Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Motif Batik Kawung yang Sarat Makna dan Estetika, Cek Yuk!

ilustrasi motif kain batik (commons.wikimedia.org)
Intinya sih...
  • Motif Kawung Picis menampilkan kekuatan dalam kesederhanaan
  • Motif Kawung Bribil mencerminkan keteraturan dan keseimbangan
  • Motif Kawung Sen identik dengan kesucian dan pelepasan

Batik kawung adalah salah satu motif batik tertua di Indonesia yang memiliki tampilan sederhana namun sarat makna filosofis. Motif ini berupa lingkaran atau oval yang tersusun simetris, menyerupai buah kawung atau kolang-kaling, dan kerap dikaitkan dengan simbol kesucian, kemurnian, serta pengendalian diri. Dalam tradisi Jawa, motif ini menyimbolkan kekosongan dari nafsu duniawi, menjadikan seseorang lebih netral dan rendah hati.

Makna ini tercermin dari tokoh Semar dalam dunia pewayangan yang digambarkan bijaksana dan luhur budi pekertinya. Ia selalu memakai motif kawung sebagai lambang kearifan yang tidak memihak dan hidup selaras dengan kehendak alam. Untuk kamu yang ingin lebih mengenal kekayaan budaya dalam tiap helaian kain batik, berikut tujuh motif batik kawung beserta makna mendalam di baliknya.

1. Motif Kawung Picis tampil sederhana tapi tetap kuat

ilustrasi motif kain batik (commons.wikimedia.org)

Motif kawung picis menampilkan empat bulatan kecil yang disusun simetris menyerupai bentuk koin sepuluh sen, atau yang biasa disebut picis. Karena pola dan warnanya yang tegas dan kokoh, motif ini juga dikenal dengan sebutan kawung beton. Kesan yang ditampilkan dari motif ini sederhana, tapi tetap memberikan aura kekuatan dan stabilitas.

Dahulu, motif ini banyak dikenakan oleh kalangan bangsawan dan pegawai kerajaan sebagai simbol dedikasi dan kesetiaan. Filosofi di baliknya adalah tentang pentingnya keteguhan dalam prinsip dan hidup yang tidak berlebihan. Walau bentuknya kecil, motif ini menyiratkan kekuatan karakter dalam kesederhanaan.

2. Motif Kawung Bribil menyimbolkan keteraturan dan keseimbangan

ilustrasi motif kain batik (commons.wikimedia.org)

Motif ini menampilkan lingkaran kecil atau oval yang menyerupai koin setengah sen, yang dalam istilah Jawa disebut bribil. Susunan polanya sangat rapi dan simetris, membuat motif ini terlihat harmonis dan tertib secara visual. Keindahan geometrisnya mencerminkan hidup yang seimbang dan teratur.

Motif kawung bribil banyak digunakan sebagai pilihan busana formal yang tidak mencolok namun tetap elegan. Nilai yang diangkat adalah bahwa dalam hidup, segala sesuatu akan terasa indah jika ditempatkan secara proporsional. Hal ini menjadi pengingat akan pentingnya keseimbangan dalam berpikir, bersikap, dan bertindak.

3. Motif Kawung Sen identik dengan kesucian dan pelepasan

ilustrasi motif kain batik (commons.wikimedia.org)

Pola lingkaran pada motif kawung sen berukuran mungil, menyerupai bentuk koin sen dari masa lampau. Pada masa lalu, uang sen kerap disebar di jalan saat mengiringi jenazah, sebagai bentuk penghormatan terakhir. Karena itu, motif ini sering digunakan untuk menutupi mayat sebelum dimakamkan.

Filosofinya sangat kuat terkait nilai spiritual, yaitu tentang keikhlasan melepaskan hal duniawi. Motif ini mengajarkan bahwa hidup akan lebih bermakna jika dijalani tanpa keterikatan yang berlebihan terhadap materi. Dalam konteks budaya Jawa, mengenakan motif ini menunjukkan penghormatan terhadap kehidupan dan kematian.

