7 Tips Menyetrika Praktis agar Pakaian Tetap Rapi, Gak Ribet!

Setiap jenis kain membutuhkan suhu yang berbeda saat disetrika agar tidak rusak. Kain katun, linen, dan bahan tebal bisa disetrika dengan suhu tinggi. Sebaliknya, kain sintetis seperti poliester atau sutra sebaiknya disetrika dengan suhu rendah.

Membaca label pakaian bisa membantumu mengetahui suhu setrika yang tepat. Jika ragu, selalu mulai dengan suhu rendah dan tingkatkan secara bertahap. Menyesuaikan suhu ini penting agar pakaian tidak gosong atau berubah bentuk.

Menyemprotkan air ke pakaian sebelum menyetrika membuat kerutan lebih mudah diluruskan. Gunakan botol semprot kecil atau manfaatkan fungsi semprot dari setrika uap jika tersedia. Air akan membantu membuat serat kain menjadi lebih lentur.

Selain air, pelicin pakaian juga bisa digunakan untuk hasil yang lebih rapi dan harum. Pelicin ini membantu menghilangkan kusut tanpa perlu tekanan besar saat menyetrika. Gunakan secukupnya agar pakaian tidak terlalu lembap.

Menyetrika bagian dalam pakaian bisa mengurangi risiko meninggalkan bekas kilap, terutama pada bahan halus. Bahan seperti satin atau wol sangat sensitif terhadap panas langsung dari setrika. Menyetrika dari dalam juga membantu menjaga warna tetap cerah dan tidak cepat pudar.

Trik ini juga berguna untuk pakaian dengan banyak detail seperti bordir atau kancing. Dengan menyetrika dari dalam, detail tersebut tidak mudah rusak atau lepas. Selain itu, permukaan luar pakaian tetap terlihat mulus.

Menyetrika pakaian yang masih agak lembap membuat proses lebih cepat dan hasil lebih halus. Kerutan akan lebih mudah dihilangkan karena serat kain belum sepenuhnya kering. Ini mengurangi waktu dan tenaga yang dibutuhkan saat menyetrika.

Jika pakaian sudah terlalu kering, semprotkan sedikit air untuk mengembalikan kelembapannya. Pastikan tidak terlalu basah agar tidak meninggalkan noda air. Dengan begitu, pakaian bisa langsung disimpan setelah disetrika.

Alas setrika yang kotor atau bergelombang bisa membuat pakaian kembali kusut atau bahkan bernoda. Pastikan alas setrika selalu dalam kondisi bersih dan rata sebelum digunakan. Hal ini membantu proses menyetrika menjadi lebih maksimal.

Kamu bisa menggunakan kain pelapis di atas alas setrika untuk menjaga kebersihannya. Pilih bahan pelapis yang tahan panas dan tidak licin. Membersihkan alas setrika secara berkala juga penting agar tidak meninggalkan noda di pakaian.

Mulailah menyetrika dari bagian pakaian yang paling mudah seperti lengan atau kerah. Ini membuatmu bisa membiasakan tangan dengan gerakan menyetrika sebelum masuk ke bagian yang lebih besar. Selain itu, bagian kecil cenderung cepat selesai dan memberikan rasa puas lebih awal.

Setelah bagian mudah selesai, lanjutkan ke bagian utama seperti badan atau bagian bawah pakaian. Trik ini membantu menjaga semangat dan efisiensi selama proses menyetrika. Kamu juga jadi lebih fokus karena tidak terlalu terburu-buru.

Langsung menggantung pakaian setelah disetrika membantu menjaga hasil setrikaan tetap rapi. Jangan menumpuk pakaian yang baru disetrika karena bisa menyebabkan lipatan baru. Gunakan hanger yang sesuai dengan bentuk pakaian.

Pastikan juga ruangan tempat menggantung pakaian tidak terlalu lembap agar pakaian tetap kering. Biarkan pakaian menggantung selama beberapa saat sebelum dimasukkan ke lemari. Dengan begitu, pakaian tetap bebas kerutan dan siap digunakan kapan saja.

Dengan menerapkan ketujuh trik di atas, proses menyetrika bisa menjadi lebih mudah dan menyenangkan. Tidak hanya hemat waktu, pakaianmu juga akan terlihat jauh lebih rapi dan awet. Jadi, yuk mulai ubah kebiasaan menyetrika agar hasilnya lebih maksimal!