Parang Kencana Usung Sentuhan Modern dan Tradisional di PIMFW 2024

Jakarta, IDN Times - Jenama Parang Kencana kembali menunjukkan keunggulannya dengan menghadirkan koleksi eksklusif dalam ajang Plaza Indonesia Men’s Fashion Week (PIMFW) 2024. Melalui warna-warna elegan dan mewah, Parang Kencana berhasil membuktikan bahwa batik, sebagai warisan tradisional, dapat diadaptasi menjadi busana modern yang relevan dengan gaya masa kini.
Sebagai jenama yang ingin terus relevan, Parang Kencana pun mengusung sisi modern dalam setiap rancangannya untuk menarik minat generasi muda agar lebih bebas dan percaya diri dalam mengenakan batik.
Namun, inovasi Parang Kencana tak hanya sebatas permainan warna. Ada banyak elemen lain yang membuat batik tampil sebagai tren baru yang diminati. Penasaran apa saja? Yuk, simak ragam inovasi yang dihadirkan oleh Parang Kencana di bawah ini!
1. Terapkan mixed pattern batik antara tradisional dan modern

Pada koleksi yang dipamerkan di Plaza Indonesia Men's Fashion Week, Parang Kencana mengusung tema "Sama Lineage" yang memiliki arti mendalam dalam penerapannya.
"Kalau kita melihat temanya yaitu 'Sama Lineage', 'sama' itu artinya setara dan 'lineage' artinya heritage turun-menurun. Kedua konsep ini kami coba untuk terapkan ke batik agar tetap relevan dan tidak meninggalkan konsep kekinian," tutur Meity Sutandi, Marketing Director Parang Kencana saat ditemui di Plaza Indonesia Men's Fashion Week (06/09/2024).
Menurutnya, batik pun yang merupakan turunan budaya tetap bisa diterapkan secara modern dan kekinian yang cocok untuk dipakai di all occasion. Dengan konsep ini, ia pun ingin membawa batik sebagai warisan yang tetap relevan dan tak ketinggalan zaman. Melalui mixed pattern yang diterapkan, Parang Kencana pun menunjukkan ragam motif batik, seperti kawung, tumpal, dan juga gedog yang dikemas dengan warna-warna subtle.
2. Gunakan material modern untuk menerapkan motif batik secara lebih trendi

Tidak hanya melalui pola tabrak motif, Parang Kencana juga membawa batik secara next level melalui material yang diterapkan. Uniknya, Parang Kencana menggunakan salah satu material kekinian, yakni corduroy yang prosesnya dicap dengan motif batik.
"Kita sudah beberapa kali mengeluarkan material corduroy, tenun sutra, katun, yang ingin kami tunjukkan bahwa batik dengan berbagai material pun bisa masuk," ujarnya.
Namun, menurutnya terdapat juga material yang tidak bisa diterapkan oleh batik, seperti material polyester. Ia menuturkan, jika ingin menerapkan batik ke dalam material ini, bahan polyester harus memiliki kandungan sesedikit mungkin agar batik dapat dicap secara lebih baik.
3. Pilih outer sebagai potongan busana yang lebih luwes dengan material modern

Untuk meninggalkan kesan batik yang kaku dan hanya bisa dikenakan di acara tertentu, Parang Kencana kemudian menerapkan batik ke dalam potongan outer yang bisa dikenakan untuk berbagai acara.
"Kalau outer itu kan siapa saja bisa pakai. Ke kantor boleh, smart casual juga bisa, jadi cocok untuk semua orang," kata Meity Sutandi.
Dengan cara ini, ia pun ingin batik bisa dikenakan secara lebih fleksibel, tergantung dari preferensi para pemakainya. Dengan menerapkan motif batik ke outer, ia pun ingin membuat batik tidak terbatas pada satu look, tetapi juga berbagai macam look lainnya yang mudah untuk dipadu padankan.
4. Tentunya, warna yang dipilih lebih kalem dan toned down untuk tunjukkan batik cocok untuk dailywear

Untuk koleksi ini, terdapat lebih dari 60 pieces yang dikemas ke dalam warna-warna lembut dan kekinian, seperti earth tone. Warna ini pun bukan tanpa alasan dipilih, melainkan untuk dapat tetap sesuai dengan selera anak muda yang menyukai warna-warna netral.
Pemilihan palet warna ini pun menjadi cara Parang Kencana untuk dapat mengikuti arus fesyen agar batik dapat terus selalu menjadi warisan yang dipakai dimana pun dan kapan pun. Selain itu, ia juga menuturkan bahwa kini tidak hanya melalui warna, tetapi batik juga bisa diubah menjadi dailywear dengan potongan-potongan busana kekinian ala anak muda.
"Anak-anak zaman sekarang bisa, kok mengenakan batik menjadi sesuatu yang dipakai sehari-hari dengan mengubah batik menjadi celana pendek atau bahkan segala macam jacket," ucapnya.
5. Tips padu padan dari Parang Kencana untukmu yang suka kenakan batik!

Tentunya, untukmu yang suka melakukan padu padan, Parang Kencana memiliki tips untuk melakukannya agar looks-mu dapat tetap on-point ketika mengenakan batik.
"Tips-nya, kalau mengenakan atasan polos, batik yang diterapkan seramai dan dan dengan warna apa pun akan cocok. Namun, kalau misalkan atasan sudah ramai, saya cenderung tidak menambahkan apa-apa lagi," katanya.
Menurutnya, ia cukup memadupadankan batik sesuai dengan porsi dan motif yang dimiliki. Ia pun lebih menyukai tampilan batik yang tidak berlebihan dan terkesan lebih sederhana. Misalnya, jika sudah mengenakan batik yang memiliki banyak motif, ia tidak ingin menambah aksesori lain, seperti kalung atau scarf pada outfit.
Itulah ragam keunikan yang ditampilkan oleh Parang Kencana pada koleksi "Sama Lineage" kali ini. Melalui koleksi ini, Parang Kencana ingin membuktikan bahwa batik dapat diubah menjadi potongan busana modern dengan warisan budaya yang tetap kaya. Gimana, siap untuk memakai batik lebih sering di banyak acara?