Urutan Buku dalam Serial The Four Pillars Karya H.M. Long, Tegang!

- Hall of Smoke: Hessa, seorang Eangi, berjuang untuk menebus kesalahannya dan menghadapi dewa yang menipu serta iblis yang baru terbangun.
- Temple of No God: Hessa menyusup ke wilayah musuh dan harus menghadapi faksi Arpa yang saling berperang serta sekte jahat yang bangkit.
- Barrow of Winter: Thray, Putri Terakhir Musim Dingin, harus menghadapi ancaman dan konspirasi di tanah utara Duamel.
Serial The Four Pillars karya H.M. Long telah menarik perhatian banyak pembaca dengan kisahnya yang mendalam dan karakter-karakter yang kuat. Dalam serial ini, penulis menggabungkan elemen fantasi dan petualangan dengan tema-tema yang relevan seperti persahabatan, pengorbanan, dan perjuangan menghadapi konflik internal dan eksternal.
Setiap buku dalam serial ini membawa pembaca ke dalam dunia yang penuh dengan mitos dan misteri, di mana setiap karakter memiliki peran penting dalam membentuk alur cerita yang kompleks dan menarik. Interaksi antara karakter-karakter ini memberikan dinamika yang menarik, menciptakan hubungan yang saling mempengaruhi dan menambah kedalaman emosional pada cerita.
Biar kamu tidak ketinggalan infonya, yuk, intip urutan buku dalam serial The Four Pillars karya H.M. Long. Let's scroll down!
1. Hall of Smoke

Hessa adalah seorang Eangi, seorang pendeta pejuang dari Dewi Perang yang memiliki kekuatan menghancurkan tulang musuh dengan teriakan. Dia diasingkan karena menolak perintah dewa untuk membunuh seorang pelancong dan berdoa untuk pengampunan di pegunungan. Saat dia pergi, perampok menghancurkan desanya dan menghapuskan kepemimpinan Eangi. Hessa yang kesepian kini harus menemukan pelancong itu dan menebus kelemahannya demi mendapatkan tempat di High Halls bersama orang-orang yang dicintainya.
Dalam perjalanan untuk menebus kesalahannya, Hessa dihadapkan pada prajurit fanatik, dewa yang menipu, dan iblis yang baru terbangun. Dia berjuang untuk mendapatkan kembali kasih sayang dewi sambil menghadapi berbagai rintangan yang mengancam. Namun, dia segera menyadari bahwa para dewa sedang sekarat dan High Halls kehidupan setelah mati mulai memudar. Terjerumus dalam konflik antara dewa-dewa dari Dunia Lama dan Baru, Hessa menyadari bahwa taruhannya lebih besar dari sekadar kehidupan setelah mati.
2. Temple of No God

Setelah perang brutal antara para dewa, Hessa, berhasil menjalin perdamaian yang rapuh. Dengan pengorbanan besar, ia menciptakan aliansi antara suku-suku yang bertikai dan memperkenalkan rakyatnya kepada Tuhan yang sebenarnya. Namun, ancaman baru muncul di perbatasan selatan, di mana tiga faksi bersaing untuk merebut tahta Kekaisaran Arpa yang pernah agung, serta sumber kekuatan magis yang hanya dapat diakses oleh Kaisar Arpa.
Hessa harus bertindak demi keselamatan rakyatnya dengan menyusup ke wilayah musuh. Di tengah faksi-faksi Arpa yang saling berperang, ia juga harus menghadapi sekte jahat yang sedang bangkit dengan kemampuan untuk menghisap kehidupan dari segala yang disentuhnya. Dengan musuh di setiap sisi dan aliansi yang semakin goyah, Hessa dihadapkan pada pilihan sulit mengenai siapa yang bisa dipercaya, terlepas dari biaya yang harus dibayarnya.
3. Barrow of Winter

Thray adalah Putri Terakhir Musim Dingin yang setengah abadi dan dibayangi oleh warisan darahnya. Ketika ia ditawari kesempatan untuk mengunjungi tanah utara Duamel, tempat ayahnya pernah memerintah, ia tidak bisa menolak meski harus berbohong kepada pendeta yang dilayaninya dan pria yang dicintainya. Di Duamel, saudara-saudaranya yang setengah dewa dihormati oleh kultus magis dan berada di ambang kekerasan karena malam musim dingin yang tak berujung.
Untuk mendapatkan kepercayaan saudara-saudaranya dan menemukan jawaban yang dicari, Thray harus menghadapi berbagai ancaman dan konspirasi. Dalam perjalanan ini, ia harus memanfaatkan kekuatan liar yang dimilikinya dan menentukan di mana kesetiaannya berada. Ketika angin musim semi bertiup dan es mulai mencair, anak-anak Musim Dingin akan mengancam tanah yang ia sebut rumah.
4. Pillar of Ash

Yske, putri dari pendeta pejuang legendaris Hessa, mengabdikan hidupnya untuk kedokteran dan perdamaian sebagai pelayan Aita, Sang Penyembuh Agung. Ketika saudara kembarnya, Berin, yang haus akan kejayaan, mengumpulkan sekelompok orang untuk menyelidiki rumor penampakan aneh di Unmade, Yske bergabung dalam misi itu untuk menjaga keselamatannya.
Perjalanan mereka membawa mereka melalui hutan primitif dan jalur kuno, mendekati Unmade, tempat mereka menghadapi keanehan dan kengerian yang mengintai dari bayang-bayang. Yske harus mendapatkan penghormatan dari Berin dan para pejuangnya, menciptakan ruang bagi belas kasihan dan penyembuhan di dunia yang penuh kekerasan. Dalam konflik yang putus asa ini, Yske dan Berin berjuang menghadapi perang terakhir melawan para dewa untuk menentukan nasib penciptaan.
Melalui penggambaran karakter-karakter yang realistis dan situasi yang menantang, pembaca diajak untuk merenungkan makna sejati dari nilai-nilai tersebut. Dengan segala keunikan dan kekuatan naratifnya, buku-buku ini patut dibaca oleh siapa saja yang mencari inspirasi.