa mengharap balasannya.

Menjadi pria romantis tentu hal yang diperlukan untuk membahagiakan pasangan. Namun, kamu perlu perhatikan sikapmu agar gak kebablasan sampai menjadi toksik. Jadi, hindari sikap romantis yang ternyata toksik agar hubungan kamu langgeng, bro!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyu Kurniawan
EditorWahyu Kurniawan
Follow Us

Latest in Men

See More

7 Inpirasi Winter Look ala Jung Hae In, Hangat dan Fashionable!

11 Des 2025, 21:06 WIBMen