4. Motif Kawung Sekar Ageng pancarkan kemegahan yang lembut

ilustrasi motif kain batik (commons.wikimedia.org)

Nama “sekar ageng” berasal dari kata “sekar” yang berarti bunga dan “ageng” yang berarti besar. Sesuai namanya, motif ini menampilkan bentuk bulatan besar dengan pola diagonal seperti ketupat, ditambah hiasan tiga titik dan tiga garis yang disebut cecek sawut. Tampilan motif ini memberi kesan megah namun tetap anggun.

Motif ini kerap dipakai dalam acara penting seperti pernikahan atau upacara adat karena simbol kemuliaan yang dikandungnya. Ukurannya yang besar menyiratkan kelapangan hati dan kematangan jiwa. Pilihan ideal untuk kamu yang ingin tampil mencolok namun tetap bernuansa tradisional.

5. Motif Kawung Semar cerminkan nilai kebijaksanaan luhur

ilustrasi motif kain batik (commons.wikimedia.org)

Rancangan motif ini terbagi menjadi dua elemen, yakni empat lingkaran besar dan sejumlah bulatan lonjong kecil yang mengelilinginya. Pola ini menjadi ciri khas motif kawung semar yang mengambil nama dari tokoh pewayangan paling bijak, yaitu Semar. Palet warna yang sering dipakai meliputi putih, kuning, hitam, serta nuansa cokelat sogan yang khas.

Motif ini menggambarkan kebijaksanaan, welas asih, dan kesederhanaan. Semar, sebagai figur spiritual, menjadi simbol pengabdian dan keadilan sosial. Mengenakan motif ini berarti membawa nilai kebaikan dalam perilaku sehari-hari dan mampu menjadi penengah dalam situasi sulit.

6. Motif Kawung Sari tampil seperti biji kopi yang retak

ilustrasi motif kain batik (commons.wikimedia.org)

Motif ini menampilkan empat elemen sudut yang membentuk bujur sangkar, dengan pola biji kopi yang terbelah. Karena kemiripannya, banyak pula yang menyebutnya sebagai kawung kopi. Warna dominan pada motif ini biasanya cokelat dan hitam, memberikan kesan hangat dan bersahaja.

Motif kawung sari mengandung pesan tentang ketulusan dan perjuangan. Layaknya menyeduh kopi, setiap usaha butuh proses agar hasilnya terasa manis. Pola yang simetris menandakan bahwa dalam hidup, keuletan dan kesabaran adalah kunci utama untuk mencapai tujuan.

7. Motif Kawung Buntal gabungkan kekuatan dan estetika bunga

ilustrasi motif kain batik (commons.wikimedia.org)

Motif ini merupakan kombinasi dari pola kawung picis dan hiasan bunga kenikir di sekitarnya. Terdapat ornamen utama berbentuk lingkaran besar yang di dalamnya bisa diisi gambar burung, garuda, atau gurdo. Kombinasi tersebut menciptakan pola yang kompleks tapi tetap indah dipandang.

Makna dari motif kawung buntal adalah tentang harmoni antara kekuatan dan kelembutan. Bunga kenikir merepresentasikan kehidupan yang lembut, sedangkan garuda melambangkan semangat dan keberanian. Motif ini cocok bagi kamu yang ingin tampil beda dengan tetap memegang nilai budaya.

Motif batik kawung tidak hanya menarik dari segi estetika, tetapi juga mengandung filosofi luhur yang memperkaya makna tiap lembar kain. Setiap pola punya cerita dan pesan tersendiri yang bisa menjadi pengingat tentang nilai hidup yang selaras, sederhana, dan bermakna. Jadi, selain memperindah penampilan, mengenakan batik kawung juga bisa menjadi cara untuk merayakan budaya dan kearifan lokal.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyu Kurniawan
EditorWahyu Kurniawan
Follow Us