Barasuara Kembali dengan Single Baru Berjudul Merayakan Fana

Sebuah babak terbaru dari pengkaryaan mereka

Album kedua Barasuara, Pikiran dan Perjalanan dirilis empat tahun yang lalu pada 2019. Interval empat tahun terlalui, ada banyak kejadian mampir dalam kisah Barasuara. Elemen emosinya beranekaragam.

Sebagai sebuah unit, Iga Massardi (vokal, gitar), Marco Steffiano (drums), TJ Kusuma (gitar), Gerald Situmorang (bas), Puti Chitara dan Asteriska (vokal), mengawali babak berikutnya dalam perjalanan mereka dengan merilis single terbaru yang berjudul ‘Merayakan Fana’.

1. Sebuah kondisi kematangan yang makin dalam dari Barasuara

Barasuara Kembali dengan Single Baru Berjudul Merayakan FanaPersonel Barasuara (Dok. Istimewa)

Kondisi kematangan yang makin dalam ini, membawa Barasuara ke saat ini, momen di mana mereka merilis single kedua dari album ketiga yang sedang dikerjakan.

“Kami sudah semakin kenal dan hafal karakter masing-masing. Baik dari segi musik dan non musik. Sehingga, seandainya terjadi sesuatu, entah itu masalah atau proses menyatukan ide atau mencoba sesuatu yang baru, jadi lebih nyambung dan leluasa. Kami sudah lebih yakin satu sama lain,” ungkap TJ Kusuma dalam siaran persnya.

Ditambahkan Marco, “kami punya pembelajaran tentang diri sendiri dan bagaimana bekerja bersama di dalam satu band. Sekarang lebih mencoba mencari solusi dibanding atensi".

“Di awal 2021, kami memutuskan untuk pergi ke satu tempat untuk workshop seminggu dan bikin materi baru. 'Merayakan Fana' tidak berasal dari sesi itu, tapi kami mulai kepikiran untuk 'ayo deh, bikin album lagi'. Kebetulan sedang bisa fokus untuk bikin materi. Energinya muncul dari situ,” cerita Gerald Situmorang tentang pemicu berjalannya fase baru karier Barasuara ini.

2. Lagu yang bertumbuh sesuai kebutuhan

Lagu ini spesial karena dibiarkan bertumbuh sesuai dengan kebutuhan. Rancangannya berkembang terus seiring perjalanan waktu.

“Komposisinya lumayan berkembang dari hari pertama kita workshop. Kayak tumbuh terus dan akhirnya untuk jadi lebih komplitnya makan waktu lama. Pas sudah jalan pun, tiba-tiba kepikiran pakai orkestra. Lagunya sendiri belum sepenuhnya jadi, tapi gue kontak Erwin Gutawa. Dia menyambut, akhirnya berlanjut. Dari awal sampai kita rekaman bagian orkestranya, perlu waktu lebih dari satu tahun,” papar Gerald lagi, sembari menceritakan keterlibatan Erwin Gutawa di lagu Merayakan Fana.

“Ini hal yang bagus di mana akhirnya saya membagi peran dan mengurangi dominasi penulisan lagu. Yang lain sekarang bisa sumbang peran di sisi artistik. Di setiap belokan aransemennya akan ada belokan mencolok. Kita sama-sama bisa lihat dramaturgi yang mood-nya berubah-ubah sesuai kebutuhan. Lagunya hampir tidak ada pengulangan secara utuh. Secara keseluruhan, ini membuka gerbang baru yang menarik untuk Barasuara sebagai band,” timpal Iga Massardi.

Disambung Puti Chitara, “Barasuara lebih tenang, lebih kalem tapi musiknya makin kencang. Secara tema lebih dalam, lebih filosofis.”

Hal yang sama juga diungkapkan Marco yang menurutnya Barasuara sekarang lebih dewasa, lebih fokus, lebih tahu tujuannya. "Kalau dulu merasa lebih kayak pengen semua jurus dan semua api dikeluarkan, kalau sekarang lebih efektif," tegasnya.

Asteriska juga menegaskan bila di era sekarang ini, ia merasa energi Barasuara lebih apa adanya, melebur, lebih membuka pikiran karena sudah belajar lebih banyak lagi soal kehidupan dan ego.

3. Episode baru dari Barasuara

Kesepahaman tentang titik di mana Barasuara sebagai sebuah unit berdiri, menjadi modal penting untuk terus berjalan ke depan. Gerald sedikit membocorkan apa yang ada di album ketiga Barasuara. "Di elemen baru ini, kita ingin lebih megah dan semoga memberikan warna baru lagi. Merayakan Fana ini adalah salah satu track yang bakal menggambarkan album ketiga kami bakal gimana," tegasnya.

Single 'Merayakan Fana' adalah sebuah episode baru untuk babak ini. “Ini sebuah pendapat versi kami tentang kematian yang disuguhkan lewat lagu,” ungkap TJ tentang makna kata yang dikandung single ini.

“Semoga ini jadi sesuatu yang segar untuk bandnya dulu. Kemudian, semoga pendengar bisa ikut tertarik dan terus mendengarkan karya-karya kami,” tutup Gerald.

Baca Juga: Perpanjang Napas Kolektivitas, The Panturas Gelar Tur di 7 Kota

Topik:

  • Wahyu Kurniawan

Berita Terkini Lainnya