Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perbedaan Sneakers High-Top dan Low-Top, Mana yang Paling Stylish?

illustrasi sneakers low-top (unsplash.com/Louis Droege)
illustrasi sneakers low-top (unsplash.com/Louis Droege)
Intinya sih...
  • High-top memiliki siluet yang menutupi pergelangan kaki, memberi kesan bold dan sporty, cocok untuk gaya streetwear atau sport-inspired outfit.
  • Low-top hadir dengan desain minimalis dan ringan, cocok untuk gaya kasual yang effortless, serta lebih praktis dipakai dan dilepas.
  • High-top memberi perlindungan tambahan pada pergelangan kaki namun cenderung lebih berat, sedangkan low-top memberikan fleksibilitas gerakan tanpa rasa terkungkung.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sneakers sudah menjadi bagian penting dalam dunia fashion modern, bukan hanya untuk kebutuhan olahraga, tapi juga sebagai pelengkap gaya sehari-hari. Dua model yang paling populer adalah sneakers high-top dan low-top. Keduanya punya karakter dan keunggulan masing-masing yang memengaruhi kesan penampilan secara keseluruhan. Banyak orang memilih berdasarkan selera pribadi, tapi sebenarnya ada faktor desain, kenyamanan, dan fleksibilitas gaya yang bisa dijadikan pertimbangan.

High-top dikenal dengan siluet yang menutupi pergelangan kaki, memberi kesan lebih bold dan sporty. Sementara itu, low-top hadir dengan desain yang lebih minimalis dan ringan, cocok untuk gaya kasual yang effortless. Pertanyaannya, mana yang sebenarnya lebih stylish? Yuk, kita bedah perbedaan keduanya secara detail agar lebih mudah menentukan pilihan.

1. Desain dan bentuk siluet

illustrasi sneakers high-top (unsplash.com/Giorgio Trovato)
illustrasi sneakers high-top (unsplash.com/Giorgio Trovato)

High-top memiliki bagian upper yang lebih tinggi sehingga menutupi pergelangan kaki. Desain ini awalnya diciptakan untuk kebutuhan olahraga, terutama basket, guna memberi perlindungan tambahan pada pergelangan kaki. Bentuknya yang tegas membuatnya mudah mencuri perhatian, terutama jika dipadukan dengan celana cropped atau skinny. Dari sisi visual, high-top memberi kesan lebih padat dan struktural pada penampilan.

Sebaliknya, low-top dirancang dengan potongan yang rendah, membiarkan pergelangan kaki terlihat bebas. Siluet ini memberikan efek visual yang lebih ramping dan santai. Karena tidak ada tambahan material di sekitar pergelangan kaki, sneakers low-top terasa lebih ringan dan fleksibel saat dipakai. Model ini lebih mudah dipadukan dengan berbagai jenis celana, mulai dari jeans hingga chino.

2. Kesan fashion dan gaya yang ditampilkan

illustrasi sneakers high-top (unsplash.com/Pat Kwon)
illustrasi sneakers high-top (unsplash.com/Pat Kwon)

High-top sering menjadi pilihan bagi mereka yang ingin tampil lebih standout. Potongannya yang tinggi dan bold membuat sneakers ini cocok untuk gaya streetwear atau sport-inspired outfit. Dipadukan dengan oversized hoodie atau jaket bomber, sneakers high-top mampu memberikan statement fashion yang kuat. Warna-warna berani seperti merah, kuning, atau kombinasi multi-tone biasanya semakin mempertegas karakternya.

Di sisi lain, low-top menawarkan kesan yang lebih clean dan versatile. Gaya ini cocok untuk penampilan minimalis, smart-casual, atau bahkan semi-formal jika dipadukan dengan setelan tertentu. Sneakers putih low-top, misalnya, bisa menjadi senjata andalan untuk tampil rapi namun tetap santai. Sifatnya yang serbaguna membuatnya relevan untuk hampir semua suasana, dari hangout santai hingga meeting ringan.

3. Kenyamanan dan kegunaan sehari-hari

illustrasi sneakers low-top (unsplash.com/Yuriy Kleymenov)
illustrasi sneakers low-top (unsplash.com/Yuriy Kleymenov)

High-top memang memberi perlindungan ekstra pada pergelangan kaki, tapi bobotnya cenderung lebih berat dibandingkan low-top. Saat digunakan dalam waktu lama, terutama untuk berjalan jarak jauh, beberapa orang merasa model ini agak membatasi pergerakan. Meski begitu, high-top unggul dalam hal stabilitas dan dukungan kaki, terutama di medan atau aktivitas yang memerlukan perlindungan ekstra.

Low-top menjadi pilihan favorit untuk mobilitas tinggi. Desainnya yang ringan membuat kaki lebih leluasa bergerak tanpa rasa terkungkung. Model ini juga lebih praktis dipakai dan dilepas, cocok untuk rutinitas harian yang dinamis. Namun, perlindungan pada pergelangan kaki tentu lebih minim, sehingga kurang ideal untuk aktivitas yang memerlukan support tambahan.

High-top dan low-top sama-sama punya daya tariknya masing-masing, tergantung pada kebutuhan, gaya pribadi, dan situasi pemakaian. High-top memberi kesan tegas dan sporty, sementara low-top menawarkan fleksibilitas dan kesan santai. Tidak ada pilihan yang benar-benar mutlak lebih stylish, semua kembali pada cara memadukannya. Dengan memahami perbedaan ini, setiap orang bisa memilih model yang paling sesuai untuk menunjang gaya sehari-hari.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyu Kurniawan
EditorWahyu Kurniawan
Follow Us