Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Paus Pembunuh Kerdil, Mereka Bukan Paus! 

Paus pembunuh kerdil (commons.wikimedia.org/Stephane Lesbats)
Intinya sih...
  • Paus pembunuh kerdil sebenarnya spesies lumba-lumba, dinamakan demikian karena mirip orca dari segi fisik dan perilaku.
  • Paus pembunuh kerdil jarang ditemukan di pesisir pantai, tersebar di perairan tropis dan subtropis seluruh dunia, serta dapat dijumpai di kedalaman 110-2.800 m.
  • Paus ini berburu secara berkelompok dengan suara klik dan gelombang sonar untuk mendeteksi mangsa di laut yang dalam dan gelap.

Paus pembunuh kerdil (feresa attenuata) sebenarnya bukanlah paus terlepas dari namanya. Sebenarnya mereka adalah spesies lumba-lumba. Alasan dinamakan paus pembunuh kerdil karena mempunyai kemiripan dengan orca dari segi fisik maupun perilaku. Sebelumnya paus pembunuh kerdil disebut slender blackfish dan slender pilot whale hingga 1950an.

Pada 1953, ilmuwan cetacean Jepang, Munesato Yamada melakukan peneltian pada paus ini dan akhirnya menamakannya sebagai paus pembunuh kerdil. Naturalis John Gray mendeskripsikan lebih lanjut pada 1874 karena sebelumnya sudah diteliti oleh para ilmuwan lain pada 1827. Mari dalami informasi mengenai paus pembunuh kerdil misalnya cara berburu mangsa dari paus pembunuh kerdil yang mirip dengan cara orca.

1. Daerah persebarannya

Paus pembunuh kerdil (commons.wikimedia.org/Stephane Lesbats)

Paus pembunuh kerdil tergolong langka. Mereka jarang banget ditemukan di pesisir pantai. Sebaliknya, mereka ditemukan di perairan dalam dan hangat. Paus pembunuh kerdil tersebar di perairan tropis dan subtropis seluruh dunia, Samudra Hindia, lepas pantai Afrika Timur dll. Selama musim semi, sang paus akan bertengger di sepanjang pantai Amerika Selatan dan Teluk Meksiko.

Di Afrika, paus pembunuh kerdil dapat dijumpai di Mozambik, Afrika Selatan, Pantai Gading, Ghana, Kenya, Liberia dan Madagaskar. Paus ini biasanya ditemukan di kedalaman antara 110 dan 2.800 m. Terungkap hanya di Hawaii, paus pembunuh kerdil diketahui terisolasi di satu daerah dan tidak menjelajah di lautan lepas, dilansir uk.whales.org.       

2. Ciri fisik paus pembunuh kerdil

Paus pembunuh kerdil (commons.wikimedia.org/Stephane Lesbats)

Paus pembunuh kerdil berwarna abu-abu tua hingga hitam. Di sekitar bibir dan ujung moncong bercorak putih dan di sekitar alat kelamin kulitnya berwarna putih merah muda. Panjang lumba-lumba mencapai 6,5 kaki dan beratnya 225 kg untuk jantan dan betina mencapai 200 kg. Kepala paus ini berbentuk bulat dan tak memiliki paruh, bibirnya putih dan terdapat bercak putih di ujung rahang bawah.   

Paus pembuh kerdil memiliki sirip punggung yang tinggi, panjang dan berbentuk segitiga. Sirip punggung terletak di bagian tengah tubuhnya. Ujung sirip berbentuk bulat dan sirip punggungnya besar. Bentuk rahang bawah mirip dengan kepalanya dan tulang punggungnya mengandung 67-71 tulang belakang.

3. Perilaku unik sang paus

Paus pembunuh kerdil (commons.wikimedia.org/Stephane Lesbats)

Paus pembunuh kerdil membentuk kawanan lumba-lumba hingga 33 ekor. Mereka berbaris lebih rapat ketika merasa terancam. Mereka cenderung berenang cukup lambat, namun bergerak cepat di saat melompat keluar dari air. Kawanan paus pembunuh kerdil kadang terlihat terdampar massal. Alasannya kepedulian paus ini terhadap temannya yang sakit dan mendampingi temannya hingga temannya mati.

4. Cara berburu mangsa paus pembunuh kerdil mirip orca

Paus pembunuh kerdil (commons.wikimedia.org/Featous)

Paus pembunuh kerdil berburu secara berkelompok dan bekerja sama untuk mengepung mangsa. Sama seperti orca, paus ini menggunakan suara klik dan gelombang sonar untuk mendeteksi mangsa di laut yang dalam dan gelap.

Perbedaan mencoloknya, si orca membuat gelombang untuk menjatuhkan mangsa sebagai strategi unik. Sementara si paus pembunuh kerdil hanya mengandalkan kecepatan dan serangan langsung. Mangsa alaminya seperti cumi-cumi, gurita, ikan: tuna dan lumba-lumba lainnya.

5. Sistem perkawinannya

Tulang paus pembunuh kerdil (commons.wikimedia.org/氏子)

Tak banyak informasi lengkap mengenai reproduksi paus pembunuh kerdil. Para peneliti berpikir bahwa kematangan seksual tidak dilihat dari usia, melainkan dari ukurannya. Ketika jantan mencapai 2,16 m dan betina 2,21 m dianggap telah mencapai kematangan seksual. Diperkirakan ukuran anak lumba-lumba adalah sekitar 0,8 m dan diyakini berkembang biak selama bulan-bulan musim panas. Biasanya setiap induk betina melahirkan satu bayi saja.

Paus pembunuh kerdil tidak menghadapi banyak ancaman selain menjadi korban salah tangkap di jaring ikan. Status konservasi paus pembunuh kerdil saat ini adalah resiko rendah artinya populasinya masih terbilang aman. Paus pembunuh kerdil dikenal sangat agresif di penangkaran karena membunuh banyak mamalia laut lain dalam satu kandang yang sama. Sebaliknya, perilaku agresifnya belum diamati di alam liar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us