Jakarta, IDN Times - Debat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Pilkada DKI Jakarta 2024 kembali digelar, Minggu (27/10/2024). Debat kedua ini bertema ekonomi dan kesejahteraan sosial.
Secara umum, format debat kedua masih sama dengan debat pertama. Hanya saja ada beberapa hal sedikit berbeda, di antaranya soal pelibatan warga sipil.
Berikut fakta-fakta seputar debat kedua cagub-cawagub Pilkada DKI Jakarta 2024.
Lokasi debat kedua berpindah ke Beach City International Stadium, Jakarta Utara. Perubahan lokasi ini diumumkan sehari menjelang pelaksanaan debat.
Anggota KPUD Jakarta, Astri Megatari, mengatakan keputusan pemindahan lokasi debat dilakukan pada Kamis malam, 24 Oktober 2024. Alasan pemindahan lokasi debat karena di dekat Ecovention Ancol ada acara festival.
"Penontonnya diperkirakan mencapai 20 ribu orang," ujar Astri ketika dikonfirmasi, Sabtu (26/10/2024).
Perempuan yang menjabat Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPUD DKI Jakarta itu meminta maaf atas ketidaknyamanan ini. KPUD, kata Astri, berusaha mencari tempat lain dalam waktu singkat.
"Setelah beberapa tempat yang kami lakukan survei, hanya tinggal sedikit opsi yang tersedia," imbuhnya.
Ketua KPU Jakarta, Wahyu Dinata, mengatakan debat kedua Pilkada DKI Jakarta 2024 masih memiliki konsep yang sama dengan debat perdana. Namun, kali ini masyarakat dilibatkan.
"Jadi hari ini kita juga panelis sudah melakukan focus group discussion dengan para kelompok masyarakat, untuk menyerap langsung aspirasi masyarakat, kira-kira seperti apa yang nanti akan dirumuskan oleh panelis sebenarnya di butuh-butuh pertanyaan," ujar Wahyu, kepada wartawan, Sabtu (26/10/2024).
"Jadi bedanya yang kemarin sama sekarang ada perlibatan masyarakat," imbuhnya.
Sementara, Komisioner Divisi Data dan Informasi KPU DKI Jakarta, Fahmi Zikrillah, jumlah segmen debat kedua masih sama. Bedanya, terdapat satu segmen di mana masyarakat diberikan kesempatan bertanya kepada masing-masing kandidat.
"Ya, masih sama, segmen-segmennya masih sama. Hanya saja mungkin ada sedikit yang berbeda, yaitu kita melibatkan partisipasi masyarakat ya," tuturnya.
"Nanti masyarakat dapat menyampaikan pertanyaan secara langsung. Tentu kami akan lakukan FGD terlebih dahulu dengan mengundang perwakilan dari komunitas-komunitas masyarakat yang terkait dengan tema yang akan diangkat," imbuh Fahmi.
Debat kali ini juga memiliki durasi yang sama dengan sebelumnya, yakni 150 menit. Nantinya debat akan terbagi ke dalam enam segmen. Debat dimulai pukul 19.00 WIB.
"Enam segmen itu nanti para kandidat akan menyampaikan visi dan misinya lantas akan menjawab pertanyaan-pertanyaan, dan setelah itu mereka akan saling bertanya antar mereka dan selanjutnya dengan penutupan," jelas Wahyu.
Panelis terdiri dari tujuh orang. Mereka dianggap paham terkait tema yang akan dibahas. Ketujuh panelis tersebut antaralain:
1. Dr.dr.Taufiq F Pasiak, M.Kes., M.Pd.I., MH.
2. Dr. Tauhid Ahmad,
3. Timboel Siregar, SSi, SH, MM
4. Dimas Oky Nugroho, S.IP, M.Phil., Ph.D
5. Prof. Dr. Arif Satria, S.P, M.Si
6. Felicia Putri Tjiasaka, B.Sc, CFA
7. Dr. M. Imdadun Rahmat, M.Si.
Moderator debat kedua terdiri dari dua orang, yakni Rivana Pratiwi dan Frisca Clarissa. Keduanya merupakan jurnalis televisi nasional dan news anchor.
Rivana terjun menjadi jurnalis sejak 2010 dan meliput dua kali pemilu presiden dan pemilu legislatif. Dia merupakan news achor CNN Indonesia. Rivana yang pernah mengambil jurusan Political Journalism di Deakin University Melboune Australia, bertugas menjadi jurnalis parlemen sejak 2011.
Sementara, Frisca Clarissa dikenal sebagai news achor sekaligus produser Kompas TV. Alumnus Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran ini juga merupakan jurnalis Istana Kepresidenan sejak 2015-sekarang.
Frisca pernah terpilih sebagai pembawa acara Rangkaian Penurunan Bendera HUT ke-78 RI di Istana Merdeka, 17 Agustus 2023.