Beruntungnya, Haji Muda Ini Berangkat ke Tanah Suci Bareng Orangtua

- Aep Ahmad Sayuti dan Neng Nurjannah mengantarkan anak-anaknya, Alya Laily Afifah dan Nasywa Raudhatul Azka, berangkat haji ke tanah suci melalui Embarkasi Kertajati (KJT) dari Kloter 7.
- Aep ingin anak-anaknya bisa berhaji sebelum menikah karena ibadah haji lebih baik dilakukan saat masih muda dan kuat. Keinginan ini sempat tertunda pada 2022 karena pandemik COVID-19.
- Alya yang saat itu baru berusia 18 tahun akhirnya bisa masuk daftar keberangkatan pada 2024 meski nyaris gagal karena masalah usia administrasi. Ini menjadi pengalaman tak terlupakan bagi Alya.
Madinah, IDN Times - Masyaallah, Alya Laily Afifah, perempuan 19 tahun asal Bandung, Jawa Barat, akhirnya berangkat haji bersama kakaknya, Nasywa Raudhatul Azka, beserta kedua orangtuanya, Aep Ahmad Sayuti dan Neng Nurjannah.
Mereka berangkat ke tanah suci melalui Embarkasi Kertajati (KJT) dari Kloter 7. Ayah Alya, Aep, mengaku perjalanan ke tanah suci ini bukan sekadar perjalanan ibadah, tetapi pencapaian cita-cita sejak 2000.
“Saya sudah niat, ingin anak saya bisa berhaji sebelum menikah. Karena ibadah haji itu ibadah fisik, lebih baik dilakukan saat masih muda dan kuat,” ungkap saat ditemui di Madinah, Arab Saudi, Minggu, 19 Mei 2025.
1. Rencana haji Aep sempat tertunda karena pandemik COVID-19

Keinginan Aep sempat tertunda pada 2022, lantaran pandemik COVID-19. Ia kemudian menyusun strategi agar anak-anaknya bisa ikut berhaji pada tahun yang sama.
Meski nyaris gagal karena masalah usia administrasi, Alya yang saat itu baru berusia 18 tahun, akhirnya bisa masuk daftar keberangkatan pada 2024.
“Itu karunia dari Allah yang tak bisa saya ukur. Rasanya luar biasa bisa berhaji berempat,” kata Aep, dengan mata berkaca-kaca.
Mimpi Aep akhirnya bisa terwujud berkat pertolongan Allah subhanallahuwataala, meski ekonominya sempat terguncang pasca-pandemik.
“Saya tidak punya deposito besar, tapi Allah beri jalan. Saya usaha kecil-kecilan, tapi cukup. Bisa berangkat tanpa jual apapun,” katanya.
2. Alya bersyukur bisa berhaji bareng kedua orangtua

Bagi Alya, berhaji bersama kedua orang tua juga menjadi pengalaman yang tak terlupakan sepanjang hidupnya.
“Alhamdulillah, ada senang, ada sedihnya juga. Senangnya karena ini hal langka bisa ke sini bareng-bareng, bisa ibadah sama orang tua. Sedihnya karena adik-adik belum semua ikut,” ujar Alya, yang masuk kategori jemaah haji termuda.
Alya mengaku banyak belajar dan dibimbing langsung orang tuanya sebelum berangkat, termasuk menghafal doa-doa, tata cara tawaf, dan makna ibadah yang dijalankan.
“Orang tua saya selalu ingatkan kalau ke sini itu bukan cuma jalan-jalan, tapi harus serius untuk ibadah,” katanya.
3. Aep juga rencanakan haji untuk adik-adik Alya

Sepulang dari Tanah Suci nanti, Alya berharap bisa menjadi pribadi yang lebih baik, dan menjadi panutan adik-adiknya.
“Saya ingin jadi wanita yang lebih salehah, dan bisa membanggakan umi dan jadi contoh yang baik,” ungkapnya.
Aep pun tak berhenti di sini. Ia sudah menyiapkan rencana untuk memberangkatkan adik-adik Alya yang masih menimba ilmu di pesantren, termasuk adiknya yang masih kelas 4 SD.
“Kalau ada rezeki, saya ingin terus dampingi mereka ke sini. Biar mereka belajar langsung. Karena haji ini juga proses pendidikan ruhani dan kedewasaan,” ungkap Aep.