Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Perbedaan Jam Tangan Analog dan Digital, Mana Pilihanmu?

ilustrasi jam tangan pria (unsplash.com/Anna Rosar)

Kamu lebih suka pakai jam tangan analog atau digital? Mungkin kamu memilih berdasarkan kebiasaan atau gaya saja, tanpa sadar bahwa setiap jam punya karakteristik yang bebeda. Meskipun keduanya berfungsi untuk menunjukkan waktu, jam tangan analog dan digital memiliki keunikan masing-masing yang bisa memengaruhi cara kamu mengenakan jam.

Bagi sebagian orang, memilih jam tangan bukan sekadar soal tampilan, tetapi juga tentang kenyamanan, kemudahan, dan tentunya kesesuaian dengan aktivitas sehari-hari. Apakah kamu tahu perbedaan antara dua jam ini? Sebelum kamu memutuskan mana yang lebih cocok, di bawah ini sudah IDN Times rangkum perbedaan jam digital dan analog. Simak, yuk!

1. Penunjuk waktu

ilustrasi menggunakan jam tangan (freepik.com/freepik)

Perbedaan yang paling mudah dikenali antara jam digital dan analog adalah cara mereka menunjukkan waktu. Jam digital menampilkan waktu dalam bentuk angka yang jelas di layar LCD, sementara jam analog menggunakan jarum yang bergerak di atas angka-angka di dial. Pada jam analog, jarum-jarum tersebut yang berputar, sedangkan pada jam digital, waktu langsung terbaca melalui angka yang tampil di layar.

Hal ini membuat jam analog cenderung memberi kesan lebih dinamis, karena kita bisa melihat pergerakan jarumnya yang terus berputar. Sedangkan pada jam digital, waktu terlihat langsung tanpa pergerakan fisik, memberikan kesan yang lebih statis dan praktis.

Meskipun keduanya memiliki cara yang berbeda dalam menampilkan waktu, keduanya tetap memenuhi tujuan yang sama, yaitu memudahkan kita dalam mengetahui waktu dengan cepat dan tepat.

2. Bahan strap

ilustrasi seseorang mengenakan jam (pexels.com/energepic.com)

Strap atau tali jam tangan juga menunjukkan perbedaan mencolok antara jam digital dan analog. Jam tangan digital biasanya dilengkapi dengan strap berbahan karet atau silikon yang lebih fleksibel dan tahan air. Ini membuatnya sangat nyaman digunakan sehari-hari, terutama bagi mereka yang aktif dan sering berinteraksi dengan air, baik itu untuk olahraga atau aktivitas luar ruangan. 

Sementara itu, jam tangan analog menawarkan variasi bahan strap yang lebih beragam. Selain karet yang sering digunakan pada beberapa model, jam analog juga bisa menggunakan bahan kulit sintetis, kain, bahkan logam seperti stainless steel.

Strap berbahan kulit memberikan kesan lebih elegan dan klasik, sementara logam seperti stainless steel memberikan tampilan yang lebih mewah dan formal. Dengan banyaknya pilihan ini, jam tangan analog bisa lebih mudah dipadukan dengan berbagai gaya dan bahkan kegiatan formal.

3. Anti air

ilustrasi jam tangan (pexels.com/Alex Carollo)

Sebagian besar jam tangan, baik digital maupun analog, dilengkapi dengan fitur water resistant, yang berarti jam tersebut tahan terhadap air hingga batas tertentu. Namun, meskipun ada label water resistant, bukan berarti kamu bisa sembarangan mencelupkan jam ke dalam air tanpa memperhatikan batas ketahanannya.

Tingkat ketahanan terhadap air pada setiap jam bisa berbeda-beda. Ada jam yang dapat bertahan hingga kedalaman 100 meter, sementara ada juga yang mampu menahan tekanan hingga 1000 meter di bawah permukaan air.

Jam dengan ketahanan air yang lebih rendah, misalnya 30 meter, hanya aman digunakan saat mencuci tangan atau terkena hujan ringan. Jika kamu sering beraktivitas di dalam air, seperti berenang atau menyelam, pastikan memilih jam dengan ketahanan air yang lebih tinggi.

4. Ketahanan

ilustrasi jam tangan Tissot 1853 (instagram.com/tissot_official)

Saat membicarakan tentang ketahanan, jam analog memang dikenal cukup tahan banting berkat konstruksinya yang sederhana dan solid. Namun, jam digital sering kali lebih unggul dalam hal daya tahan berkat fitur shock resistant yang sering dipasang pada model-model tertentu. Fitur ini membuat komponen-komponen internal, seperti balance wheel, lebih tahan terhadap guncangan dan benturan.

Balance wheel merupakan bagian penting dalam jam mekanik yang berfungsi untuk menjaga akurasi waktu. Pada jam analog, balance wheel ini mengatur pergerakan jarum dengan cara mengontrol aliran energi yang menggerakkan jam. Sementara, pada jam digital, meskipun tidak memiliki balance wheel, fitur shock resistant tetap berfungsi untuk melindungi komponen internal agar tetap bekerja dengan baik meskipun terpapar guncangan.

5. Baterai

ilustrasi Jam pintar (pexels.com/pixabay)

Dari segi ketahanan baterai, jam tangan analog umumnya lebih awet dibandingkan dengan jam digital. Jam tangan analog hanya memerlukan sedikit tenaga untuk menggerakkan jarum dan menampilkan waktu, sementara jam digital dilengkapi dengan berbagai fitur tambahan yang memerlukan daya lebih besar, seperti layar LCD, sensor, dan konektivitas Bluetooth.

Apalagi, kini banyak jam tangan digital yang nggak hanya berfungsi sebagai penunjuk waktu, tapi juga memiliki berbagai fitur canggih, seperti pelacakan aktivitas, pengukuran langkah, hingga detak jantung. Fitur-fitur tambahan inilah yang menyebabkan penggunaan baterai lebih cepat habis dibandingkan dengan jam tangan analog yang hanya berfokus pada satu fungsi utama, yaitu menunjukkan waktu.

 

Penulis: Syifa Putri Naomi

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Putri Ambar
Wahyu Kurniawan
Putri Ambar
EditorPutri Ambar
Follow Us