Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Majelis taklim ambruk.jpg
Bangunan majelis taklim tiba-tiba ambruk saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kampung Ciapus Kompas, Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Minggu (7/9). Istimewa.

Intinya sih...

  • Korban meninggal dunia jadi empat orang, termasuk Yuli di RS UMMI.

  • Polisi dirikan posko kesehatan darurat dan kirim tim trauma healing untuk merawat korban.

  • Identitas empat korban meninggal dunia: Irni Susanti, Ulan, Nurhayati, dan Yuli.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bogor, IDN Times – Insiden mengerikan terjadi saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kampung Ciapus Kompas, Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Minggu (7/9/2025). Bangunan majelis taklim tiba-tiba ambruk dan menewaskan empat orang serta melukai puluhan lainnya ketika acara Maulid Nabi digelar.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M Adam Nugraha, mengatakan, korban selamat sudah mendapat penanganan.

“Korban yang tertimpa reruntuhan sudah selesai evakuasi, ada yang dibawa ke rumah sakit serta puskesmas terdekat," kata M Adam, Senin (8/9/2025).

Berikut tiga fakta ambruknya majelis taklim tersebut!

1. Korban meninggal dunia jadi empat orang

saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kampung Ciapus Kompas, Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Minggu (7/9).

Awalnya, tiga orang dinyatakan meninggal dunia akibat peristiwa ini. Namun data terbaru menunjukkan, korban meninggal bertambah menjadi empat orang.

“Korban atas nama Yuli meninggal di RS UMMI,” kata Adam.

Korban meninggal dunia dalam insiden ini sebelumnya dirawat di rumah sakit yang berbeda. Adapun para korban adalah Irni Susanti di RS Medika Dramaga, Ulan di RS PMI, Nurhayati di RS PMI, dan Yuli di RS UMMI.

2. Lebih dari 30 orang alami luka-luka

Ilustrasi petugas membawa korban

Lebih dari 30 orang mengalami luka-luka akibat kejadian ini. Mereka kemudian menjalani perawatan medis di RSUD Kota Bogor, RS Medical Dramaga, dan RS PMI Kota Bogor.

3. Polisi dirikan posko kesehatan darurat dan kirim tim trauma healing

Ilustrasi polisi memberikan trauma healing (IDN Times/Halbert Caniago)

Kapolres Bogor, AKBP Wikha Ardilestanto, mengatakan, sebanyak 70 personel kepolisian dibagi menjadi tim evakuasi dan tim kesehatan. Posko kesehatan didirikan untuk merawat korban yang tidak dirujuk ke rumah sakit, termasuk ibu hamil, lansia, dan anak-anak.

“Kami juga mengirim tim trauma healing dari Polwan yang melakukan pendampingan psikologis door to door,” ujar Kapolres.

Topics

Editorial Team