Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Slim Fit atau Regular? Pilihan Celana Pria yang Bisa Nunjukin Karakter

ilustrasi pria memakai celana jeans biru (pexels.com/Gustavo Araújo)
ilustrasi pria memakai celana jeans biru (pexels.com/Gustavo Araújo)
Intinya sih...
  • Pria slim fit suka keteraturan dan detail, nunjukin sisi percaya diri yang kuat.
  • Pria regular fit lebih santai dan nggak suka ribet, punya aura tenang dan nggak suka drama.
  • Slim fit nunjukin keinginan buat tampil maksimal, sementara regular fit nunjukin kenyamanan di atas segalanya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Buat sebagian pria, memilih celana mungkin kelihatannya hal sepele. Tapi di balik potongan kain itu, sering tersembunyi cerita tentang kenyamanan, kepercayaan diri, dan bahkan cara seseorang memandang hidup. Dari pilihan antara slim fit atau regular, ternyata kita bisa tahu banyak hal soal karakter pria.

Nggak ada yang lebih baik di antara keduanya, karena setiap gaya punya makna tersendiri. Ada yang ngerasa paling jadi dirinya saat pakai celana ketat rapi, ada juga yang lebih nyaman melangkah dengan potongan longgar yang bebas. Yang menarik, pilihan ini sering kali bukan cuma soal tren, tapi cerminan dari kepribadian yang terbentuk pelan-pelan.

1. Pria slim fit biasanya suka keteraturan dan detail

ilustrasi pria di bandara (pexels.com/Victor Freitas)
ilustrasi pria di bandara (pexels.com/Victor Freitas)

Pria yang pilih celana slim fit biasanya punya selera rapi dan terencana. Mereka suka hal-hal yang pas di tempatnya, termasuk cara berpakaian. Nggak heran kalau mereka sering terlihat rapi tanpa usaha berlebihan, karena memang terbiasa memperhatikan detail.

Gaya slim fit ini juga nunjukin sisi percaya diri yang kuat. Pria dengan potongan ini tahu bentuk tubuhnya, tahu gaya yang cocok, dan tahu gimana mau dilihat orang. Tapi di balik tampilannya yang presisi, kadang ada sisi perfeksionis yang selalu pengin segalanya berjalan sesuai rencana.

2. Pria regular fit lebih santai dan nggak suka ribet

ilustrasi celana regular fit pria
ilustrasi celana regular fit pria (pexels.com/cottonbro studio)

Kalau kamu lebih milih celana regular, besar kemungkinan kamu orang yang realistis dan santai. Nggak terlalu peduli sama tren, yang penting nyaman dan bisa dipakai ke mana aja. Kamu lebih mikirin fungsi daripada tampilan, tapi justru di situlah daya tarikmu, simpel dan nggak dibuat-buat.

Pria dengan gaya regular biasanya punya aura tenang dan nggak suka drama. Mereka tahu kapan harus serius, tapi juga tahu kapan waktunya rileks. Nggak neko-neko, tapi tetap punya cara sendiri buat nunjukin karakter tanpa harus kelihatan mencolok.

3. Slim fit nunjukin keinginan buat tampil maksimal

ilustrasi pria celana kain
ilustrasi pria celana kain (pexels.com/Felicity Tai)

Pria yang pilih slim fit biasanya punya kesadaran tinggi terhadap penampilan. Mereka tahu outfit yang pas bisa bantu ningkatin kepercayaan diri. Bukan karena pengin pamer, tapi karena tampil rapi bikin mereka ngerasa lebih siap menghadapi hari.

Celana slim fit juga sering jadi pilihan buat pria yang suka tantangan dan nggak takut dilihat. Gaya ini seolah bilang, “Aku peduli dengan apa yang aku tunjukkan.” Meski begitu, mereka juga perlu belajar bahwa kesempurnaan bukan satu-satunya cara buat terlihat menarik, kadang, ketulusan dan spontanitas juga punya pesona sendiri.

4. Regular fit nunjukin kenyamanan di atas segalanya

ilustrasi pria memakai celana jeans
ilustrasi pria memakai celana jeans (pexels.com/cottonbro studio)

Beda dengan slim fit, regular fit adalah bentuk penerimaan. Pria yang pakai potongan ini tahu siapa dirinya dan nggak butuh validasi dari gaya. Buat mereka, kenyamanan itu prioritas, dan itu bukan berarti cuek, tapi tanda kalau mereka udah cukup dewasa buat nggak sibuk membandingkan diri.

Mereka punya cara khas buat bikin orang lain nyaman juga. Karena dari cara berpakaian aja udah kelihatan: nggak berlebihan, nggak dibuat-buat, tapi tetap sopan dan berkarakter. Kadang, justru pria yang kelihatannya simpel inilah yang punya pesona paling tahan lama.

5. Pilihan celana juga bisa berubah seiring waktu

ilustrasi pria memakai celana jeans
ilustrasi pria memakai celana jeans (pexels.com/Norma Mortenson)

Menariknya, gaya berpakaian pria sering ikut berubah bareng perjalanan hidup. Dulu mungkin kamu pengin tampil slim fit biar kelihatan rapi dan profesional, tapi sekarang mulai lebih suka potongan regular karena pengin bebas bergerak dan lebih tenang. Perubahan itu wajar, dan malah nunjukin kalau kamu berkembang.

Setiap potongan celana punya masanya sendiri. Yang penting bukan seberapa ketat atau longgar celanamu, tapi seberapa nyaman kamu jalan dengan pilihan itu. Karena pada akhirnya, gaya yang paling cocok adalah yang bisa bikin kamu ngerasa jadi diri sendiri, tanpa harus pura-pura jadi orang lain.

Slim fit dan regular fit mungkin cuma dua pilihan gaya, tapi di balik itu ada filosofi kecil tentang hidup. Ada yang pengin tampil terarah dan terukur, ada yang lebih suka mengikuti alur dan tetap santai. Dua-duanya sah, karena setiap pria punya caranya sendiri buat menunjukkan siapa dia.

Yang paling penting, pilih gaya yang bikin kamu nyaman, bukan yang sekadar disukai orang lain. Karena percaya diri nggak datang dari tren, tapi dari rasa tenang waktu kamu tahu bahwa dirimu cukup, dengan celana apa pun yang kamu pakai hari itu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyu Kurniawan
EditorWahyu Kurniawan
Follow Us

Latest in Men

See More

Obrolan di Barbershop, Tempat di Mana Pria Belajar Bicara Jujur

29 Okt 2025, 23:05 WIBMen