Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pria dengan rambut gondrong (freepik.com/freepik)

Intinya sih...

  • Perawatan rambut gondrong memerlukan waktu dan konsistensi yang tinggi, termasuk mencuci, mengeringkan, dan menyisir rambut secara rutin.

  • Rambut panjang meningkatkan risiko ketombe, iritasi kulit kepala, dan memerlukan perhatian khusus agar tetap sehat dan bersih.

  • Pria dengan rambut gondrong harus mempertimbangkan persepsi sosial dan lingkungan kerja serta risiko kerontokan rambut dan adaptasi terhadap aktivitas fisik.

Gaya rambut telah menjadi salah satu bentuk ekspresi diri yang paling menonjol, terutama bagi pria yang ingin tampil lebih khas dan berkarakter. Dalam beberapa dekade terakhir, rambut gondrong pada pria telah mengalami pasang surut popularitas. Gaya ini pernah menjadi simbol perlawanan dan kebebasan di era 70-an, lalu kembali diminati di era modern oleh kalangan musisi, seniman, bahkan eksekutif muda.

Rambut panjang memang memberikan nuansa berbeda pada penampilan dan bisa menambah karakter visual seseorang, tetapi menjaga rambut gondrong bukanlah perkara mudah. Sebelum memutuskan untuk memanjangkan rambut, penting untuk mengetahui berbagai risiko yang mungkin muncul. Langkah ini akan membantu menimbang manfaat estetika dengan konsekuensi praktis yang menyertainya.

Bagi kamu yang tertarik untuk memiliki rambut gondrong, yuk simak ketujuh risiko dan pertimbangan yang harus kamu perhatikan. Scroll, yuk!

1. Perawatan yang lebih rumit dan intensif

ilustrasi pria dengan rambut gondrong (freepik.com/cookie_studio)

Memiliki rambut gondrong berarti menambahkan beban perawatan harian yang tidak bisa dianggap remeh. Rambut yang panjang cenderung lebih mudah kusut, bercabang, dan mengalami kekeringan dibandingkan rambut pendek. Selain itu, ujung rambut yang jauh dari kulit kepala juga tidak mendapatkan cukup minyak alami, sehingga membutuhkan bantuan dari produk perawatan tambahan seperti conditioner, serum, atau masker rambut.

Untuk menjaga rambut tetap sehat dan bersih, pria yang berambut gondrong harus lebih rajin dalam mencuci, mengeringkan, dan menyisir rambut. Rutinitas ini memerlukan waktu lebih lama dibandingkan dengan rambut pendek. Bila perawatan tidak dilakukan dengan konsisten, rambut panjang dapat terlihat kusam, lepek, dan rentan rontok. Tanpa penanganan yang tepat, rambut gondrong justru akan menciptakan kesan tidak terawat.

2. Risiko ketombe dan masalah kulit kepala

ilustrasi pria dengan rambut gondrong (freepik.com/prostooleh)

Rambut yang panjang cenderung menahan panas dan lembap lebih lama di area kulit kepala, apalagi jika tidak dikeringkan dengan sempurna. Kondisi ini bisa menciptakan lingkungan ideal bagi pertumbuhan jamur penyebab ketombe. Ketombe bukan hanya mengganggu secara estetika, tetapi juga bisa menyebabkan rasa gatal yang sangat mengganggu, hingga memicu peradangan ringan pada kulit kepala.

Jika tidak diatasi sejak dini, ketombe kronis bisa memicu gangguan kulit kepala yang lebih serius seperti dermatitis seboroik atau infeksi jamur. Penggunaan produk rambut yang tidak sesuai atau berlebihan juga dapat memperparah iritasi. Oleh sebab itu, menjaga kebersihan dan kesehatan kulit kepala adalah hal mutlak bagi pria berambut gondrong. Memilih produk shampoo yang mengandung anti-jamur serta menjaga kulit kepala tetap kering setelah keramas merupakan langkah awal yang penting.

3. Adaptasi terhadap pandangan sosial dan lingkungan kerja

ilustrasi pria dengan rambut gondrong (freepik.com/karlyukav)

Rambut panjang pada pria kerap menimbulkan persepsi sosial yang beragam, tergantung pada budaya, lingkungan, dan norma yang berlaku. Dalam beberapa konteks sosial atau profesional, pria berambut gondrong mungkin dianggap tidak rapi, tidak disiplin, atau bahkan kurang serius. Meski persepsi ini bersifat subjektif dan berubah-ubah seiring waktu, tidak bisa dipungkiri bahwa stigma tersebut masih ada di banyak lingkungan kerja formal.

Bagi pria yang bekerja di industri dengan standar penampilan ketat, memiliki rambut panjang bisa menjadi tantangan tersendiri. Tidak jarang harus mengikat rambut atau menata gaya tertentu agar tetap terlihat profesional. Oleh karena itu, sangat penting untuk mempertimbangkan aspek sosial dan profesional sebelum memutuskan memanjangkan rambut. Kesesuaian antara gaya pribadi dan ekspektasi lingkungan menjadi kunci utama agar rambut gondrong tidak menjadi hambatan dalam kehidupan sehari-hari.

