Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Banyak Cowok Sekarang Mulai Koleksi Jaket Vintage?

illustrasi jaket sukajan (unsplash.com/Caspar Rae)
illustrasi jaket sukajan (unsplash.com/Caspar Rae)
Intinya sih...
  • Jaket vintage memiliki nilai historis dan sentimental yang membuatnya menarik bagi cowok.
  • Potongan dan desain unik jaket vintage sulit ditiru, memberikan sentuhan artistik dan keberanian dalam berpakaian.
  • Koleksi jaket vintage ramah lingkungan, anti fast fashion, bernilai investasi, dan cocok untuk gaya streetwear yang sedang naik daun.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Gaya berpakaian cowok muda saat ini mengalami pergeseran yang cukup menarik. Banyak dari mereka mulai meninggalkan tren fast fashion dan memilih pendekatan yang lebih personal, unik, serta memiliki nilai historis. Salah satu fashion item yang kembali naik daun adalah jaket vintage. Pilihan jaket dengan karakter kuat dari era-era lampau seperti tahun 70-an, 80-an, hingga 90-an ini kembali dilirik karena mampu memberikan sentuhan autentik dalam berpenampilan.

Jaket vintage bukan sekadar pelengkap gaya, tapi juga menjadi simbol identitas dan keunikan. Setiap jaket punya cerita, entah dari potongannya yang khas, material yang mulai langka, hingga detail kecil yang sulit ditemui di produk modern. Inilah yang membuat banyak cowok muda rela berburu ke toko-toko thrift, pasar loak, bahkan rela impor dari luar negeri demi mendapatkan koleksi jaket vintage yang sesuai selera. Berikut ini alasan kenapa jaket vintage mulai banyak dikoleksi cowok masa kini.

1. Punya nilai historis dan sentimental

potret orang dengan jaket varsity (pexels.com/Ali Ahmed)
potret orang dengan jaket varsity (pexels.com/Ali Ahmed)

Salah satu alasan utama kenapa jaket vintage menarik perhatian adalah nilai sejarah yang melekat di baliknya. Jaket seperti flight jacket era militer atau varsity jacket dari kampus-kampus Amerika punya cerita yang lebih dari sekadar mode. Mereka menggambarkan zaman, budaya, hingga identitas yang berkembang pada masanya. Saat seseorang mengenakan jaket ini, seolah ada koneksi tak langsung dengan masa lalu yang penuh warna.

Nilai sentimental juga muncul karena jaket vintage biasanya sudah pernah dimiliki dan digunakan oleh orang lain sebelumnya. Ini menciptakan rasa keaslian dan kedalaman emosional tersendiri. Jaket itu jadi terasa hidup, bukan barang mati yang hanya diproduksi massal tanpa makna. Banyak cowok merasa jaket ini seperti membawa energi dan karakter dari pemilik sebelumnya, sehingga menciptakan kedekatan emosional yang sulit ditemukan di jaket-jaket baru.

2. Potongan dan desainnya unik, sulit ditiru

illustrasi jaket vintage (unsplash.com/Julien Dumas)
illustrasi jaket vintage (unsplash.com/Julien Dumas)

Jaket vintage punya potongan yang sering kali gak ditemukan di jaket modern. Beberapa model memiliki siluet lebar khas era 80-an, sementara yang lain menonjolkan bentuk bahu tegas atau kerah besar yang jarang diproduksi sekarang. Desain-desain seperti ini memberikan sentuhan artistik dan keberanian dalam berpakaian yang gak semua orang berani tampilkan.

Selain itu, detail kecil seperti resleting logam, emblem bordir, dan warna yang mulai pudar justru menjadi daya tarik tersendiri. Mereka yang memahami estetika vintage tahu bahwa keunikan seperti ini sulit direplika secara akurat oleh brand modern. Karena itu, cowok yang mengoleksi jaket vintage cenderung tampil beda dan lebih berani menunjukkan gaya personal, bukan hanya mengikuti tren arus utama.

3. Ramah lingkungan dan anti fast fashion

illustrasi jaket vintage (unsplash.com/Nathan Dumlao)
illustrasi jaket vintage (unsplash.com/Nathan Dumlao)

Banyak cowok mulai sadar akan dampak lingkungan dari industri fast fashion yang masif dan merusak. Koleksi jaket vintage menjadi salah satu cara konkret untuk melawan konsumsi pakaian sekali pakai. Dengan membeli jaket yang sudah pernah digunakan, secara gak langsung mereka mengurangi limbah tekstil dan mendukung ekonomi sirkular.

Selain itu, jaket vintage biasanya terbuat dari bahan yang lebih tahan lama dan kuat. Ini membuat masa pakainya jauh lebih panjang dibandingkan produk modern yang cenderung mudah rusak setelah beberapa kali dicuci. Dalam jangka panjang, koleksi jaket vintage justru terasa lebih hemat dan bernilai, baik secara finansial maupun etis.

4. Punya nilai investasi dan koleksi

illustrasi jaket vintage (unsplash.com/Mihajlo Šebalj)
illustrasi jaket vintage (unsplash.com/Mihajlo Šebalj)

Bagi sebagian cowok, koleksi jaket vintage bukan hanya soal penampilan tapi juga investasi. Jaket-jaket keluaran tahun tertentu, apalagi dari brand ternama seperti Levi’s, Schott NYC, atau Adidas Originals bisa meningkat harganya seiring waktu. Semakin langka modelnya, semakin tinggi pula nilai jualnya di kalangan kolektor.

Kegiatan mengoleksi jaket vintage pun sering terasa seperti perburuan. Momen ketika menemukan jaket yang tepat, dengan kondisi masih bagus dan harga yang masuk akal, memberikan sensasi kepuasan tersendiri. Tak sedikit cowok yang akhirnya menjadikan koleksi ini sebagai hobi serius, bahkan dijadikan aset yang bisa dijual kembali di kemudian hari.

5. Cocok untuk gaya streetwear yang sedang naik daun

illustrasi jaket vintage (unsplash.com/Jakob Rosen)
illustrasi jaket vintage (unsplash.com/Jakob Rosen)

Jaket vintage sangat cocok dipadukan dengan gaya streetwear yang kini digandrungi anak muda. Kombinasi antara jaket denim tahun 90-an dengan celana cargo atau sepatu skate klasik menciptakan tampilan yang effortless tapi tetap keren. Sentuhan retro dari jaket ini justru membuat tampilan streetwear terasa lebih otentik dan nggak pasaran.

Lebih dari itu, streetwear selalu mengusung pesan tentang budaya jalanan, ekspresi diri, dan pemberontakan terhadap norma. Jaket vintage selaras dengan semangat ini karena mewakili era di mana busana lebih bebas, eksperimental, dan jujur pada kepribadian pemakainya. Inilah kenapa koleksi jaket lawas selalu punya tempat di hati para penggemar gaya jalanan.

Mengoleksi jaket vintage bukan lagi sekadar tren, tapi sudah menjadi bagian dari gaya hidup baru yang lebih sadar nilai. Setiap potongan jaket punya cerita, karakter, dan daya tarik yang gak bisa ditandingi oleh jaket modern. Bagi banyak cowok muda, ini bukan hanya soal tampil keren, tapi juga soal ekspresi diri dan penghargaan terhadap sejarah.

Kalau ditelusuri lebih dalam, koleksi jaket vintage mengajarkan bahwa gaya gak selalu harus mahal atau baru. Kadang yang paling berkesan justru yang punya jejak waktu dan memori. Gaya boleh berganti, tapi karakter akan selalu dikenang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyu Kurniawan
EditorWahyu Kurniawan
Follow Us