11 Update Terbaru dari Kematian Mirna, Sejauh Mana Kasus Ini Berjalan?

Pengacara Jessica Kumala Wongso tak mau kliennya menjadi satu-satunya pihak yang dicurigai dalam kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin. Kuasa hukum Jessica, Andi Joesoef meminta polisi menyelidiki sosok lain. Kemungkinan tersangka lainnya dalam kasus ini bisa jadi adalah Cindy yang merupakan pelayan kafe Olivier. Dia juga seharusnya diperiksa lebih lanjut sebab dia ikut mengaduk kopi Mirna.

Aparat Polda Metro Jaya telah bekerja sama dengan Australia Federal Police (AFP) guna mengorek informasi terkait kehidupan Jessica Kumala Wongso yang merupakan alumni Billy Blue College. Pada akhirnya ditemukan sebuah fakta bahwa Jessica memiliki status permanent resident (PR) di Australia.

Hani Boon Juwita adalah saksi kunci kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin yang terjadi pada 6 Januari 2016 di Olivier, sebuah kafe di mal Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Pasca insiden ini, Hani lebih menunjukkan simpati kepada keluarga korban. Dia menyambangi kediaman orangtua Mirna dan menyampaikan belasungkawanya. Sebaliknya, Jessica tidak mendatangi keluarga Mirna sama sekali dengan alasan sakit.

Jessica telah menjalani rekonstruksi pada hari Minggu (7/2) kemarin terkait kasus kematian Mirna. Tetapi, Jessica hanya mau melakukan adegan rekonstruksi yang tertera di Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Jessica enggan melakukan rekonstruksi kedua yang digelar penyidik berdasarkan fakta-fakta dan keterangan saksi.

Dua biksu muda berjubah kuning datang ke Rumah Tahanan Polda Metro Jaya, Jakarta untuk bersua dengan Jessica Wongso. Biksu-biksu itu datang mengunjungi tersangka kasus kematian Mirna ini atas permintaan pihak kepolisian. Direktur Perawatan Tahanan dan Barang Bukti AKBP Barnabas mengaku, pihaknya sengaja menghadirkan biksu guna memberikan siraman rohani pada Jessica Kumala Wongso.

Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Krishna Murti mengatakan bahwa Jessica bisa dijerat dengan pasal pembunuhan berencana, yaitu pasal 340 KUHP, dengan ancaman penjara di atas lima tahun. Dalam pasal tersebut juga dijelaskan barang siapa sengaja dan dengan rencana lebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama 20 tahun. Peluang Jessica untuk dijatuhkan hukuman mati pun terbilang sangat tinggi.

Dalam sebuah acara Talkshow di salah satu stasiun TV swasta, pengacara kondang Hotman Paris Hutapea bertanya kepada Edhi Dermawan Salihin, ayah Mirna, adakah pesan di WhatsApp Mirna yang seolah-olah mengatakan Jessica marah karena ditinggal kawin oleh Mirna? Dermawan memberikan sebuah bukti baru yang benar-benar mengejutkan banyak orang. Jessica mengatakan: “Mir, mau dong gua mau dicium ama lu. Udah lama, deh.”

Kesedihanpun diperlihatkan oleh saudara kembar Mirna, yakni Sandy Salihin. Melalui akun Facebook-nya Sandy sempat mengungkapkan kesedihannya.

“Terima kasih untuk semua doa dan harapan bagi saudaraku Mirna Salihin. Aku tahu dia sedang di tempat yang lebih baik sekarang, separuh dariku telah beristirahat dengan damai. Aku mencintaimu selamanya dan selalu. Sampai jumpa di sana (surga) suatu hari nanti".

Jessica mengaku teman Mirna. Namun ayah Mirna, Dermawan Salihin mengaku tak pernah mengenal atau melihat sosok Jessica, baik ketika Mirna sedang berada di Jakarta atau di Australia.

Ayah Mirna merupakan seorang pengusaha kurir dokumen internasional. Selain itu dia juga memegang beberapa perusahaan lain. Dia pun memiliki ribuan pegawai untuk menunjang bisnisnnya.

Meninggalnya sang anak tentunya sangat menyakitkan bagi hatinya. Padahal dia sudah mempersiapkan segala sesuatunya untuk menunjang masa depan anaknya. Namun, apa daya jika takdir berkata lain?

Kabar penetapan Jessica menjadi tersangka ini langsung mengundang reaksi dari banyak pihak. Salah satunya adalah ibunda Mirna, Ni Ketut Sianti OSSO. Dia masih tidak percaya kalau anaknya telah dibunuh. Selain itu, sang ibu juga sedih karena kembali terkenang mendiang putrinya, Wayan Mirna Salihin.