4. Risiko rambut rontok dan patah

ilustrasi pria dengan rambut gondrong (freepik.com/Anastasia Kazakova)

Rambut panjang lebih mudah mengalami kerontokan dan patah karena faktor mekanis dan tekanan yang lebih besar pada akar rambut. Proses menyisir, mengikat, atau bahkan tertarik secara tidak sengaja saat tidur dapat menyebabkan kerusakan batang rambut. Selain itu, jika akar rambut tidak cukup kuat atau kekurangan nutrisi, beban rambut yang panjang akan mempercepat kerontokan.

Kerontokan yang dibiarkan tanpa solusi bisa berujung pada penipisan rambut hingga kebotakan dini. Risiko ini semakin besar bagi pria yang memiliki riwayat genetik kebotakan. Untuk meminimalkan kerusakan, penting untuk menggunakan sisir bergigi jarang, menghindari gaya ikat yang terlalu kencang, serta rutin melakukan perawatan dengan minyak rambut atau tonik khusus yang membantu memperkuat akar. Konsumsi makanan bergizi yang mengandung vitamin B, E, dan protein juga berperan dalam mempertahankan kesehatan rambut.

5. Kebutuhan waktu dan komitmen yang tinggi

ilustrasi pria dengan rambut gondrong (freepik.com/freepik)

Memiliki rambut gondrong tidak hanya membutuhkan perawatan fisik, tetapi juga konsistensi dalam menjalaninya. Proses menumbuhkan rambut hingga panjang memakan waktu yang cukup lama, rata-rata sekitar 1–2 tahun tergantung pada kecepatan tumbuh rambut setiap individu. Selama masa ini, rambut akan melalui fase-fase yang tidak selalu terlihat menarik, seperti masa pertumbuhan setengah panjang yang membuat rambut terlihat berantakan dan sulit diatur.

Banyak pria yang merasa tidak nyaman dengan fase awkward stage ini, dan akhirnya memotong rambut sebelum mencapai tujuan. Komitmen untuk tetap merawat rambut dengan penuh kesabaran menjadi kunci dalam melewati tahap ini. Membiasakan diri dengan gaya rambut sementara, menggunakan headband atau topi yang sesuai, dan menjaga motivasi pribadi akan sangat membantu menjaga semangat selama proses pertumbuhan berlangsung.

6. Kemungkinan mengalami gangguan aktivitas fisik

ilustrasi pria dengan rambut gondrong (freepik.com/karlyukav)

Rambut panjang juga bisa menjadi pengganggu dalam aktivitas fisik, terutama bagi pria yang aktif berolahraga atau bekerja di lapangan. Rambut yang terurai bisa menghalangi pandangan, menempel di wajah karena keringat, atau bahkan terjepit saat menggunakan helm dan perlengkapan keselamatan lainnya. Dalam situasi tertentu, hal ini dapat menurunkan kenyamanan dan produktivitas.

Sebagai solusi, mengikat rambut menjadi pilihan umum, tetapi hal ini pun memiliki risiko jika dilakukan terlalu sering atau terlalu kencang. Ikatan rambut yang salah bisa merusak folikel rambut dan memicu traction alopecia, yaitu kerontokan akibat tarikan berulang pada kulit kepala. Oleh sebab itu, penting untuk memiliki cara yang tepat dan aman dalam menata rambut ketika menjalani aktivitas fisik intensif, serta memilih produk ikat rambut yang lembut dan tidak mengikis batang rambut.

7. Risiko tampilan tidak serasi dengan bentuk wajah dan gaya pribadi

ilustrasi pria dengan rambut gondrong (freepik.com/katemangostar)

Tidak semua bentuk wajah cocok dengan rambut gondrong, dan tidak semua gaya berpakaian mendukung tampilan rambut panjang. Pemilihan model potongan, tekstur rambut, dan cara penataan menjadi aspek penting agar rambut gondrong tetap mendukung penampilan secara keseluruhan. Salah memilih gaya bisa membuat wajah terlihat lebih lebar, tirus, atau malah kehilangan karakternya.

Rambut panjang juga menuntut keserasian dengan kepribadian dan gaya hidup. Pria dengan gaya minimalis atau aktif di bidang-bidang yang sangat formal mungkin akan mengalami kesulitan mencocokkan rambut panjang dengan gaya berpakaian mereka. Konsultasi dengan penata rambut profesional bisa menjadi langkah bijak untuk menentukan model yang sesuai dengan struktur wajah dan kepribadian. Penyesuaian ini akan membantu menciptakan tampilan yang harmonis dan percaya diri.

Menumbuhkan rambut panjang bukan sekadar tren, tetapi merupakan komitmen jangka panjang terhadap penampilan dan kesehatan diri. Dengan pemahaman yang tepat terhadap risiko yang mungkin muncul, setiap pria bisa menjalani proses ini dengan lebih bijak dan penuh kesadaran.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team