Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi slow fashion (pexels.com/Ron Lach)

Industri mode cepat atau yang dikenal dengan fast fashion berkembang begitu pesat. Namun, ternyata, tren fast fashion punya dampak buruk bagi lingkungan karena limbah tekstil yang dihasilkan begitu besar.

Adapun limbah tekstil menjadi sampah yang tidak terurai dan akhirnya menumpuk dan mencemari lingkungan. Akhirnya, tercetuslah gerakan yang melawan fast fashion yaitu slow fashion atau fashion lambat. 

Slow fashion merupakan gerakan yang mendorong para konsumen untuk mengurangi pembelian pakaian demi mengurangi limbah tekstil tersebut. Slow fashion juga digerakkan untuk menghilangkan perilaku konsumtif yang dihasilkan dari merek fast fashion.

Berikut 7 cara untuk menerapkan gaya hidup slow fashion untuk konsumsi pakaian yang lebih bertanggung jawab. Check it below, Bro!

1. Membeli pakaian sesuai kebutuhan

Ilustrasi membeli pakaian sesuai kebutuhan (pexels.com/RDNE Stock project)

Fast fashion telah menciptakan tren busana yang begitu cepat berganti. Hal ini memudahkan individu mendapatkan baju yang diinginkan. Namun, di sisi lain tuntutan untuk berganti-ganti pakaian membuat kebiasaan yang konsumtif.

Akhirnya, konsumen tidak lagi melihat kualitas dari pakaian tersebut dan langsung membeli semua pakaian yang sedang tren, tanpa memikirkan dampak jangka panjangnya. Maka, jika ingin menghilangkan kebiasaan buruk tersebut, terapkan gerakan slow fashion dengan membeli pakaian sesuai kebutuhan. 

Hindari window shopping di mall atau install aplikasi e-commerce terlalu banyak. Aplikasi belanja yang banyak dapat memicu konsumerisme. Apalagi, ditambah ragam diskon dan promo. Harga murah tidak menjamin kualitas, lho!

2. Pilih bahan berkualitas dan sustainable

Editorial Team

Tonton lebih seru di