2.095 WNI Terlibat Uji Klinis Vaksin TB M72 Berskala Global

Intinya sih...
- Indonesia menjadi salah satu negara utama dalam uji klinis vaksin M72 untuk Tuberkulosis (TB), dengan 2.095 partisipan dari Indonesia.
- Vaksin M72 bertujuan mencari solusi baru bagi TB yang masih menjadi pembunuh utama di Indonesia, terutama pada remaja dan dewasa.
Jakarta, IDN Times - Indonesia menjadi salah satu negara utama dalam uji klinis vaksin M72, kandidat vaksin terbaru untuk Tuberkulosis (TB) yang dikembangkan GlaxoSmithKline (GSK) dengan dukungan Bill & Melinda Gates Foundation. Dari total lebih dari 20 ribu partisipan global, sebanyak 2.095 di antaranya berasal dari Indonesia.
Anggota Penanggulangan Penyakit Menular Pengurus Besar IDI, Erlina Burhan dalam cuitannya mengatakan, Indonesia dipilih karena punya beban TB yang tinggi dan dibarengi masifnya jumlah ilmuwan untuk mendukung penelitian ini.
"Indonesia termasuk salah satu negara yang dipilih untuk uji klinis vaksin M72, bersama Afrika Selatan, Kenya, Zambia, dan Malawi. Kenapa Indonesia dipilih? Karena beban TB di sini tinggi, dan kita punya banyak ilmuwan serta infrastruktur kesehatan yang siap mendukung penelitian ini. Ini bukan sekadar ikut-ikutan, tapi kolaborasi global. Indonesia jadi bagian penting dari tim riset internasional," ujarnya dari cuitan di X pribadi miliknya yang sudah dikonfirmasi IDN Times, Sabtu (10/5/2025).
1. Vaksin M72 masuk sebagai harapan baru bagi remaja dan dewasa
Erlina Burhan menjelaskan, uji klinis vaksin M72 bertujuan mencari solusi baru bagi TB, penyakit infeksi yang masih menjadi pembunuh utama di Indonesia dengan lebih dari satu juta kasus setiap tahun dan 130 ribu kematian.
Vaksin Bacillus Calmette Guerin (BCG) kerap diberikan pada anak untuk pencegahan penyakit tersebut. Namun bagi dewasa, perlindungan dari vaksin ini jadi berkurang.
"Itu sebabnya, remaja dan dewasa masih punya risiko besar terkena TB. Karena itulah dunia butuh vaksin baru. Di sinilah vaksin M72 masuk sebagai harapan baru," kata dia.
2. Sebut seluruh proses uji klinis berlangsung di bawah pengawasan
Keikutsertaan Indonesia bukan sekadar pelengkap, tetapi penentu penting efektivitas vaksin ini di wilayah dengan beban penyakit tinggi. Erlina mengatakan, semua proses uji klinis berlangsung di bawah pengawasan ketat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Komite Etik di rumah sakit-rumah sakit mitra.
"Jadi, keamanan dan keselamatan partisipan adalah prioritas utama," ujar dia.
3. Jika ada masalah, Indonesia punya hak penuh menghentikan uji coba
Erlina mengatakan, Vaksin M72 dinyatakan aman setelah melalui berbagai uji keamanan dan efektivitas. Pemerintah dan tim riset nasional memiliki kewenangan penuh untuk menghentikan uji klinis jika ada risiko.
"Kalau terjadi masalah, pemerintah dan tim riset nasional punya hak penuh untuk menghentikan uji coba kapan saja. Artinya, kendali ada di tangan kita sendiri," kata dia.
Dia mengatakan, vaksin ini dirancang untuk melindungi remaja dan dewasa dari TB. Kalau terbukti efektif, vaksin ini bisa membantu menekan angka penularan dan kematian akibat TB, bukan cuma di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia.