ilustrasi The Local Market: September Edition. (dok. The Local Market)
Sambil menikmati suasana Urban Forest Cipete, pengunjung dapat merasakan semangat kemeriahan dengan pertunjukan live music, berbelanja berbagai produk fashion, hingga peralatan dapur kayu yang dibuat langsung oleh pengrajin lokal di pulau Jawa. Pengunjung yang datang juga dapat menikmati sajian seni tradisional seperti karawitan, tari tradisional, wayang kulit, penampilan musisi lokal, dan beberapa workshop kerajinan yang dapat diikuti langsung.
"Ada penampilan seperti kesenian daerah dari Sanggar Widya Pramana dan Sanggar Seni Among Siwi yang didatangkan lagsung dari Jogjakarta. Selain itu, ada pula penampilan para musisi lokal dan juga berbagai workshop kreatif yang dapat diikuti oleh semua pengunjung," ujar Titonius Karto, Founder Ku Ka dan The Local Market.
The Local Market merupakan pameran yang diadakan dua kali dalam setahun. Berawal dari ide sederhana yang dimulai dari Kemang Rooftop Market dan hanya diikuti oleh beberapa tenant, kini acara tersebut menjadi tempat yang dituju banyak orang yang berfokus pada produk lokal berkualitas tinggi, dan juga komunitas seni dan sosial.
“Harapannya, The Local Market dapat memberi ruang bagi produk independen untuk memamerkan dan menjual produk mereka sambil membina hubungan baru dalam komunitas. One artisan, One Weekend, One action at a time,” tutupnya.