5 Tanda Pria Sedang Melakukan Self Sabotage ke Diri Sendiri

- Terlalu takut mengambil langkah untuk masa depan sehingga main aman
- Menjadikan orang lain sebagai patokan kesuksesan
- Melakukan self reward sampai pekerjaan tertunda
Jika self love adalah istilah yang sudah banyak dikenal karena merupakan bentuk cinta terhadap diri sendiri apa adanya, ada juga istilah self sabotage yang mungkin baru kamu dengar, bro. Self sabotage adalah perilaku dan pemikiran yang justru merugikan diri sendiri, baik itu dilakukan secara sadar maupun gak sadar. Self sabotage bisa menghambatmu menuju kesuksesan dan tujuan.
Karena terkadang pria gak sadar melakukan self sabotage, kali ini IDN Times bakal bagikan tanda pria sedang lakukan self sabotage ke dirinya. Sehingga kamu bisa hindari agar hidupmu lebih maksimal, bro. Jadi, simak apa saja tandanya di bawah ini ya, bro!
1. Terlalu takut mengambil langkah untuk masa depan sehingga main aman

Perasaan khawatir dan takut terhadap masa depan terkadang menyelimuti pria. Sehingga pria jadi terlalu main aman dengan apa yang dilakukannya sekarang. Menjamin keamanan dalam hidup memang penting, tetapi kamu juga perlu mengambil langkah berani untuk bisa mengubah hidup menjadi lebih baik.
Jika kamu merasa hidupmu monoton dan tak kunjung sukses seperti yang kamu impikan, bisa jadi karena kamu gak berani melangkah. Cobalah melangkah ke hal baru yang bisa membuat kehidupanmu berubah. Jika kamu terlalu khawatir, maka itu akan menahanmu di keadaan kamu sekarang. Butuh keyakinan dan rasa percaya diri tinggi bahwa kamu bisa melangkah ke perubahan dalam hidup.
2. Menjadikan orang lain sebagai patokan kesuksesan

Membandingkan diri sendiri dengan orang lain terkadang masih banyak dilakukan pria. Pria kadang gak sadar membandingkan apa yang sudah dia raih dengan apa yang sudah diraih orang lain. Kamu perlu paham bahwa setiap orang memiliki ceritanya masing-masing sehingga hasilnya akan berbeda. Dua orang berbeda yang berusaha di jalan yang sama bisa memiliki hasil yang berbeda.
Karena dibalik apa yang mereka lakukan ada banyak hal yang gak terlihat. Maka, sebaiknya bandingkan diri kamu saat ini dengan diri kamu di masa lalu. Apakah kamu sudah melakukan peningkatan yang signifikan? Atau justru ada hal positif di masa lalu yang kamu tinggalkan? Dengan berfokus pada diri sendiri, kamu bisa mengurangi rasa stres dan lebih terarah karena patokannya adalah diri kamu sendiri. Kamu berlomba dengan diri sendiri untuk terus menjadi lebih baik.
3. Melakukan self reward sampai pekerjaan tertunda

Setelah melalui pekerjaan atau tugas yang berat, sebagian pria memberi reward ke diri mereka sendiri. Self reward yang dimaksud bisa dengan berlibur, atau sekadar bersantai di rumah. Namun, karena menganggap tugas yang baru diselesaikan begitu berat, maka self reward yang diambil jadi terlalu lama hingga membuat pekerjaan selanjutnya jadi tertunda.
Tanpa disadari, self reward yang tadinya dianggap baik untuk me-refresh otak, justru malah merusak ritme yang sudah kamu bangun untuk menyelesaikan pekerjaan selanjutnya. Memberi diri sendiri reward memang bagus, tapi secukupnya saja dan ada batasannya. Jika sudah tiba saatnya untuk kembali melanjutkan pekerjaan, maka sudahi self reward yang kamu beri, dan kembali ke pekerjaan yang harus kamu selesaikan agar tak tertunda dan bisa selesai dengan baik.
4. Bertahan dengan orang yang toksik karena tak ingin dianggap kurang solidaritas

Pertemanan bagi pria adalah hal yang penting. Memiliki banyak teman artinya memiliki relasi yang membuka peluang untuk membantu menuju kesuksesan yang kamu inginkan. Namun, kalau kamu terjebak pada pertemanan yang toksik, sebaiknya tak perlu dipertahankan. Karena justru akan merusak dan memengaruhi kehidupanmu, bro.
Gak bisa dipungkiri bahwa kehidupan seseorang dipengaruhi oleh orang-orang di sekitarnya. Sehingga kamu harus mencari lingkungan yang positif dan mendukung tujuan kamu. Tak perlu khawatir jika dicap sebagai orang yang kurang solidaritas ketika harus mengakhiri pertemanan. Karena kamu punya tujuan yang lebih besar dan itu bisa diraih dengan memperbaiki lingkaran pertemanan yang lebih sehat dan mendukung.
5. Mengambil keputusan impulsif yang berujung penyesalan

Keputusan impulsif datang tiba-tiba tanpa sempat dipikirkan secara matang. Misalnya menerima tawaran pekerjaan yang ternyata membebani, atau sekadar belanja impulsif karena melihat promo tanpa sadar bahwa barang yang dibeli sebenarnya gak dibutuhkan. Jika setelah mengambil keputusan impulsif tersebut ada penyesalan, maka itu termasuk tanda self sabotage, bro.
Artinya kamu mengambil keputusan karena emosi dan nafsu belaka, yang berujung pada penyesalan karena kamu mengalami kerugian setelahnya. Jika sudah terlanjur terjadi, maka jadikan itu sebagai pengalaman. Sehingga ke depannya kamu bisa lebih bijak dan mempertimbangkan matang-matang terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan yang berisiko merugikanmu.
Self sabotage bisa dihindari dengan mengetahui tanda-tanda di atas. Hidup seorang pria perlu untuk terus berkembang. Sehingga kamu sebaiknya menghindari self sabotage dengan memahami dan menjauhi tanda-tanda di atas, bro!