11 Koleksi Sean Suen S/S 26 di Paris Fashion Week, Autentik!

- Estetika khas Suen yang bersih, minimalis, dan sentuhan nuansa fiksi ilmiah
- Kreasi aksen kerah menjuntai nan dramatis jadi aksesori dari setelan dan rok lilit dengan motif huruf
- Potongan tegas yang tak biasa pada jas pria curi atensi, dipadukan dengan syal yang dipakai seperti jubah
Desainer asal Beijing, Sean Suen kembali meluncurkan koleksi musim panasnya di Paris Fashion Week Menswear, Kamis, (26/6/2025). Koleksi Spring/Summer 2026 yang bertajuk "Daydream" menyatukan gambaran musik klasik dengan cerita rakyat China (Chinese folklore).
Ini sesuai estetika khas Suen, yang memadukan sentuhan Timur dan Barat. Kali ini, Suen berusaha menerjemahkan pengalaman musikal, melalui “Rêverie” karya composer dunia, Debussy, dengan elemen Chinese folklore, dari karakter dalam film legendaris, "A Chinese Ghost Story".
Melenggang di Cujas Library, Paris, Prancis, ini dia beberapa koleksi Sean Suen yang menarik dibahas. Let's take a look!
1. Estetika khas Suen yang bersih, minimalis, dan sentuhan nuansa fiksi ilmiah, kali ini hadir dengan proporsi memanjang

2. Kreasi aksen kerah menjuntai nan dramatis jadi aksesori dari setelan dan rok lilit dengan motif huruf

3. Ada juga potongan kerah lepas pasang yang melengkapi setelah kulit yang mewah dan mencolok

4. Kain berlapis dan lipatan drapery menciptakan tampilan santai di sore hari, namun tetap dengan karakter

5. Elemen ketimuran ditujukan dari detail aksesori seperti sepatu berujung kotak yang ikonik

6. Topi besar yang digulung secara dramatis terlihat seperti interpretasi avant-garde terhadap setelan pria di mata audiens Barat

7. Namun, sebenarnya Suen mengambil isnpirasi dari karakter Ning dalam film folklore, "A Chinese Ghost Story"

8. Potongan tegas yang tak biasa pada jas pria curi atensi, dipadukan dengan syal yang dipakai seperti jubah

9. Berbagai macam bawahan unik dipamerkan, mulai dari bentuk balon, rok lilit, oversized pants, hingga celana santai

10. Setelah jas pria yang dipotong rapi tidak berdiri sendiri, melainkan diberi aksen selendang panjang yang menjuntai

11. Koleksi ini menjadi cara Suen menerjemahkan melodi ke dalam bahasa busana, sehingga sentuhan abstrak mendominasi

Dengan konsep ini, Sean Suen berani mendobrak batas pakaian pria dengan lebih beragam pilihan dan berkarakter. Jadi, apakah kamu suka dengan koleksinya?