Debat Capres Pakai Bahasa Inggris, PDIP: Suruh Nyalon di Amerika!

Debat pakai bahasa Inggris tidak semua pemilih mengerti

Jakarta, IDN Times – Usulan debat capres cawapres menggunakan Bahasa Inggris yang diusulkan kubu pasangan calon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menuai kontroversi, khususnya dari kubu Jokowi-Ma'ruf. 

Kubu pasangan calon Jokowi-Ma'ruf berpegang pada UU Nomor 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan bahwa dalam forum nasional yang bersifat resmi wajib menggunakan Bahasa Indonesia.

Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PPP Arsul Sani. Ia meminta agar debat capres cawapres yang nantinya digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mengikuti UU yang berlaku. 

Sementara itu, kader PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu mengatakan jika kubu Prabowo-Sandiaga ingin debat menggunakan Bahasa Inggris, silakan saja paslon tersebut mencalonkan diri di luar negeri.

“Suruh debat di Amerika, di Eropa. Ini kan Indonesia, debat harus bisa dimengerti masyarakat,” ujarnya di acara diskusi The Indonesian Institute (TII), Jakarta, Jumat (14/9).

1. Menggunakan bahasa yang dipahami masyarakat Indonesia

Debat Capres Pakai Bahasa Inggris, PDIP: Suruh Nyalon di Amerika!ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Masinton mengatakan, penggunaan Bahasa Indonesia dalam debat capres cawapres diperuntukkan agar seluruh masyarakat Indonesia bisa paham apa yang disampaikan oleh paslon, terutama mengenai gagasan dan juga ide.

“Itu menunjukkan teman-teman di sebelah itu tidak mengerti realitas. Masyarakat kita itu ingin mendengar gagasan yang bisa dimengerti,” ujarnya.

2. Diminta nyalon di Amerika atau Eropa

Debat Capres Pakai Bahasa Inggris, PDIP: Suruh Nyalon di Amerika!ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Masinton turut mengomentari usulan kubu Prabowo-Sandiaga yang meminta debat capres cawapres menggunakan Bahasa Inggris. Dengan nada menyindir, Masinton malah menyuruh paslon tersebut untuk nyalon di luar negeri, seperti Amerika atau Eropa.

“Kalau pakai Bahasa Inggris, suruh saja nyalon di Eropa. Ikut kontestasi Bahasa Inggris, suruh nyalonnya di sana,” katanya.

3. Masyarakat ingin diberi pemahaman dengan bahasa yang mudah dipahami

Debat Capres Pakai Bahasa Inggris, PDIP: Suruh Nyalon di Amerika!IDN Times/Helmi Shemi

Terkait dengan penggunaan bahasa asing dalam penyelenggaraan debat, hal tersebut tentu akan menyulitkan sebagian masyarakat yang tidak paham. Padahal masyarakat ingin mengetahui visi misi dan program kerja dari paslon dengan bahasa yang mudah dipahami.

“Masyarakat ingin mengerti, jangan ke-inggris-inggrisan. Rakyat kita ingin (debat) dengan bBahasa yang merakyat sesuai dengan bahasa yang digunakan sehari-hari,” tuturnya.

Baca Juga: Kubu Jokowi Angkat Bicara Soal Usulan Debat Pakai Bahasa Inggris

4. Jokowi-Ma’aruf ingin sampaikan gagasan sesuai bahasa rakyat

Debat Capres Pakai Bahasa Inggris, PDIP: Suruh Nyalon di Amerika!(Capres petahana Joko Widodo bersama Ma'ruf Amin tiba di Gedung KPU) ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Masinton menambahkan, pasangan Jokowi-Ma’ruf mungkin paham dengan penggunaan bahasa asing. Tapi mereka ingin menyampaikan gagasan yang dimilikinya sesuai dengan bahasa yang dimengerti rakyat.

“Pak Jokowi dan Pak Amin sangat fasih (Bahasa Inggris) itu. Gak tahu kalau sebelah sana mungkin karena besarnya di luar Indonesia, ingin kebarat-baratan nanti. Pak Jokowi, Pak Amin sih fasih tapi ingin menyampaikan gagasan sesuai dengan bahasa rakyat dan yang dimengerti,” terangnya.

Jadi gimana nih menurut kalian, apakah penyampaian visi misi dengan dua bahasa, yakni Bahasa Indonesia dan Inggris ada baiknya dilakukan oleh pasangan calon? Tulis komentarmu di bawah ya!

Baca Juga: Soal Debat Bahasa Inggris, Sandiaga: Saya Rasa Gak Perlu

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya