Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Peran Vital Siskohat untuk Pelayanan Jemaah Haji Indonesia

Jemaah haji asal Indonesia saat melakukan tawaf. (Media Center Haji)
Intinya sih...
  • Siskohat adalah sistem informasi terpadu yang mengelola data operasional ibadah haji, termasuk detail pribadi jemaah dan alur pergerakan dari dan ke Tanah Suci.
  • Integrasi data rapi dan sistematis memungkinkan pemantauan real-time pergerakan jemaah, dengan 13 embarkasi yang menyusun manifest berdasarkan jadwal penerbangan.
  • Platform digital seperti Aplikasi Satu Haji dan Kawal Haji memberikan informasi lengkap tentang jemaah, sementara Siskohat menghadapi tantangan dalam proses pengelolaan data secara cepat dan seragam.

Madinah, IDN Times - Siskohat merupakan sistem informasi terpadu yang telah dikembangkan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah selama lebih dari dua dekade. Sistem ini menjadi tulang punggung dalam pengelolaan data operasional ibadah haji, mulai dari keberangkatan jemaah, pembuatan manifest penerbangan, hingga kepulangan mereka ke tanah air.

"Setiap data penting terkait jemaah, seperti detail pribadi, jadwal penerbangan, hingga rute perjalanan dari dan ke Tanah Suci, diolah dan ditampilkan melalui sistem ini," ujar Kasie Data dan Sistem Informasi Haji Terpadu Daker Madinah, Dwi Kumala Mursyid, di Kantor Urusan Haji Madinah, Arab Saudi, Jumat, 16 Mei 2025.

1. Mencatat alur pergerakan jemaah dari Tanah Air, Arab Saudi hingga kembali ke rumah

Seorang petugas haji sedang memandikan jemaah haji lansia. (Media Center Haji)

Siskohat mencatat alur pergerakan jemaah mulai dari embarkasi di Indonesia menuju Madinah, kemudian ke Makkah, dilanjutkan ke Arafah, Muzdalifah, Mina, hingga kembali ke Makkah, lalu ke Jeddah, dan akhirnya kembali ke tanah air.

"Semua data tersebut tersedia dalam sistem, baik untuk gelombang pertama maupun kedua. Setiap pergerakan jemaah dapat dipantau secara real-time berkat integrasi data yang rapi dan sistematis," kata Mursyid.

2. Alur pengumpulan dan pengelolaan data jemaah

Jemaah calon haji Indonesia usai salat zuhur di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Sabtu (17/5/2025). (Media Center Haji/Rochmanudan)

Alur pengumpulan data di Siskohat diawali dari penyusunan jadwal penerbangan oleh Subdirektorat Transportasi Udara. Jadwal ini lalu digunakan petugas embarkasi untuk menyusun manifest kelompok terbang atau kloter.

"Terdapat 13 embarkasi yang menyusun manifest berdasarkan jadwal tersebut, dan hasilnya menjadi rujukan utama dalam operasional haji," kata Mursyid.

Seluruh maskapai penerbangan yang melayani jemaah haji sudah terintegrasi dengan Siskohat. Tahun ini, terdapat tiga maskapai yang seluruhnya telah tersambung ke sistem, memungkinkan mereka mengakses manifes dan menerbitkan tiket keberangkatan maupun kepulangan.

"Data manifes juga dimanfaatkan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Arab Saudi, sebagai acuan pergerakan jemaah di berbagai titik layanan," kata dia.

3. Pemantauan perpindahan dan tim pendukung di lapangan

Kedangan jemaah haji gelombang II di Jeddah, Arab Saudi, Sabtu (17/5/2025). (Media Center Haji)

Untuk memantau perpindahan jemaah antara kota suci, Siskohat menugaskan petugas yang disebar di berbagai sektor. Di setiap sektor di Madinah dan Makkah terdapat dua petugas, ditambah tiga orang di pos komando (dakar), serta petugas penerimaan di bandara.

"Secara keseluruhan, terdapat sekitar 40 personel yang bertugas di Arab Saudi. Mereka bertanggung jawab menyampaikan data pergerakan, misalnya dari Madinah ke Makkah atau sebaliknya, serta memastikan bahwa laporan keberangkatan dan kedatangan jemaah dicatat dengan tepat," kata Mursyid.

4. Akses informasi publik untuk jemaah dan keluarga

Jemaah calon haji membanjiri salat Jumat di Masjid Nabawi, Madinah, Jumat (16/5/2025). (Media Center Haji/Rochmanudin)

Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji juga menyediakan platform digital untuk memberikan informasi kepada jemaah maupun keluarga mereka. Aplikasi Satu Haji (sebelumnya Haji Pintar) memberikan informasi lengkap tentang jemaah, seperti lokasi hotel, nomor kamar, nama ketua rombongan, dan informasi akomodasi lainnya.

Sementara, aplikasi Kawal Haji memungkinkan masyarakat memberikan aduan atau mencari informasi tentang jemaah secara umum. Informasi ini juga tersedia melalui dashboard publik yang bisa diakses siapa saja.

"Ini mencakup data keberangkatan, kedatangan, jemaah wafat, perawatan, hingga peta pergerakan jemaah," kata Mursyid.

5. Integrasi data berdasarkan syarikah

Jemaah haji Indonesia secara bertahap diberangkatkan menuju Makkah dari hotel di Madinah, Arab Saudi, Selasa (13/5/2025). (Media Center Haji/Rochmanudin)

Tahun ini, penyelenggaraan haji menggunakan sistem syarikat. Siskohat sendiri hanya bertugas mengikuti struktur dan data yang telah ditentukan syarikat. Penentuan kloter dan pemrosesan visa dilakukan subdirektorat terkait, sementara Siskohat menyimpan dan menayangkan data yang sudah dibentuk tersebut.

"Informasi seperti nama syarikat dan maktab jemaah ditampilkan dalam aplikasi Satu Haji dan dashboard publik, sehingga memudahkan semua pihak untuk mengetahui penempatan dan layanan yang diberikan kepada jemaah," kata dia.

6. Kendala yang dihadapi Siskohat

Ekspresi jemaah haji kloter pertama yang akhirnya tiba di Saudi pada Jumat, 2 Mei 2025. (Dok. Media Centre Haji Indonesia)

Meski sistem sudah cukup matang, Siskohat tetap menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah proses pemberangkatan atau pengelompokan jemaah berdasarkan syarikat. Dalam satu kloter bisa saja terdapat jemaah dari beberapa syarikat berbeda, sehingga menyulitkan proses pengelolaan data secara cepat dan seragam.

"Hal ini membuat proses sinkronisasi data memerlukan perhatian lebih, terutama ketika mendekati keberangkatan atau saat penempatan di Arab Saudi," kata Mursyid.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us