Jakarta, IDN Times - Peringatan Hari Buruh atau May Day kemarin tak lepas dari orasi calon presiden Prabowo Subianto. Dalam orasinya, elite hingga pengelola Senayan kena sindiran Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.
Sindiran itu ia sampaikan di atas panggung May Day 2019 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Rabu (1/5). Prabowo dengan lantang bersuara. Lalu apa sindirannya?
Prabowo menyinggung elite politik di Indonesia yang kerap menghalalkan segala cara demi kepentingan pribadi. Prabowo Subianto bahkan menyebut elite yang demikian sebagai pengkhianat bangsa.
"Banyak elite di Indonesia menjadi kaya. Tidak ada salahnya menjadi kaya kalau jadi kaya itu hasil kerja hasil keringat, hasil otak tidak ada salah menjadi kaya," ucapnya.
"Tapi kalau menjadi kaya karena mencuri dari rakyat, karena mengakal-akali rakyat, kalau menjadi kaya karena menipu, karena mengemplang utang dari bank milik rakyat, kalau menggunakan anggaran milik rakyat itu namanya pengkhianat kepada bangsa dan negara," sambungnya.
Menurut Prabowo, hal itu berbanding terbalik dengan keadaan buruh yang berjuang keras untuk dapat bertahan hidup.
"Kalian (buruh) mengeluarkan tenaga keringatmu, energimu untuk menghidupkan keluargaku setiap hari, karena itu pantas kau disebut tulang punggung bangsa Indonesia," kata Prabowo.
Tak lupa seperti pada orasi-orasi sebelumnya, Prabowo juga menyindir media. "Media-media juga, gue salut sama lu masih berani ke sini, akan tercatat dalam sejarah, hey media-media kau ikut merusak demokrasi di Indonesia," ujarnya.
Ia pun memperingatkan awak media yang hadir untuk berhati-hati dalam setiap membuat pemberitaan.
"Para media hati-hati, kami mencatat kelakuanmu satu-satu. Kami bukan kambing-kambing yang bisa kau atur-atur, hati-hati kau," kata Prabowo.
"Suara rakyat suara Tuhan," sambung mantan Danjen Kopassus itu.
Seperti telah menduga di setiap orasinya ada intel yang menyusup, Prabowo juga menyindir intel.
“Untuk intel-intel yang ada di sini, saya kasih peringatan atas rakyat Indonesia kepada kalian semua penguasa, hati-hati rakyat Indonesia pada ujungnya akan menentukan arah Indonesia,” tegasnya.
Bahkan, Prabowo juga menyindir proses izin penggunaan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Prabowo mengatakan, awalnya Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) ingin menggunakan SUGBK pada peringatan Hari Buruh Internasional 2019.
Prabowo kemudian memuji KSPI yang sabar meski ditolak saat mengajukan perizinan di Stadion GBK dan rela pindah ke Tennis Indoor Senayan.
"Saudara kaum buruh setia dari dulu selalu berjuang bersama Prabowo Subianto, 2014 saudara mengundang saya ke GBK Senayan. Kali ini kita katanya mau bikin di GBK gak dikasih. Habis itu mau dibikin di Istora gak dikasih. Kalau gini pun gak dikasih ya apa boleh buat," kata Prabowo.
Prabowo menegaskan, kesabaran para buruh ada batasnya. Ia khawatir jika kesabaran para buruh habis.
"Tapi kita selalu sejuk, selalu sabar sampai titik-titik tertentu. Kalau sampai titik yang sudah tidak masuk akal?" tanya Prabowo.
Buruh yang mendengar langsung menjawab serempak, "lawan!"
"Bukan saya yang ngomong lho, kalian yang ngomong," lanjut Prabowo.
Seperti diketahui, para buruh KSPI tidak diizinkan menggunakan Stadion Utama Gelora Bung Karno karena sedang digunakan untuk persiapan sebuah konser.