Perbedaan Sablon DTF dan DTG, Kenali Dulu Sebelum Cetak!

Belum banyak orang yang tahu perbedaan sablon DTF dan DTG, padahal keduanya memiliki karakteristik yang sangat berbeda. Teknik sablon DTF (Direct to Film) dan DTG (Direct to Garment) sama-sama digunakan untuk mencetak desain ke permukaan kain, terutama kaos. Namun, dari segi alat, cara kerja, hasil cetak, hingga ketahanan, ada perbedaan penting yang perlu kamu pahami.
Mengetahui hal ini akan membantumu menentukan teknik sablon mana yang paling sesuai dengan kebutuhanmu. Daripada bingung, yuk simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
1. Pengertian teknik sablon Direct to Garment (DTG)

Sablon DTG atau Direct to Garment adalah teknik modern yang mencetak gambar langsung ke permukaan kain menggunakan printer khusus. Proses ini tidak membutuhkan media perantara seperti film atau transfer paper, sehingga hasil cetakan lebih tajam dan menyatu dengan serat kain. DTG sangat cocok untuk desain dengan gradasi warna yang kompleks dan membutuhkan detail tinggi.
Teknik ini banyak dipilih untuk mencetak dalam jumlah kecil atau satuan karena prosesnya praktis dan cepat. Hasil cetakan DTG terasa halus saat disentuh, dan tinta menyerap langsung ke dalam kain. Namun, kualitas hasil akhir juga sangat bergantung pada jenis bahan kaos yang digunakan, terutama bahan berbahan dasar katun.
Selain itu, sablon DTG lebih ramah lingkungan karena menggunakan tinta berbahan dasar air yang tidak menghasilkan limbah berlebih. Mesin DTG juga mendukung otomatisasi tinggi, memudahkan pengguna dalam mengatur desain. Meski biaya awal mesin cukup tinggi, hasilnya sepadan dengan kualitas cetak yang ditawarkan.
2. Pengertian teknik sablon Direct to Transfer (DTF)

Sablon DTF atau Direct to Film menggunakan metode tidak langsung, yaitu dengan mencetak desain pada lembaran film terlebih dahulu sebelum ditransfer ke kain. Setelah desain tercetak, film dilapisi bubuk lem khusus yang kemudian dipanaskan agar bisa menempel sempurna ke kain. Proses ini dilanjutkan dengan press panas untuk memastikan hasil sablon menempel kuat.
Berbeda dari DTG, sablon DTF bisa diaplikasikan pada berbagai jenis kain, termasuk bahan yang sulit disablon secara langsung. Teknik ini memungkinkan cetakan yang fleksibel, tahan lama, dan tetap tajam meski pada desain yang kompleks. Karena itu, DTF sering dipilih untuk produksi kaos dalam jumlah besar atau dengan kebutuhan kain yang beragam.
Hasil akhir dari sablon DTF biasanya terasa sedikit timbul dan kenyal, namun tetap nyaman dipakai. Daya tahannya cukup tinggi, asalkan perawatannya tepat dan tidak sering terkena suhu tinggi seperti setrika langsung pada desain. Dengan biaya produksi yang relatif lebih rendah dibanding DTG, teknik ini cocok untuk pelaku usaha sablon skala kecil hingga menengah.
3. Apa saja perbedaan cetak DTG dan DTF

Kedua teknik sablon ini memang menawarkan keunggulan tersendiri, tetapi juga memiliki keterbatasan. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk membandingkan keduanya secara menyeluruh, bukan hanya berdasarkan harga. Berikut ini perbedaan sablon DTG dan DTF yang dibagi dalam beberapa aspek utama:
a. Jenis mesin dan metode cetak
DTG mencetak langsung ke kain menggunakan printer khusus yang mirip seperti printer inkjet pada umumnya. DTF, sebaliknya, membutuhkan proses transfer karena desain dicetak terlebih dahulu di atas film. Karena itu, DTG lebih cepat dan praktis untuk cetak satuan, sedangkan DTF unggul untuk produksi massal dengan hasil seragam.
b. Ukuran maksimal hasil cetak
Ukuran sablon DTG biasanya lebih kecil, terbatas pada ukuran printer, dan idealnya di kisaran A4 atau A5. Sementara DTF dapat mencetak hingga ukuran A3 tanpa kehilangan kualitas gambar. Ini menjadikan DTF lebih fleksibel jika kamu ingin membuat desain besar atau memenuhi permukaan kaos secara menyeluruh.
c. Jenis tinta yang digunakan
DTG menggunakan tinta berbasis air yang cepat meresap ke kain dan menghasilkan cetakan halus serta tidak menimbulkan permukaan yang tebal. Sedangkan DTF menggunakan tinta khusus yang kemudian dilelehkan dengan lem bubuk, menghasilkan tekstur lebih tebal dan kenyal. Keduanya menghasilkan warna cerah, tetapi DTF unggul dalam elastisitas hasil sablon.
d. Karakteristik hasil sablon
Hasil sablon DTG tampak menyatu dengan kain, gradasi warna lebih lembut, dan detail sangat tajam. DTF menghasilkan desain yang timbul dengan warna solid, cocok untuk desain yang kontras dan mencolok. DTG cenderung lebih cocok untuk desain artistik, sementara DTF pas untuk desain komersial atau logo yang mencolok.
f. Ketahanan dan perawatan kaos
Kaos dengan sablon DTG perlu dicuci manual agar sablonnya tidak mudah retak atau luntur, serta disarankan tidak memakai mesin cuci. Sebaliknya, sablon DTF rentan terhadap suhu tinggi, sehingga sebaiknya tidak disetrika langsung pada bagian desainnya. Dengan perawatan yang tepat, keduanya bisa awet dan tetap bagus dalam waktu lama.
g. Biaya dan efisiensi produksi
Biaya produksi sablon DTG cenderung lebih tinggi karena mesin dan tinta lebih mahal, namun sangat ideal untuk cetakan satuan atau desain custom. DTF lebih efisien untuk mencetak dalam jumlah besar karena biaya cetaknya lebih murah dan proses transfernya bisa dilakukan serentak. Jadi, sesuaikan saja dengan kebutuhan jumlah dan anggaranmu!
Nah, itu dia berbagai perbedaan sablon DTF dan DTG yang penting kamu pahami sebelum mencetak kaos. Keduanya punya keunggulan masing-masing tergantung pada jenis desain, kuantitas pesanan, dan bahan kaos yang digunakan. Apa pun teknik sablon yang kamu pilih, pastikan kamu berkonsultasi terlebih dahulu dengan percetakan terpercaya agar hasilnya sesuai ekspektasi!