Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tipe MBTI yang Lebih Produktif Saat Bekerja di Kafe, Ada ENTP!

ilustrasi pria bekerja di kafe (unsplash.com/firmbee)

Bekerja di luar rumah atau kantor, seperti di kafe, telah menjadi pilihan banyak orang yang menginginkan suasana kerja yang lebih dinamis dan tidak monoton. Lingkungan kafe yang hidup, suara mesin kopi, aroma biji kopi yang diseduh, serta suasana yang tidak terlalu formal kerap menjadi pemicu semangat dalam menyelesaikan tugas-tugas. Tidak semua orang merasa nyaman bekerja di tempat ramai, namun bagi sebagian individu, suasana tersebut justru mampu meningkatkan fokus dan produktivitas.

Kepribadian tipe MBTI dapat memberikan gambaran mengenai siapa saja yang cenderung lebih produktif dalam lingkungan seperti ini. Tipe kepribadian tertentu memiliki kecenderungan untuk merasa lebih terinspirasi ketika bekerja di tempat umum yang tetap memungkinkan ruang personal dan kebebasan dalam menyelesaikan pekerjaan.

Biar kamu tidak ketinggalan infonya, yuk kepoin kelima tipe MBTI yang lebih produktif saat bekerja di kafe berikut ini. Let's scroll down!

1. ENFP

ilustrasi pria bekerja di kafe (unsplash.com/Miguel Dominguez)

Tipe ENFP dikenal sebagai pribadi yang bersemangat, terbuka, dan penuh ide. Mereka sering kali membutuhkan stimulasi lingkungan untuk tetap terinspirasi dan termotivasi dalam menjalani aktivitas hariannya. Kafe dengan atmosfer yang santai, musik latar yang ringan, serta lalu-lalang orang yang datang dan pergi, memberikan suasana yang sesuai dengan kebutuhan mental tipe ini. ENFP tidak selalu bekerja dengan struktur ketat, mereka cenderung menggunakan intuisi dan perasaan dalam merespons tugas. 

Selain itu, tipe ini senang dengan kebebasan dalam mengatur ritme kerja sendiri. Mereka tidak terlalu menyukai pengawasan ketat atau batasan waktu yang kaku. Kafe memungkinkan ENFP untuk bekerja sesuai mood, berhenti sejenak untuk menikmati kopi, lalu kembali bekerja dengan semangat yang segar. Suasana nonformal di kafe memberikan ruang bagi kreativitas dan imajinasi mereka berkembang lebih bebas, sehingga ide-ide yang muncul bisa dituangkan tanpa tekanan.

2. INFP

ilustrasi pria bekerja di kafe (unsplash.com/Aashray Dutta)

INFP adalah individu yang introspektif, idealis, dan memiliki dunia batin yang kaya. Walau memiliki kecenderungan introvert, mereka justru bisa merasa terlalu terbebani ketika bekerja dalam kesendirian yang berlebihan. Mereka bisa duduk di pojok ruangan, dengan laptop dan secangkir teh, sambil membiarkan ide-ide mengalir dari pikiran ke layar. Suasana sekitar menjadi latar yang menenangkan dan memberikan perasaan kehadiran sosial tanpa mengganggu ruang personal mereka.

Tipe ini juga sering memanfaatkan waktu bekerja untuk mengeksplorasi kreativitas, baik dalam menulis, mendesain, maupun berpikir mendalam mengenai proyek yang sedang dijalani. Suasana yang tidak mengikat dan bebas tekanan di kafe mendukung pola kerja yang spontan namun bermakna. Alih-alih merasa terganggu, suara-suara sekitar dapat menjadi musik latar alami yang membantu mereka tenggelam dalam pikiran dan kreativitas.

3. ENTP

ilustrasi pria bekerja di kafe (unsplash.com/Syauqy Ayyash)

ENTP merupakan tipe kepribadian yang inovatif, suka tantangan, dan mudah bosan dengan rutinitas. Lingkungan kafe yang dinamis dan penuh variasi sangat cocok dengan karakter mereka yang energik. ENTP senang mengeksplorasi berbagai cara baru dalam menyelesaikan tugas dan sering kali mendapat inspirasi dari hal-hal tak terduga di sekitarnya. Kafe menjadi tempat yang ideal bagi mereka untuk mengakses stimulasi sosial tanpa keharusan berinteraksi langsung. 

Di sisi lain, ENTP memiliki kecenderungan berpikir cepat dan menyukai kebebasan dalam berekspresi. Kafe yang penuh warna, baik secara visual maupun suasana, memberikan latar yang tepat bagi otak kreatif mereka untuk bekerja. Mereka dapat menyusun konsep, mencatat ide, dan mengerjakan proyek sambil menikmati dinamika tempat umum. Ketika merasa buntu, mereka dapat berpindah meja, memesan minuman baru, atau memperhatikan interaksi di sekitar sebagai sumber inspirasi.

4. ISFP

ilustrasi pria bekerja di kafe (unsplash.com/Jonas Leupe)

ISFP dikenal sebagai tipe yang tenang, artistik, dan sangat menghargai keindahan serta kenyamanan dalam bekerja. Mereka tidak selalu menyukai tempat kerja yang terlalu formal atau penuh aturan. Kafe yang memiliki desain estetik, pencahayaan hangat, dan suasana yang nyaman bisa menjadi tempat kerja ideal bagi ISFP. Walaupun introvert, ISFP menyukai keberadaan orang lain dalam kadar yang tidak mengganggu privasi mereka. 

Tipe ini juga cenderung menghargai pengalaman inderawi dalam bekerja. Aroma kopi, rasa makanan ringan, dan tampilan ruang yang tertata dengan apik memberi rangsangan positif bagi produktivitas mereka. ISFP merasa lebih fokus ketika berada di lingkungan yang mendukung suasana hati mereka. Kafe bukan hanya menjadi tempat untuk bekerja, tapi juga ruang untuk menenangkan diri sambil tetap menyelesaikan tanggung jawab.

5. INFJ

ilustrasi pria bekerja di kafe (unsplash.com/Bermix Studio)

INFJ merupakan pribadi yang analitis, terorganisir, dan memiliki tujuan hidup yang kuat. Meski tergolong introvert, mereka tetap menyukai suasana kerja yang memicu imajinasi dan mendukung konsentrasi. Kafe bisa menjadi tempat alternatif bagi INFJ yang ingin menjauh sejenak dari rutinitas formal namun tetap menjaga efisiensi kerja. Suasana kafe yang tidak terlalu hiruk pikuk memberikan keseimbangan antara kedamaian dan energi yang dibutuhkan untuk tetap produktif. 

Sebagai pemikir yang mendalam, INFJ sering kali menyukai lingkungan kerja yang mendukung refleksi dan konsentrasi. Kafe memungkinkan mereka mendapatkan ruang personal yang cukup sambil tetap merasakan kehadiran kehidupan sosial secara tidak langsung. Tipe ini juga menghargai tempat yang membantu mereka mempertahankan rutinitas kerja yang konsisten tanpa tekanan sosial berlebih.

Dengan memahami kebutuhan diri dan karakteristik kepribadian, siapa pun bisa menciptakan lingkungan kerja yang mendukung performa optimal. Kafe bukan sekadar tempat menikmati minuman, tetapi juga bisa menjadi ruang penuh inspirasi untuk bekerja dengan semangat dan kreativitas yang segar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyu Kurniawan
EditorWahyu Kurniawan
Follow Us