Jakarta, IDN Times - Vice President Komunikasi PT Kereta Commuter Line Indonesia (PT KCI) Eva Chairunisa mengatakan, hingga saat ini masih ada dua orang yang harus mendapat perawatan di rumah sakit akibat insiden Kereta Rel Listrik (KRL) atau Commuter Line relasi Jatinegara-Bogor anjlok pada Minggu (10/3) pukul 10.15 WIB.
Pelayanan perjalanan menuju Stasiun Bogor dan sebaliknya juga belum dapat beroperasi hingga Minggu malam.
Kedua korban yang merupakan seorang wanita mendapat perawatan di dua rumah sakit berbeda.
“Hingga pukul 19.00 WIB dua penumpang masih dalam perawatan di RS Salak Bogor dan RS Suyoto Bintaro. Kedua penumpang itu antara lain Lilis Septiani (RS Salak Bogor) dan Shafa Mutia (RS Suyoto Bintaro),” jelas Eva melalui keterangan tertulis, Minggu (10/3).
Eva mengatakan pihaknya masih terus berupaya mengevakuasi gerbong kereta yang anjlok hingga Minggu malam, agar bisa kembali beroperasi normal pada Senin (11/3).
“Sampai saat ini petugas masih melakukan evakuasi tiga kereta yang mengalami anjlok dengan menggunakan alat berat, perbaikan jaringan kabel Listrik Aliran Atas (LAA), dan jalur rel dan penggantian tiang LAA juga terus dilakukan secara paralel oleh tim prasarana,” kata Eva.
Hingga Minggu malam, perjalanan KRL dari dan menuju Stasiun Bogor belum dapat beroperasi dengan normal, karena proses evakuasi gerbong belum selesai. Bagi pengguna jasa yang akan menggunakan KRL perjalanan diimbau melalui Stasiun Bojong Gede.
Sementara perjalanan KRL dari arah Jakarta Kota atau Jatinegara juga hanya dapat dilakukan sampai Stasiun Bojong Gede dan Depok Lama sebagai stasiun pemberhentian akhir. Sedangkan, untuk operasional KRL lintas lainnya berlangsung normal.
Hingga kini, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) belum dapat mengungkap penyebab anjloknya tiga gerbong KRL di kawasan Kebon Pedes, Bogor itu. Begitu, juga penyebab ambruknya tiang listrik yang menimpa salah satu gerbong yang anjlok.